FITNESS & HEALTH
Tanggapan Kepala Birkom Kemenkes Soal Kasus Cacingan di Sukabumi
Yatin Suleha
Rabu 20 Agustus 2025 / 19:22
Jakarta: Kabar duka datang dari seorang anak bernama Raya, balita berumur empat tahun di Sukabumi yang meninggal dunia karena lebih dari 1 kilogram cacing hidup di dalam tubuhnya.
"Sudah lebih dari 1 Kg cacing dikeluarkan dari badannya, tapi tidak juga habis-habis," demikian kutipan dalam video yang dilansir detikJabar, Rabu, 20 Agustus 2025.
Baca juga: Terdapat Lebih 1 Kg Cacing di Tubuh, Balita 4 Tahun di Sukabumi Tewas
Dalam kasus ini, Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenkes memaparkan melalui rilisnya yaitu, "Kecacingan masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di berbagai belahan dunia khusus di daerah tropis termasuk di Indonesia," buka Aji Muhawarman.
Lebih lanjut ia menjelaskan, ada tiga jenis cacing yang umumnya menginfeksi anak-anak, khususnya usia prasekolah yaitu: Ascaris Lumbricoides (cacing gelang), Ancylostoma Duodenale (cacing tambang) dan Trichiuris Trichiura (cacing cambuk).
Infeksi dari cacing yang ditularkan melalui tanah (Soil Transmitted Helminths/STH) yaitu cacing yang dalam siklus hidupnya memerlukan tanah untuk berkembang biak.
STH yang banyak di Indonesia adalah cacing gelang (Ascaris lumbricoides), cacing cambuk (Trichuris trichiura) dan cacing tambang (Ancylostoma duodenale, Necator americanus).
Cacingan sebabkan gangguan pada intake makanan, pencernaan, penyerapan serta metabolismenya. Secara kumulatif, infeksi cacing atau cacingan dapat menimbulkan kerugian gizi berupa kekurangan kalori dan protein serta kehilangan darah sehingga berdampak pada perkembangan fisik, kecerdasan, dan ketahanan tubuh.
Infeksi cacing gelang, cacing cambuk dan cacing tambang sangat erat dengan kebiasaan defekasi (buang air besar/BAB) sembarangan, tidak mencuci tangan sebelum makan dan bermain/bekerja di tanah tanpa pakai alas kaki.
Dalam kasus anak R di Kab. Sukabumi yang terinfeksi cacingan, beber Aji, kasus tersebut adalah kasus dengan jenis cacing gelang, karena jenis cacing ini ukurannya paling besar, sehingga bisa dilihat dengan mata biasa dan mudah dikenali dengan ukuran berkisar antara 10-35 cm.
Baca juga: Kasus Balita di Sukabumi, Bahaya Infeksi Cacing Gelang yang Sering Diremehkan
Bila telur infektif tertelan, telur akan menetas menjadi larva di usus halus kemudian menembus dinding usus halus menuju pembuluh darah atau saluran limfe, lalu terbawa aliran darah ke jantung dan paru hingga bisa menyebabkan terjadinya Pneumonia, dengan gejala batuk, pilek, tidak sembuh dalam waktu lama, bisa keluar cacing dari hidung dan sesak napas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)
"Sudah lebih dari 1 Kg cacing dikeluarkan dari badannya, tapi tidak juga habis-habis," demikian kutipan dalam video yang dilansir detikJabar, Rabu, 20 Agustus 2025.
Baca juga: Terdapat Lebih 1 Kg Cacing di Tubuh, Balita 4 Tahun di Sukabumi Tewas
Dalam kasus ini, Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenkes memaparkan melalui rilisnya yaitu, "Kecacingan masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di berbagai belahan dunia khusus di daerah tropis termasuk di Indonesia," buka Aji Muhawarman.
Lebih lanjut ia menjelaskan, ada tiga jenis cacing yang umumnya menginfeksi anak-anak, khususnya usia prasekolah yaitu: Ascaris Lumbricoides (cacing gelang), Ancylostoma Duodenale (cacing tambang) dan Trichiuris Trichiura (cacing cambuk).
Infeksi dari cacing yang ditularkan melalui tanah (Soil Transmitted Helminths/STH) yaitu cacing yang dalam siklus hidupnya memerlukan tanah untuk berkembang biak.
STH yang banyak di Indonesia adalah cacing gelang (Ascaris lumbricoides), cacing cambuk (Trichuris trichiura) dan cacing tambang (Ancylostoma duodenale, Necator americanus).
Dampak cacingan
Cacingan sebabkan gangguan pada intake makanan, pencernaan, penyerapan serta metabolismenya. Secara kumulatif, infeksi cacing atau cacingan dapat menimbulkan kerugian gizi berupa kekurangan kalori dan protein serta kehilangan darah sehingga berdampak pada perkembangan fisik, kecerdasan, dan ketahanan tubuh.
Infeksi cacing gelang, cacing cambuk dan cacing tambang sangat erat dengan kebiasaan defekasi (buang air besar/BAB) sembarangan, tidak mencuci tangan sebelum makan dan bermain/bekerja di tanah tanpa pakai alas kaki.
Dalam kasus anak R di Kab. Sukabumi yang terinfeksi cacingan, beber Aji, kasus tersebut adalah kasus dengan jenis cacing gelang, karena jenis cacing ini ukurannya paling besar, sehingga bisa dilihat dengan mata biasa dan mudah dikenali dengan ukuran berkisar antara 10-35 cm.
Baca juga: Kasus Balita di Sukabumi, Bahaya Infeksi Cacing Gelang yang Sering Diremehkan
Bila telur infektif tertelan, telur akan menetas menjadi larva di usus halus kemudian menembus dinding usus halus menuju pembuluh darah atau saluran limfe, lalu terbawa aliran darah ke jantung dan paru hingga bisa menyebabkan terjadinya Pneumonia, dengan gejala batuk, pilek, tidak sembuh dalam waktu lama, bisa keluar cacing dari hidung dan sesak napas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)