FITNESS & HEALTH

Waspada! Ini 9 Bahaya Efek Samping Kemoterapi pada Anak dan Cara Mengatasinya

Putri Purnama Sari
Minggu 14 Juli 2024 / 14:03
Jakarta: Seseorang yang mengidap penyakit kanker umumnya akan mendapatkan ragam pengobatan untuk menyembuhkannya seperti kemoterapi, bedah, radiasi, atau juga dengan kombinasi, tergantung dari jenis kanker apa yang dialami penderitanya.

Namun umumnya, salah satu pengobatan yang kerap kali dilakukan untuk menyembuhkan kanker adalah kemoterapi. Kemoterapi merupakan perawatan standar untuk banyak jenis kanker anak.

Kemoterapi merupakan proses pengobatan yang menantang baik secara fisik maupun emosional. Meskipun tujuannya adalah untuk menyembuhkan atau mengendalikan kanker, kemoterapi memiliki efek samping yang signifikan yang perlu diketahui dan dikelola oleh orang tua dengan cermat.

Adapun, berikut Medcom.id telah merangkum efek samping kemoterapi pada anak yang harus diketahui oleh orang tua agar sang anak mendapatkan penanganan yang tepat.

 
Baca juga: 5 Cara Bedakan Benjolan yang Berbahaya dan Tidak

Efek Samping Kemoterapi pada Anak

Efek Samping Jangka Pendek

1. Mual dan Muntah
Efek samping kemoterapi yang paling umum adalah mual dan muntah. Reaksi ini dapat terjadi segera setelah pengobatan atau tertunda hingga beberapa hari kemudian.

2. Sariawan
Kemoterapi dapat merusak lapisan mulut dan lidah, menyebabkan sariawan yang menyakitkan dan membuat anak sulit makan.

3. Rambut Rontok
Obat kemoterapi menargetkan sel yang tumbuh cepat, termasuk sel rambut. Sebagai akibatnya, anak mungkin mengalami kerontokan rambut secara sebagian atau seluruhnya.

4. Diare
Kemoterapi dapat mengganggu sistem pencernaan, menyebabkan diare dan ketidaknyamanan perut lainnya.

5. Demam dan Menggigil
Obat kemoterapi dapat menghambat produksi sel darah putih, yang meningkatkan risiko infeksi dan menyebabkan demam.

Efek Samping Jangka Panjang

Selain efek samping jangka pendek, kemoterapi juga dapat ternyata menyebabkan efek jangka panjang. Namun, penting untuk dicatat bahwa efek ini tidak selalu terjadi pada setiap anak.

1. Gangguan Darah
Kemoterapi dapat merusak sumsum tulang, yang bertanggung jawab untuk memproduksi sel darah. Ini dapat menyebabkan anemia (jumlah sel darah merah rendah), neutropenia (jumlah sel darah putih rendah), dan trombositopenia (jumlah trombosit rendah).

2. Gangguan Reproduksi
Kemoterapi dapat memengaruhi organ reproduksi, berpotensi menyebabkan kemandulan pada anak.

3. Gangguan Pertumbuhan
Kemoterapi dapat memengaruhi pertumbuhan tulang dan otot, terutama pada anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan.

4. Gangguan Kognitif
Dalam kasus yang jarang terjadi, kemoterapi dapat menyebabkan masalah kognitif, seperti kesulitan belajar atau mengingat.

Tanda Bahaya

Orang tua perlu mengetahui tanda bahaya efek samping kemoterapi pada anak. Tanda bahaya ini meliputi:

 
  • Mual dan muntah yang parah atau terus-menerus
  • Sariawan yang parah atau tidak kunjung sembuh
  • Rambut rontok yang parah atau tiba-tiba
  • Diare yang parah atau disertai darah
  • Demam atau menggigil yang persisten
  • Nyeri tenggorokan atau kesulitan bernapas
Jika anak mengalami tanda-tanda bahaya ini, penting untuk segera mencari pertolongan medis.
 
Baca juga: Mengenal Lebih Jauh Kemoterapi, Efek yang Timbul, Sampai Berapa Lama Menjalaninya

Cara Mengatasi Efek Samping

Berikut adalah beberapa cara untuk membantu mengatasi efek samping kemoterapi pada anak:
1. Mual dan Muntah
Obat antiemetik dapat membantu mengendalikan mual dan muntah.

2. Sariawan
Kumur air garam atau gunakan obat kumur khusus untuk mengurangi rasa sakit dan infeksi sariawan.

3. Rambut Rontok
Anak dapat memakai topi atau syal untuk menutupi kepala mereka yang botak.

3. Diare
Hindari makanan pedas atau berlemak, dan perbanyak konsumsi cairan untuk mencegah dehidrasi.

4. Demam dan Menggigil
Berikan anak parasetamol atau ibuprofen untuk menurunkan demam, dan pastikan mereka mendapat banyak istirahat.

Beri Dukungan Emosional pada Anak

Menghadapi kemoterapi bisa menjadi pengalaman yang menakutkan dan menegangkan bagi anak dan keluarga mereka. Oleh karena itu, penting untuk memberikan banyak dukungan emosional selama perawatan
  1. Bicaralah dengan anak tentang perasaan mereka dan yakinkan mereka bahwa mereka tidak sendirian.
  2. Berikan mereka waktu dan ruang untuk mengekspresikan diri mereka.
  3. Carilah dukungan dari kelompok pendukung atau terapis jika diperlukan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(SUR)

MOST SEARCH