FITNESS & HEALTH

Agar Tidak Infeksi, Berikut 5 Cara Merawat Luka Pasien Diabetes

Mia Vale
Minggu 12 Mei 2024 / 14:05
Jakarta: Jika kamu menderita diabetes, kemungkinan besar kamu akan mengalami luka yang tidak akan sembuh secepat yang seharusnya.

Penyembuhan luka dipengaruhi oleh fluktuasi kadar gula darah, kerusakan saraf, dan buruknya aliran darah yang berhubungan dengan diabetes. Itulah mengapa luka diabetes penyembuhannya lebih lama dibanding luka orang sehat.

Adanya diabetes bisa menghambat proses perbaikan jaringan tubuh yang mengalami kerusakan, seperti luka. Nah, jika luka tersebut dibiarkan tanpa perawatan yang benar, luka akan terus terbuka, basah, dan tak kunjung sembuh. 

Dampak yang timbul, penderita diabetes lebih rentan terserang infeksi jamur dan bakteri melalui luka tersebut. Akibatnya, penderita bisa diamputasi. Berikut beberapa cara yang bisa kamu lalukan dalam merawat luka diabetes untuk mencegah risiko luka yang semakin parah. 
 

1. Temukan dan obati segera



(Ketidakmampuan penderita diabetes merasakan sakit, juga bisa dikarenakan kondisi diabetes yang memicu neuropati perifer.  Berkurangnya aliran darah karena kerusakan saraf, juga dapat memperlambat penyembuhan luka, sehingga membuat tubuh kurang efektif dalam melawan infeksi. Alhasil, luka jadi sulit sembuh. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)

Jika segera mengobati luka baru, seperti luka, goresan, dan luka lainnya, kamu bisa mulai merawatnya sebelum keadaan menjadi lebih buruk. Menukil laman Health Partners, bila menemukan luka, sebaiknya:
 
  • - Cuci tangan dengan sabun dan air
  • - Bilas luka dengan air hangat
  • - Berikan tekanan untuk menghentikan perdarahan
  • - Oleskan krim antibiotik dan tutup dengan perban

Tentu saja, jika kamu tidak tahu ada luka, pastinya tidak bisa mengobati dengan cepat. Jadi jika kamu menderita neuropati, waspadai luka baru. Periksa tangan dan kaki setiap hari, dan jangan lupa memeriksa sela-sela jari kaki kamu.
 

2. Kurangi tekanan pada area luka


Hindari memberikan stres, tekanan, dan beban pada luka. Salah satu caranya adalah tidak memakai pakaian ketat. Jika luka terjadi pada kaki, terutama telapak kaki, disarankan untuk memakai bantalan alas kaki yang empuk, lembut, dan nyaman agar tidak memperberat tekanan dan kerusakan pada luka diabetes.
 

3. Kelola gula darah


Mengendalikan gula darah adalah kunci dari banyak aspek kesehatan, tidak terkecuali penyembuhan luka. Jika gula darah berada dalam kisaran target, bakteri tidak akan sekuat itu, dan kamu mungkin dapat melawan infeksi lebih cepat.

Dan kondisi ini akan memengaruhi penyembuhan luka diabetes, seperti neuropati, masalah sirkulasi, dan melemahnya sistem kekebalan tubuh. Sehingga dapat membantu menjaga kondisi tersebut agar tidak bertambah buruk.
 

4. Penuhi asupan bernutrisi


Penderita diabetes disarankan memerhatikan asupan nutrisi harian untuk mempercepat proses penyembuhan luka. Nutrisi terpenting yang perlu diperhatikan selama perawatan luka diabetes adalah protein, karena dapat membantu memperbaiki jaringan kulit dan jaringan tubuh lain yang mengalami kerusakan. Selain protein, cukupi juga nutrisi penting lain seperti serat, vitamin, mineral, dan lemak secara seimbang.
 

5. Perhatikan tanda-tanda infeksi


Umumnya, infeksi pada luka diabetes ditandai dengan kemerahan, rasa sakit, nanah, pembengkakan, dan sensasi hangat di area sekitarnya.

Terkadang, muncul luka dari dalam luka disertai dengan bau menyengat. Jika ini terjadi, lakukan pembersihan luka dengan membersihkan darah, air, dan nanah. Selanjutnya, hilangkan kulit mati di area sekitar dan mengoleskan salep rekomendasi dari dokter.

Ingat, selama merawat luka diabetes, rutinlah memeriksakan diri ke dokter untuk mengantisipasi adanya kerusakan saraf, sirkulasi darah yang buruk, atau luka yang terinfeksi. Pasalnya semakin cepat ditangani, semakin kecil pula risiko terjadinya komplikasi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(TIN)

MOST SEARCH