FITNESS & HEALTH
Mengenal Finerenone, Obat yang Direkomendasikan untuk Penyakit Ginjal Kronis
Aulia Putriningtias
Jumat 14 Maret 2025 / 15:08
Jakarta: Bagi para pasien di Indonesia, pengobatan Penyakit Ginjal Kronis (PGK) dapat dilakukan dengan mengonsumsi obat finerenone. Finerenone sendiri telah direkomendasikan pedoman internasional.
Finerenone merupakan antagonis selektif reseptor mineralokortikoid nonsteroid. Finerenone mampu mengurangi albuminuria pada percobaan jangka pendek pada pasien-pasien dengan PGK akibat Diabetes Mellitus Tipe 2 (nefropati diabetes).
Secara bahasa lebih mudahnya, finerenone diketahui mampu menghambat progresivitas dari Penyakit Ginjal Kronis. Selain itu, juga dapat mengurangi kejadian kardiovaskular pada pasien PGK dengan DM Tipe 2.
Melihat angka yang begitu mengkhawatirkan, diketahui 2 dari 5 orang yang mengalami DM Tipe 2, turut mengidap PGK. Kamu juga perlu mengetahui bahwa DM Tipe 2 merupakan penyumbang sekitar 90 persen dari diabetes di seluruh dunia.
Angka yang tidak dapat diremehkan sama sekali, bukan? Jika secara data dari Federasi Diabetes Internasional, 10,5 persen orang dewasa mengalami DM Tipe 2 atau sekitar 537 juta jiwa di seluruh dunia, untuk data di tahun 2021.
Menurut dr. Tunggul D. Situmorang, selaku dokter spesialis penyakit dalam, finerenone sebagai obat terapi mampu memberikan manfaat untuk memperlambat perburukan penyakit gagal ginjal kronis (PGK) pada pasien diabetes tipe 2.
Baca juga: 30 Ribu Orang Ikuti Cek Kesehatan Gratis Ginjal, Setengahnya Didiagnosis Bermasalah
Finerenone mengoptimalkan terapi dengan mengatasi infamasi dan fibrosis melalui penghambatan overaktivasi Reseptor Mineralokortikoid (NSMRA). Studi FIDELIO-DKD menunjukkan bahwa, di atas terapi standar, finerenone memberikan manfaat ganda bagi jantung dan ginjal.
Caranya adalah dengan memperlambat progresi PGK sebesar 18 persen dan mengurangi risiko kejadian kardiovaskular sebesar 14 persen dibandingkan plasebo. Selain itu, finerenone menurunkan UACR sebesar 31 persen pada bulan ke-4 yang tetap dipertahankan selama follow up, sesuai dengan rekomendasi ADA.
Country Division Head Bayer Pharmaceuticals Indonesia, Malaysia, Singapura Cluster, Riaz Buksh mengatakan bahwa Bayer memiliki tujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat melalui kesehatan. Salah satunya penyediaan obat finerenone ini untuk pasien PGK.
"Sejalan dengan visi Bayer, kami berkomitmen menghadirkan obat-obat inovatif untuk membantu dokter dan pasien, serta mengedukasi masyarakat agar lebih banyak individu menjaga kesehatan ginjal," papar Buksh dalam temu media bersama Bayer, Kamis, 13 Maret 2025.

Country Division Head Bayer Pharmaceuticals Indonesia, Malaysia, Singapura Cluster, Riaz Buksh (kanan). Dok. Aulia/Medcom
Buksh mengatakan bahwa pada bidang farmasi turut berfokus pada pengobatan bagi penderita ginjal yang juga mengalami diabetes. Finerenone juga telah diperkenalkan di Indonesia sejak satu tahun lalu.
"Dan kami senang memiliki produk yang bernama finerenone. Kami memperkenalkannya di Indonesia pada awal tahun lalu," imbuh Buksh.
