Fakta MSG sebagai Makanan Berbahaya? Ini Jawaban Pakar
Jakarta: Kamu mungkin pernah mendengar istilah MSG dan konotasinya yang umum. Selama bertahun-tahun, monosodium glutamat atau lebih dikenal sebagai MSG, telah dicap sebagai bahan olahan tidak sehat yang terutama ditemukan dalam makanan China. Meskipun, kurangnya bukti ilmiah yang mendukung.
Persepsi tersebut menurut para aktivis sudah ketinggalan zaman dan rasis, begitu luas. Sehingga di kamus Merriam-Webster ada tempat untuk istilah sindrom restoran China, jenis kondisi yang diduga memengaruhi orang mengonsumsi makanan China yang banyak dibumbui dengan monosodium glutamat dengan gejala seperti pusing dan jantung berdebar.
Sekarang, aktivis telah meluncurkan kampanye yang disebut Redefine CRS. Dipimpin oleh perusahaan makanan dan bumbu Jepang Ajinomoto, kampanye online mendesak Merriam-Webster untuk mengubah entri tersebut untuk mencerminkan konsensus ilmiah tentang MSG.
Kemudian juga dampak dari kesalahan informasi pada persepsi publik Amerika tentang masakan Asia. Berikut pernyataan yang dilansir dari CNN.
"Hingga hari ini, mitos seputar MSG tertanam dalam kesadaran Amerika, dengan makanan dan budaya Asia masih menerima kesalahan yang tidak adil. Chinese Restaurant Syndrome tidak hanya salah secara ilmiah, itu xenophobia," tulis perusahaan itu di situs web kampanyenya.
Dalam video yang dirilis oleh Ajinomoto, beberapa tokoh Asia Amerika, pemilik restoran, dan profesional medis berbicara menentang kesalahpahaman seputar MSG dan makanan China. "Menyebutnya sindrom restoran China, benar-benar bodoh," ucap pemilik restoran Eddie Huang.
Dalam video itu, ia menunjukkan bahwa MSG tidak hanya lezat, tetapi juga ditemukan di hampir semua makanan olahan. Mulai dari saus peternakan hingga Doritos.
Kampanye itu mengusulkan definisi baru untuk sindrom restoran China dalam Merriam-Webster. Istilah lama yang menyalahkan makanan China yang mengandung MSG atau monosodium glutamat.
Sebagai tanggapan, Merriam-Webster menyampaikan dalam twit mereka. Pihaknya akan meninjau kembali istilah tersebut dan merevisinya.
"Kami terus-menerus dalam proses pembaruan saat penggunaan dan sikap berkembang, jadi kami bersyukur ketika pembaca dapat mengarahkan kami ke definisi yang perlu perhatian," terang perusahaan tersebut.

(Sebuah makalah tahun 1986 dalam jurnal Food and Chemical Toxicology berpendapatkan bahwa satu dekade penelitian telah gagal mengungkapkan tanda objektif bahwa MSG berbahaya, dan gagasan sindrom restoran China dipertanyakan. Foto: Ilustrasi. Dok. Unsplash.com)
Fitnah MSG Berbahaya Tidak Terbukti
MSG sendiri mungkin pernah kamu nikmati. MSG adalah asam amino umum yang secara alami ditemukan dalam makanan seperti tomat dan keju, yang orang kemudian temukan cara mengekstraksi dan memfermentasi.
MSG fermentasi ini sekarang digunakan untuk membumbui banyak makanan yang berbeda seperti semur atau kaldu ayam. Ini sangat banyak digunakan karena menyentuh rasa dasar kelima perusahaan Ajinomoto, yakni umami.
Umami kurang dikenal dibandingkan dengan rasa-rasa lainnya seperti rasa asin atau rasa manis. Melainkan, rasa yang kompleks dan gurih yang kamu temukan dalam jamur atau keju parmesan. Orang-orang telah mengonsumsi MSG sepanjang sejarah, menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) Amerika Serikat.
Tetapi, perdebatan mengenai dampak kesehatannya dimulai pada tahun 1968, ketika seorang pria menulis surat kepada New England Journal of Medicine, mengeluh mati rasa setelah makan di restoran China. Gagasan bahwa makanan China berbahaya, menyebar dengan cepat dan dipinjamkan keabsahan oleh beberapa profesional medis pada saat itu.
Sebuah makalah ilmiah tahun 1969 mengidentifikasi MSG sebagai penyebab sindrom restoran China dan memperingatkan bahwa itu menyebabkan sensasi terbakar, tekanan wajah, dan nyeri dada. Namun, tidak berarti itu terbukti secara ilmiah.
Sebuah makalah tahun 1986 dalam jurnal Food and Chemical Toxicology berpendapatkan bahwa satu dekade penelitian telah gagal mengungkapkan tanda objektif bahwa MSG berbahaya, dan gagasan sindrom restoran China dipertanyakan. FDA bahkan mengatur penyelidikan independen terhadap MSG pada 1990-an yang akhirnya menyimpulkan bahwa MSG aman.
Namun, sudah terlambat untuk menahan rasa takut dan kecemasan publik. MSG secara efektif difitnah dalam imajinasi Amerika dan diasingkan selama beberapa dekade sesudahnya. Bahkan sekarang, pencarian cepat Google untuk MSG muncul halaman yang tak terhitung jumlahnya dengan pertanyaan, apakah MSG berbahaya?
Banyak badan pengawas dan kelompok ilmiah telah menjawab secara pasti, yakni tidak. Berdasarkan situs FDA, penambahan MSG dalam makanan secara umum diakui aman.
Sebuah studi bersama oleh Organisasi Kesehatan Dunia dan Organisasi Pangan dan Pertanian PBB, gagal mengonfirmasi keterlibatan MSG dalam Chinese Restaurant Syndrome. Selain itu, juga mencatat bahwa sindrom itu sendiri didasarkan pada bukti anekdot daripada fakta ilmiah apa pun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(yyy)