FITNESS & HEALTH

Begini Caranya Bedakan Serangan Panik dengan Rasa Cemas

Mia Vale
Selasa 27 September 2022 / 09:00
Jakarta: Orang sering menggunakan istilah serangan panik dan serangan kecemasan secara bergantian, padahal keduanya tidak sama. Jenis serangan ini memiliki intensitas dan durasi yang berbeda. Serangan panik seringkali lebih intens dan dapat terjadi dengan atau tanpa pemicu, sedangkan serangan kecemasan adalah respons terhadap ancaman yang dirasakan.

Gejalanya pun berbeda. Kecemasan memiliki hubungan dengan kondisi kesehatan mental, termasuk gangguan obsesif-kompulsif dan trauma. Sementara, serangan panik bisa memengaruhi mereka yang mengalami gangguan panik. 

Seperti yang telah dinukil dari Medical News Today, kami merinci perbedaan antara serangan panik dan kecemasan, di antaranya: 
 

Perbedaan panik dan cemas

Selain membantu orang mengambil langkah untuk mengatasi perasaan mereka, pengetahuan tentang kondisi ini juga dapat membantu individu mengenali jika kondisi mereka cukup serius untuk memerlukan perawatan.

Serangan panik:
- Biasanya terjadi dengan pemicu tetapi dapat terjadi tanpa pemicu.
- Gejala biasanya muncul tiba-tiba.
- Gejalanya mengganggu dan mungkin melibatkan rasa keterpisahan.
- Biasanya mereda setelah beberapa menit.

Serangan kecemasan:
- Respons terhadap stresor atau ancaman yang dirasakan.
- Perasaan cemas dapat meningkat secara bertahap dari waktu ke waktu.
- Gejala dapat bervariasi dalam intensitas dari ringan sampai berat.
- Gejala dapat terjadi untuk waktu yang lebih lama.
 

Tanda dan gejala

Kecemasan dan serangan panik memiliki gejala yang berbeda. Gejala serangan panik datang tiba-tiba dan dapat terjadi dengan atau tanpa pemicu yang dapat diidentifikasi. Gejalanya termasuk detak jantung yang cepat, sakit dada, pusing atau sakit kepala ringan, hot flashes atau kedinginan, dan mual. Bisa juga tubuh seakan mati rasa atau kesemutan pada ekstremitas, gemetar, sesak napas, sakit perut dan  berkeringat. 

Serangan panik cenderung berlangsung selama 5-20 menit. Namun, beberapa serangan panik dapat terjadi berturut-turut, membuatnya tampak seperti serangan berlangsung lebih lama. Setelah serangan, banyak orang merasa stres, khawatir, atau tidak biasa sepanjang hari.

Sementara, gejala kecemasan mengikuti periode kekhawatiran yang berlebihan. Gejala kecemasan dapat menjadi lebih jelas selama beberapa menit atau jam. Serangan kecemasan bukanlah kondisi yang dapat didiagnosis. Namun, gejala gangguan kecemasan umum (GAD) meliputi; gugup, lekas marah, peningkatan detak jantung, napas cepat, gemetar, berkeringat, rasa bahaya yang akan datang dan sulit berkonsentrasi, serta gangguan tidur.

Perlu diketahui, gejala kecemasan mungkin bertahan selama berhari-hari, berminggu-minggu, atau bahkan berbulan-bulan.
 

Pengobatan rumahan

The Anxiety and Depression Association of America merekomendasikan pengobatan rumahan berikut untuk mengatasi stres dan kecemasan:

- mengelola atau mengurangi stres
- batasi asupan alkohol dan kafein
- konsumsi makanan yang sehat dan seimbang dengan tidur minimal 8 jam semalam
- berlatih meditasi, yoga, atau pernapasan dalam
- membangun jaringan pendukung


(Gejala serangan panik datang tiba-tiba dan dapat terjadi dengan atau tanpa pemicu yang dapat diidentifikasi. Foto: Ilustrasi. Dok. Freepik.com)
 

4 Strategi yang bisa dilakukan 


1. Pengakuan
Gejala serangan panik atau kecemasan bisa sangat menakutkan. Mengenali situasi dan mengingat bahwa gejala akan segera berlalu dapat mengurangi kecemasan dan ketakutan.

2. Teknik pernapasan
Kesulitan bernapas menjadi salah satu gejala yang paling umum dan mengkhawatirkan dari serangan ini. Teknik ini untuk mengontrol pernapasan dapat membantu selama serangan.

3. Teknik relaksasi
Relaksasi otot progresif dan imajinasi terbimbing, dapat mengurangi perasaan panik dan cemas.

4. Perhatian Ini bisa sangat bermanfaat bagi orang-orang dengan kecemasan yang cenderung khawatir tentang stres yang dirasakan dan potensial.

Ingat, kepanikan dan kecemasan bisa menyusahkan dan sangat mengganggu, tetapi strategi swadaya dapat mengurangi intensitas gejala. Terapi dan pengobatan dapat mencegah atau mengurangi jumlah episode berikutnya. Semakin cepat seseorang mencari bantuan, maka semakin baik hasilnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(yyy)

MOST SEARCH