FITNESS & HEALTH

Ingat! Jangan Lakukan Ini Setelah Operasi Katarak

Medcom
Senin 20 Desember 2021 / 19:00
Jakarta: Operasi katarak mata melalui bedah laser saat ini masih dianggap cara paling efektif mengatasi katarak. Prosedurnya yang berjalan singkat dan minim risiko komplikasi membuat cara ini dianggap salah satu solusi terbaik.

Meski bedah laser terbilang efektif, sejumlah efek samping setelah operasi katarak tetap mungkin didapat. Sebut saja seperti organ mata akan terasa kurang nyaman, atau tampak kemerahan selama beberapa hari.

"Hal ini normal terjadi selama masa penyembuhan. Biasanya, gejala-gejala tersebut akan hilang dan penglihatan pasien akan kembali jernih dalam waktu 6-8 minggu," kata Dokter spesialis mata Siloam Hospitals Buton, dr. Yosylina Pramudya Wardhani Sp.M pada edukasi bincang sehat bertajuk "Operasi Katarak dengan Laser".

Oleh karena itu, Yosylina menyarankan pasien tidak membasuh atau menyentuh mata. Termasuk juga melakukan aktivitas setelah melakukan operasi katarak.

"Hindari debu atau asap bahkan mengejan, batuk atau bersin yang terlalu kuat. Segera hubungi dokter bila ada dirasakan kejadian lain seperti infeksi, mual dan muntah, nyeri hebat, sensitif cahaya yang berlebihan," jelasnya.

Menurut Yosylina, agar proses pemulihan setelah operasi katarak berlangsung dengan baik, ada beberapa langkah perawatan yang dapat dilakukan yaitu, mengonsumsi obat secara teratur diiringi beristirahat keseluruhan minimal tiga hari dan mengadakan kontrol rutin kepada dokter.

Mengenal Fakoemulsifikasi


Fakoemulsifikasi adalah operasi katarak mata melalui teknik bedah laser yang dilakukan dengan mengambil bagian depan lensa mata tanpa merusak kapsul posterior. Prosedur ini aman dan tidak menimbulkan rasa sakit. Setelah fakoemulsifikasi, dokter akan memasang lensa buatan (IOL) agar mata dapat melihat dengan lebih jelas.

"Katarak menyerang bagian lensa mata yang dapat menurunkan fungsi penglihatan secara perlahan tanpa disertai rasa sakit, misalnya pandangan berbayang saat melihat jauh pun penglihatan warna memudar seperti tertutup kabut dan beberapa mengeluhkan silau saat melihat di tempat terang," paparnya.

Famoemulsifikasi laser katarak berfokus kepada Ultrasound yang digunakan untuk memberikan getaran dan panas sehingga mampu menghancurkan 'nucleus' dan diemulsikasi, yaitu menghisap nucleus yang hancur. Umumnya durasi operasi terbilang singkat dengan luka insisi yang kecil yang tidak perlu dijahit.

Yosylina melanjutkan, tempatnya bekerja memiliki layanan kesehatan organ mata sehingga dia bertekad memberikan perawatan terbaik yang terjangkau bagi masyarakat. Sehingga dia ingin menjawab kebutuhan masyarakat di Sulawesi Tenggara untuk mendapatkan perawatan kesehatan berkualitas.

"Didukung dengan tenaga kesehatan yang terlatih dan peralatan medis modern, Siloam Hospital Buton siap melayani para pasien selama 24 jam, dengan perawatan kesehatan yang berkualitas, diantaranya yaitu Unit Perawatan Intensif, High Care Unit (HCU), NICU, Farmasi, Radiologi, Rawat Jalan dan Rawat Inap," tutupnya.




 

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(ELG)

MOST SEARCH