FITNESS & HEALTH
Melakukan Fertility Preservation, Apakah Pasti Bisa Hamil?
Aulia Putriningtias
Senin 03 Februari 2025 / 17:52
Jakarta: Dokter Spesialis Kandungan & Kebidanan Eka Hospital Family & Grand Family dr. Victor Prana Andika Santawi, Sp.OG, M.Res menjelaskan prosedur fertility preservation, di mana pasangan dapat mendapatkan buah hati.
Fertility preservation adalah salah satu solusi untuk mendapatkan keturunan bagi pasangan yang memiliki masalah kesehatan reproduksi. Berbagai kondisi kesehatan dan keputusan hidup dapat memengaruhi kemampuan reproduksi seseorang.
Beberapa kendala seperti seseorang sedang menjalankan perawatan medis kemoterapi atau radioterapi, penyakit tertentu, serta keputusan menunda kehamilan karena alasan pribadi tentu menjadi faktor yang dapat berdampak pada kesuburan.
"Fertility preservation merupakan solusi untuk menjaga harapan keturunan di masa depan meski menghadapi situasi yang kompleks," kata dr. Victor dalam temu media di Jakarta, Kamis, 30 Januari 2025 lalu.
.jpg)
(Dr. Victor Prana Andika Santawi, Sp.OG, M.Res menjelaskan prosedur fertility preservation membantu para pasangan yang memiliki kesulitan untuk mendapatkan keturunan. Foto: Dok. Medcom.id/Aulia Putriningtias)
Metode Fertility Preservation yang tersedia di antaranya pembekuan sel telur yang diambil dan dibekukan untuk digunakan pada masa mendatang. Pembekuan sperma dan dapat digunakan saat dibutuhkan untuk reproduksi.
Pembekuan embrio sel telur yang telah dibuahi dibekukan untuk ditanamkan kembali pada masa depan. Pembekuan jaringan ovarium atau testis yang diperuntukkan bagi pasien belum memasuki masa pubertas atau memiliki kondisi kesehatan tertentu.
Metode terakhir yang dapat dipilih adalah penggunaan obat pelindung kesuburan dengan Agonis GnRH yang merupakan salah satu metode perlindungan selama kemoterapi.
Baca juga: Dokter Tekankan, Pola Hidup Sehat jadi Kunci Persiapan Pembuahan yang Baik
Menurut dr. Victor, dengan dilakukannya pembekuan, baik itu sel telur, sel sperma, maupun embrio, ini akan membantu pasangan mendapatkan keturunan. Untuk jangka waktu penyimpanan secara teori pun tidak ada batasan.
"Secara teori memang tidak ada batasan waktu. Pembekuan ini layaknya daging merah yang ditaruh ke freezer. Belum ada penelitian lebih lanjut apa dampaknya jika terlalu lama, tetapi secara teori, bisa untuk waktu yang tidak ditentukan," jelas dr. Victor.
Berbicara mengenai risiko, dalam melakukan metode ini tidak ada efek samping yang merugikan. Justru, dalam melaksanakan metode ini bagi yang memiliki masalah kesehatan reproduksi, akan sangat membantu.
Jadi, dr. Victor menyarankan para pasangan yang memiliki kesulitan untuk mendapatkan keturunan, dapat mencoba metode fertility preservation ini. Namun, pentingnya untuk melakukan konsultasi terlebih dahulu sebelum memulai metode ini.
"Dengan informasi dan penanganan yang akurat, harapan untuk memiliki keturunan pada masa depan tetap dapat terjaga," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Fertility preservation adalah salah satu solusi untuk mendapatkan keturunan bagi pasangan yang memiliki masalah kesehatan reproduksi. Berbagai kondisi kesehatan dan keputusan hidup dapat memengaruhi kemampuan reproduksi seseorang.
Beberapa kendala seperti seseorang sedang menjalankan perawatan medis kemoterapi atau radioterapi, penyakit tertentu, serta keputusan menunda kehamilan karena alasan pribadi tentu menjadi faktor yang dapat berdampak pada kesuburan.
"Fertility preservation merupakan solusi untuk menjaga harapan keturunan di masa depan meski menghadapi situasi yang kompleks," kata dr. Victor dalam temu media di Jakarta, Kamis, 30 Januari 2025 lalu.
.jpg)
(Dr. Victor Prana Andika Santawi, Sp.OG, M.Res menjelaskan prosedur fertility preservation membantu para pasangan yang memiliki kesulitan untuk mendapatkan keturunan. Foto: Dok. Medcom.id/Aulia Putriningtias)
Metode Fertility Preservation yang tersedia di antaranya pembekuan sel telur yang diambil dan dibekukan untuk digunakan pada masa mendatang. Pembekuan sperma dan dapat digunakan saat dibutuhkan untuk reproduksi.
Pembekuan embrio sel telur yang telah dibuahi dibekukan untuk ditanamkan kembali pada masa depan. Pembekuan jaringan ovarium atau testis yang diperuntukkan bagi pasien belum memasuki masa pubertas atau memiliki kondisi kesehatan tertentu.
Metode terakhir yang dapat dipilih adalah penggunaan obat pelindung kesuburan dengan Agonis GnRH yang merupakan salah satu metode perlindungan selama kemoterapi.
Baca juga: Dokter Tekankan, Pola Hidup Sehat jadi Kunci Persiapan Pembuahan yang Baik
Apakah bisa dipastikan hamil ketika menerapkan fertility preservation?
Menurut dr. Victor, dengan dilakukannya pembekuan, baik itu sel telur, sel sperma, maupun embrio, ini akan membantu pasangan mendapatkan keturunan. Untuk jangka waktu penyimpanan secara teori pun tidak ada batasan.
"Secara teori memang tidak ada batasan waktu. Pembekuan ini layaknya daging merah yang ditaruh ke freezer. Belum ada penelitian lebih lanjut apa dampaknya jika terlalu lama, tetapi secara teori, bisa untuk waktu yang tidak ditentukan," jelas dr. Victor.
Berbicara mengenai risiko, dalam melakukan metode ini tidak ada efek samping yang merugikan. Justru, dalam melaksanakan metode ini bagi yang memiliki masalah kesehatan reproduksi, akan sangat membantu.
Jadi, dr. Victor menyarankan para pasangan yang memiliki kesulitan untuk mendapatkan keturunan, dapat mencoba metode fertility preservation ini. Namun, pentingnya untuk melakukan konsultasi terlebih dahulu sebelum memulai metode ini.
"Dengan informasi dan penanganan yang akurat, harapan untuk memiliki keturunan pada masa depan tetap dapat terjaga," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)