FITNESS & HEALTH

Sering Dianggap Sama, Ini Perbedaan Skar Hipertrofik dan Keloid

Raka Lestari
Sabtu 05 Maret 2022 / 07:20
Jakarta: Pada beberapa orang, luka biasanya akan menimbulkan bekas. Biasanya bekas luka ini disebut skar hipertrofik atau keloid. Meskipun terlihat hampir sama, tetapi keduanya merupakan kondisi yang berbeda.

“Pada luka, ada fase yang disebut dengan fase penyembuhan luka. Jadi setelah terjadi luka, ada proses alami untuk menyembuhkan luka tersebut,” jelas dr. Nadia Wirantari, SpKK, seorang Dermatovenereologist, dalam acara Hansaplast Healing Tallk.

Lebih lanjut, dr. Nadia mengatakan, ada waktu dan ada fase-fasenya sampai luka tersebut menjadi mature dan tidak basah. Setelah luka mature, maka akan ada masa remodeling. Dan setelah itu fase terakhir barulah lukanya bisa menjadi hipertrofik atau keloid, di mana tampilan bekas luka akan menonjol.

“Kalau skar hipertrofik, biasanya bekas luka yang sudah sembuh itu akan menjadi merah. Dan bagian yang menonjol hanya di sepanjang bekas lukanya saja atau di bagian sayatannya saja. Kemudian akan ada sensasi gatal,” tutur dr. Nadia.

Menurut dr. Nadia, pada skar hipertrofik biasanya dalam waktu beberapa tahun, bekas luka yang menonjol itu akan mengecil dengan sendirinya. Skar hipertrofik biasanya terjadi di area lipatan-lipatan tubuh dan seringnya terjadi karena bekas luka operasi caesar.

“Kemudian kalau keloid, biasanya karena ada faktor genetik juga. Kalau keloid bekas lukanya juga akan merah, tetapi lebih menonjol dibandingkan skar hipertrofik. Dan keloid biasanya akan lebih terasa gatal dan nyeri. Bekas lukanya juga akan lebih panjang dari luka awal,” ungkap dr. Nadia.

Berbeda dengan skar hipertrofik yang bisa mengecil sendirinya, menurut dr. Nadia pada keloid bekas luka tersebut tidak bisa mengecil, bahkan bisa semakin membesar. Untuk itu, jika ingin memperbaiki luka bekas operasi misalnya operasi caesar penting untuk memulihkannya dengan mengonsumsi banyak protein.

“Kemudian lakukan juga early mobility karena bisa merangsang sirkulasi tubuh, menguatkan otot-otot supaya penyembuhannya cepat. Dan setelah luka kering, bisa mulai pakai plester bekas luka. Penggunaan plester bekas luka bisa mencegah terjadinya keloid,” tutup dr. Nadia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(FIR)

MOST SEARCH