FITNESS & HEALTH
Penelitian Baru: Konsumsi Sesendok Olive Oil Setiap Hari Kurangi Risiko Kematian Akibat Demensia
Mia Vale
Senin 13 Mei 2024 / 08:05
Jakarta: Berkat pengaruh populer seperti acara bincang-bincang dokter, TV memasak, dan penelitian Blue Zones, kini kita memahami bahwa minyak zaitun, kaya akan lemak sehat dan antioksidan. Dan ini telah terbukti mengurangi peradangan, melindungi jantung, dan bahkan membantu menjaga kulit tetap terlihat bagus dan awet muda.
Penelitian pada tahun 2023 menemukan bahwa bahan pokok dapur yang berharga ini tampaknya memberikan manfaat besar lainnya, yakni minyak zaitun dapat melawan demensia. Sekarang sebuah penelitian baru telah mengambil langkah lebih jauh dengan penemuan lezat lainnya.
Mengutip laman The Healthy, menurut penelitian yang diterbitkan pada 6 Mei 2024 di Journal of American Medical Association (JAMA) Open Network, minyak zaitun dapat juga punya manfaat yang mengesankan. Ya, minyak zaitun bisa berfungsi sebagai elemen pelindung terhadap kematian akibat demensia.
Untuk penelitian ini, dokter Harvard T.H. Chan School of Public Health di Boston, bekerja sama dengan para peneliti di Tiongkok, menganalisis data dari 2 penelitian jangka panjang mengenai diet dan kesehatan yang dimulai pada tahun 1990. Mereka menggabungkan statistik dari 92.000 peserta, dengan usia rata-rata 56 tahun pada awal penelitian.
Penelitian ini mencatat rata-rata konsumsi minyak zaitun mereka dari jarang hingga lebih dari 7 gram per hari, setara dengan 1 dan 3/4 sendok teh.
.jpg)
(Dr. Sienny Agustin dalam Alodokter memaparkan, sebuah riset menunjukkan bahwa orang yang menjalani pola makan sehat secara rutin, termasuk dengan mengonsumsi minyak zaitun, memiliki kadar gula darah yang lebih terkontrol dan peningkatan sensitivitas insulin. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)
Para peneliti membandingkan bagaimana konsumsi minyak zaitun para partisipan selama hampir 30 tahun memengaruhi kemungkinan mereka meninggal akibat penyakit terkait demensia. Asupan minyak zaitun dinilai setiap empat tahun melalui kuesioner yang memastikan berbagai kebiasaan makan.
Peserta yang melaporkan sering menggunakan minyak zaitun untuk keperluan memasak, salad, atau mencelupkan roti mengalami tingkat kematian terendah akibat semua jenis demensia.
Mereka yang mengonsumsi setidaknya tujuh gram per hari memiliki kemungkinan 28 persen lebih kecil untuk meninggal akibat penyakit demensia dibandingkan mereka yang tidak pernah atau jarang menggunakan minyak zaitun.
Secara khusus, para peneliti mengatakan, mengganti 5 gram margarin dan mayones per hari dengan jumlah minyak zaitun yang setara dikaitkan dengan risiko kematian demensia sebesar 8 - 14 persen lebih rendah.
Faktor protektif tampaknya menunjukkan kekuatan khusus di kalangan perempuan. Hasilnya konsisten bahkan jika partisipan secara genetik lebih rentan terkena demensia, dan efeknya tetap kuat terlepas dari pilihan makanan lainnya.
Baru-baru ini, beberapa ahli telah mencatat bahwa apa yang baik untuk jantung tampaknya juga memberikan manfaat bagi otak. Para peneliti dalam studi ini menyatakan, “Selain kesehatan jantung, temuan ini memperluas rekomendasi diet saat ini dalam memilih minyak zaitun dan minyak nabati lainnya untuk kesehatan terkait kognitif."
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Penelitian pada tahun 2023 menemukan bahwa bahan pokok dapur yang berharga ini tampaknya memberikan manfaat besar lainnya, yakni minyak zaitun dapat melawan demensia. Sekarang sebuah penelitian baru telah mengambil langkah lebih jauh dengan penemuan lezat lainnya.
Mengutip laman The Healthy, menurut penelitian yang diterbitkan pada 6 Mei 2024 di Journal of American Medical Association (JAMA) Open Network, minyak zaitun dapat juga punya manfaat yang mengesankan. Ya, minyak zaitun bisa berfungsi sebagai elemen pelindung terhadap kematian akibat demensia.
Zaitun dan demensia
Untuk penelitian ini, dokter Harvard T.H. Chan School of Public Health di Boston, bekerja sama dengan para peneliti di Tiongkok, menganalisis data dari 2 penelitian jangka panjang mengenai diet dan kesehatan yang dimulai pada tahun 1990. Mereka menggabungkan statistik dari 92.000 peserta, dengan usia rata-rata 56 tahun pada awal penelitian.
Penelitian ini mencatat rata-rata konsumsi minyak zaitun mereka dari jarang hingga lebih dari 7 gram per hari, setara dengan 1 dan 3/4 sendok teh.
.jpg)
(Dr. Sienny Agustin dalam Alodokter memaparkan, sebuah riset menunjukkan bahwa orang yang menjalani pola makan sehat secara rutin, termasuk dengan mengonsumsi minyak zaitun, memiliki kadar gula darah yang lebih terkontrol dan peningkatan sensitivitas insulin. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)
Para peneliti membandingkan bagaimana konsumsi minyak zaitun para partisipan selama hampir 30 tahun memengaruhi kemungkinan mereka meninggal akibat penyakit terkait demensia. Asupan minyak zaitun dinilai setiap empat tahun melalui kuesioner yang memastikan berbagai kebiasaan makan.
Peserta yang melaporkan sering menggunakan minyak zaitun untuk keperluan memasak, salad, atau mencelupkan roti mengalami tingkat kematian terendah akibat semua jenis demensia.
Mereka yang mengonsumsi setidaknya tujuh gram per hari memiliki kemungkinan 28 persen lebih kecil untuk meninggal akibat penyakit demensia dibandingkan mereka yang tidak pernah atau jarang menggunakan minyak zaitun.
Turunkan risiko kematian
Secara khusus, para peneliti mengatakan, mengganti 5 gram margarin dan mayones per hari dengan jumlah minyak zaitun yang setara dikaitkan dengan risiko kematian demensia sebesar 8 - 14 persen lebih rendah.
Faktor protektif tampaknya menunjukkan kekuatan khusus di kalangan perempuan. Hasilnya konsisten bahkan jika partisipan secara genetik lebih rentan terkena demensia, dan efeknya tetap kuat terlepas dari pilihan makanan lainnya.
Baru-baru ini, beberapa ahli telah mencatat bahwa apa yang baik untuk jantung tampaknya juga memberikan manfaat bagi otak. Para peneliti dalam studi ini menyatakan, “Selain kesehatan jantung, temuan ini memperluas rekomendasi diet saat ini dalam memilih minyak zaitun dan minyak nabati lainnya untuk kesehatan terkait kognitif."
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)