Dalam semangat peringatan Hari Ginjal Sedunia, Bayer dan juga dr. Tunggul mengajak masyarakat untuk melakukan deteksi dini. Deteksi dini ginjal dapat diperoleh melalui Cek Kesehatan Gratis (CKG), jika kamu khawatir biaya tinggi untuk memeriksa langsung secara pribadi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Finerenone merupakan antagonis selektif reseptor mineralokortikoid nonsteroid. Finerenone mampu mengurangi albuminuria pada percobaan jangka pendek pada pasien-pasien dengan PGK akibat Diabetes Mellitus Tipe 2 (nefropati diabetes).
Secara bahasa lebih mudahnya, finerenone diketahui mampu menghambat progresivitas dari Penyakit Ginjal Kronis. Selain itu, juga dapat mengurangi kejadian kardiovaskular pada pasien PGK dengan DM Tipe 2.
Melihat angka yang begitu mengkhawatirkan, diketahui 2 dari 5 orang yang mengalami DM Tipe 2, turut mengidap PGK. Kamu juga perlu mengetahui bahwa DM Tipe 2 merupakan penyumbang sekitar 90 persen dari diabetes di seluruh dunia.
Angka yang tidak dapat diremehkan sama sekali, bukan? Jika secara data dari Federasi Diabetes Internasional, 10,5 persen orang dewasa mengalami DM Tipe 2 atau sekitar 537 juta jiwa di seluruh dunia, untuk data di tahun 2021.
Menurut dr. Tunggul D. Situmorang, selaku dokter spesialis penyakit dalam, finerenone sebagai obat terapi mampu memberikan manfaat untuk memperlambat perburukan penyakit gagal ginjal kronis (PGK) pada pasien diabetes tipe 2.
Baca juga: 30 Ribu Orang Ikuti Cek Kesehatan Gratis Ginjal, Setengahnya Didiagnosis Bermasalah
Finerenone mengoptimalkan terapi dengan mengatasi infamasi dan fibrosis melalui penghambatan overaktivasi Reseptor Mineralokortikoid (NSMRA). Studi FIDELIO-DKD menunjukkan bahwa, di atas terapi standar, finerenone memberikan manfaat ganda bagi jantung dan ginjal.
Caranya adalah dengan memperlambat progresi PGK sebesar 18 persen dan mengurangi risiko kejadian kardiovaskular sebesar 14 persen dibandingkan plasebo. Selain itu, finerenone menurunkan UACR sebesar 31 persen pada bulan ke-4 yang tetap dipertahankan selama follow up, sesuai dengan rekomendasi ADA.
Bayer sebagai penyedia finerenone, dukung pemulihan pasien PGK
Country Division Head Bayer Pharmaceuticals Indonesia, Malaysia, Singapura Cluster, Riaz Buksh mengatakan bahwa Bayer memiliki tujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat melalui kesehatan. Salah satunya penyediaan obat finerenone ini untuk pasien PGK.
"Sejalan dengan visi Bayer, kami berkomitmen menghadirkan obat-obat inovatif untuk membantu dokter dan pasien, serta mengedukasi masyarakat agar lebih banyak individu menjaga kesehatan ginjal," papar Buksh dalam temu media bersama Bayer, Kamis, 13 Maret 2025.

Country Division Head Bayer Pharmaceuticals Indonesia, Malaysia, Singapura Cluster, Riaz Buksh (kanan). Dok. Aulia/Medcom
Buksh mengatakan bahwa pada bidang farmasi turut berfokus pada pengobatan bagi penderita ginjal yang juga mengalami diabetes. Finerenone juga telah diperkenalkan di Indonesia sejak satu tahun lalu.
"Dan kami senang memiliki produk yang bernama finerenone. Kami memperkenalkannya di Indonesia pada awal tahun lalu," imbuh Buksh.
Dalam semangat peringatan Hari Ginjal Sedunia, Bayer dan juga dr. Tunggul mengajak masyarakat untuk melakukan deteksi dini. Deteksi dini ginjal dapat diperoleh melalui Cek Kesehatan Gratis (CKG), jika kamu khawatir biaya tinggi untuk memeriksa langsung secara pribadi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)