FITNESS & HEALTH

Dokter Ungkap Sudah Mulai Banyak Laki-laki Sadar Mengenai Azoospermia

Aulia Putriningtias
Rabu 17 Desember 2025 / 17:58
Jakarta: Permasalahan fertilitas, yakni azoospermia, terhadap laki-laki masih terdengar awam di telinga laki-laki. Namun, dalam jangka 5 hingga 10 tahun terakhir, salah satu ahli mengatakan bahwa kesadarannya sudah mulai meningkat.

Hal ini diungkapkan langsung oleh dr. Christian Christoper Sunnu, Sp.And selaku Dokter Spesialis Andrologi dari Eka Hospital Grand Family PIK. Menurutnya, pasien yang datang kepadanya dalam jangka beberapa tahun ini sudah mengalami peningkatan kesadaran akan masalah azoospermia ini.

"Memang pasti laki-laki ini gengsinya tinggi, ya. Dia biasanya tidak ingin disalahkan. Namun, seiring perkembangan zaman, media, dan ilmu pengetahuan, banyak juga yang sudah sadar mengecek kesuburannya (laki-laki)," kata dr. Sunnu dalam temu media bersama Eka Hospital di Jakarta, Selasa, 16 Desember 2025.

Pada masa kini, menurutnya beban dalam dugaan tidak memiliki keturunan tak hanya pada perempuan saja, namun, laki-laki juga sudah mulai menyadari untuk mengecek langsung kondisi kesehatan dari kesuburannya.
 
"Jadi, biasanya kita kasih batas satu tahun. Kalau dalam satu tahun rutin berhubungan seksual dua sampai tiga kali seminggu, tanpa menggunakan alat kontrasepsi, dan masih belum punya keturunan, itu harus cek sperma di pria dan sel telur di wanita," jelas dr. Sunnu.

Berbicara perihal azoospermia, ini sering disebut sebagai sperma kosong. Azoospermia adalah suatu kodisi medis serius yang menjadi perhatian dalam isu infertilitas pada pria. Kondisi ini disebut sperma kosong karena tidak ditemukan sama sekali sperma pada air mani.


dr. Christian Christoper Sunnu, Sp.And. Dok. Aulia/Medcom

Data yang diungkapkan oleh dr. Sunnu adalah bahwa di Indonesia ada sekitar 4-6 juta pasangan muda mengalami infertilitas atau kesulitan memiliki anak. Sekitar 30 persen dari kasus ini disebabkan oleh infertilitas pada laki-laki.

Adapun beberapa penyebab dari azoospermia pada pria, antara lain:
- Polusi
- Gaya hidup
- Rokok
- Alkohol
- Makanan tinggi gula
- Makanan berpengawet
- Stres
- Kualitas tidur yang kurang
- Kurang hormon, dan
- Infeksi

Secara fisik, pasien dengan kondisi azoospermia ini seringkali tidak menunjukkan gejala yang jelas. Namun, jika penyebab azoospermia ini adalah kekurangan hormon, ada beberapa tanda yang bisa diwaspadai, antara lain:

- Ereksi di pagi hari tidak ada atau hilang timbul.
- Pertumbuhan seks sekunder tidak adekuat.
- Gairah seksual terbatas.
- Ereksi tidak bisa keras atau disfungsi ereksi.

Menurut dr. Sunnu, pria tidak perlu takut untuk melakukan deteksi. Jika merasa tanda-tanda di atas, sebaiknya berkonsultasi langsung kepada dokter ahli. Karena kesadaran adalah langkah yang pertama untuk dilakukan, setelahnya adalah tindakan yang dibantu oleh ahli.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(FIR)

MOST SEARCH