Jakarta: Jika kamu merasa pusing, mudah lelah, dan berkunang-kunang bisa jadi kamu mengalami tekanan darah rendah. Bila tidak segera ditangani, pengidap tekanan darah rendah dapat pingsan.
Darah rendah atau dikenal dengan istilah hipotensi bisa terjadi karena berbagai hal, seperti karena gangguan kesehatan jantung, gangguan pada sistem endokrin, dehidrasi, kehilangan darah, hingga infeksi dan reaksi alergi.
Perlu kamu ketahui bahwa tekanan darah normal berkisar antara 90/60 mmHg dan 120/80 mmHg, dan ketika tekanan darah berada di bawah rentang tersebut, maka seseorang dapat dikatakan menderita tekanan darah rendah atau hipotensi.
Tak hanya orang tua, remaja pun bisa terkena darah rendah. Gejala darah rendah pada remaja tidak boleh diabaikan, karena kondisi ini bisa memengaruhi aktivitas, produktivitas serta kualitas hidup mereka.
Dinukil dari Alodokter, dr. Sienny Agustin menjelaskan hipotensi pada remaja dibagi menjadi tiga tipe, yaitu hipotensi yang diperantarai saraf, hipotensi ortostatik, dan hipotensi berat.
Tipe tekanan darah rendah ini terjadi ketika penderita berdiri dalam waktu yang lama.
Hipotensi ortostatik adalah penurunan tekanan darah yang tidak normal yang terjadi ketika seseorang berubah posisi secara mendadak, misal beralih dari duduk atau berbaring ke posisi berdiri secara tiba-tiba.
Penurunan tekanan darah tipe ini perlu diwaspadai, sebab hal ini bisa mengancam jiwa. Kondisi ini bisa terjadi secara tiba-tiba, terutama jika anak mengalami beberapa kondisi kesehatan, seperti infeksi, reaksi alergi anafilaktik atau syok anafilaktik, cedera yang menyebabkan kehilangan darah secara tiba-tiba.
Dr. Sienny Agustin memaparkan ada lima gejala darah rendah pada remaja yang perlu diwaspadai:
.jpg)
(Penderita darah rendah bisa merasa pusing. Hal ini disebabkan oleh kurangnya pasokan nutrisi dan oksigen yang dialirkan oleh darah ke organ vital, khususnya otak. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)
Pusing dapat diartikan sebagai sensasi seakan-akan seseorang merasa sekelilingnya atau dirinya sendiri berputar atau bergerak, yang disertai dengan tubuh yang terasa lemah, pening, dan tubuh yang tak seimbang.
Ketika tekanan darah menurun atau tak pada batas normalnya, suplai nutrisi dan oksigen pun juga akan berkurang. Hal inilah yang bisa menyebabkan pandangan menjadi kabur.
Menurunnya tekanan darah bisa jadi menyebabkan menurunnya aliran darah jantung. Hal tersebut diketahui dapat membuat detak jantung menjadi tidak teratur, hal inilah yang memunculkan sensasi mual.
Ketika tekanan darah menurun, maka organ-organ tubuh pun tidak menerima aliran darah sebanyak yang seharusnya. Hal inilah menyebabkan tubuh menjadi mudah lelah.
Ketika terjadi penurunan tekanan darah secara tiba-tiba, jantung tidak bisa memompa darah dengan semestinya ke seluruh organ tubuh, termasuk ke otak. Suplai darah yang kurang tersebut dapat menyebabkan penderita menjadi pingsan atau kehilangan kesadaran sementara.
Jika anak remaja Moms kerap mengalami salah satu dari gejala di atas, sebaiknya periksakan lebih lanjut ke dokter dan jangan lupa juga untuk memperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan gejala tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Darah rendah atau dikenal dengan istilah hipotensi bisa terjadi karena berbagai hal, seperti karena gangguan kesehatan jantung, gangguan pada sistem endokrin, dehidrasi, kehilangan darah, hingga infeksi dan reaksi alergi.
Perlu kamu ketahui bahwa tekanan darah normal berkisar antara 90/60 mmHg dan 120/80 mmHg, dan ketika tekanan darah berada di bawah rentang tersebut, maka seseorang dapat dikatakan menderita tekanan darah rendah atau hipotensi.
Tak hanya orang tua, remaja pun bisa terkena darah rendah. Gejala darah rendah pada remaja tidak boleh diabaikan, karena kondisi ini bisa memengaruhi aktivitas, produktivitas serta kualitas hidup mereka.
Dinukil dari Alodokter, dr. Sienny Agustin menjelaskan hipotensi pada remaja dibagi menjadi tiga tipe, yaitu hipotensi yang diperantarai saraf, hipotensi ortostatik, dan hipotensi berat.
1. Hipotensi yang diperantarai saraf
Tipe tekanan darah rendah ini terjadi ketika penderita berdiri dalam waktu yang lama.
2. Hipotensi ortostatik
Hipotensi ortostatik adalah penurunan tekanan darah yang tidak normal yang terjadi ketika seseorang berubah posisi secara mendadak, misal beralih dari duduk atau berbaring ke posisi berdiri secara tiba-tiba.
3. Hipotensi berat
Penurunan tekanan darah tipe ini perlu diwaspadai, sebab hal ini bisa mengancam jiwa. Kondisi ini bisa terjadi secara tiba-tiba, terutama jika anak mengalami beberapa kondisi kesehatan, seperti infeksi, reaksi alergi anafilaktik atau syok anafilaktik, cedera yang menyebabkan kehilangan darah secara tiba-tiba.
5 gajala darah rendah pada remaja
Dr. Sienny Agustin memaparkan ada lima gejala darah rendah pada remaja yang perlu diwaspadai:
1. Pusing
.jpg)
(Penderita darah rendah bisa merasa pusing. Hal ini disebabkan oleh kurangnya pasokan nutrisi dan oksigen yang dialirkan oleh darah ke organ vital, khususnya otak. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)
Pusing dapat diartikan sebagai sensasi seakan-akan seseorang merasa sekelilingnya atau dirinya sendiri berputar atau bergerak, yang disertai dengan tubuh yang terasa lemah, pening, dan tubuh yang tak seimbang.
2. Pandangan buram
Ketika tekanan darah menurun atau tak pada batas normalnya, suplai nutrisi dan oksigen pun juga akan berkurang. Hal inilah yang bisa menyebabkan pandangan menjadi kabur.
3. Mual
Menurunnya tekanan darah bisa jadi menyebabkan menurunnya aliran darah jantung. Hal tersebut diketahui dapat membuat detak jantung menjadi tidak teratur, hal inilah yang memunculkan sensasi mual.
4. Mudah lelah
Ketika tekanan darah menurun, maka organ-organ tubuh pun tidak menerima aliran darah sebanyak yang seharusnya. Hal inilah menyebabkan tubuh menjadi mudah lelah.
5. Pingsan
Ketika terjadi penurunan tekanan darah secara tiba-tiba, jantung tidak bisa memompa darah dengan semestinya ke seluruh organ tubuh, termasuk ke otak. Suplai darah yang kurang tersebut dapat menyebabkan penderita menjadi pingsan atau kehilangan kesadaran sementara.
Jika anak remaja Moms kerap mengalami salah satu dari gejala di atas, sebaiknya periksakan lebih lanjut ke dokter dan jangan lupa juga untuk memperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan gejala tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)