FITNESS & HEALTH
Awas! Bumil Berisiko Alami Gangguan Makan, Ini Alasannya
Aulia Putriningtias
Senin 15 Juli 2024 / 08:07
Jakarta: Bagi para Bumil, keinginan makan ada pastinya permintaan dari si janin. Namun, ternyata perubahan makan yang dialami ibu hamil kerap dapat menganggu, hingga gangguan makan muncul.
Berdasarkan penelitian pada tahun 2019 dalam Nutrients, sebanyak 7,5 persen ibu hamil di dunia berisiko mengalami gangguan makan. Hal ini pun mencakup anoreksia nervosa, bulimia nervosa, gangguan makan berlebihan, serta gangguan asupan makanan restriktif.
Dilansir dari Parents, penyebab pasti dari gangguan makan yang dialami ibu hamil ini belum pasti. Namun, kehamilan disertai dengan segudang perubahan mental dan fisik, yang bisa sangat menyulitkan bagi seseorang yang pernah berjuang dengan segala jenis gangguan makan.
"Hal ini dapat mencakup kelelahan dan kelelahan, suasana hati dan perubahan hormonal, meningkatnya tanda lapar, mual, dan komplikasi dalam kehamilan," jelas Nicole Avena, PhD, selaku Asisten Profesor Ilmu Saraf di Mount Sinai School of Medicine.
Perasaan ini dapat diperburuk dengan persepsi masyarakat terkait bentuk dan berat tubuh ibu hamil. Berdasarkan penelitian dari Health Communication pada tahun 2017 dengan judul Perceptions of Media Among Pregnant and Postpartum Women, 46 persen wanita mengatakan bahwa penggambaran media tentang wanita hamil dan ibu baru menimbulkan emosi negatif, seperti kesadaran diri, frustrasi, keputusasaan, dan depresi.
.jpg)
(Saat bumil sulit makan, bumil bisa mendinginkan dulu makanan tersebut selain lebih fresh, baunya juga tak terlalu menyengat. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)
Tentunya ini dilakukan secara tidak sadar. Ibu hamil mungkin akan merasa baik-baik saja, padahal tidak. Adapun tanda-tanda peringatan yang tidak boleh diabaikan antara lain:
- Kebiasaan membatasi/anoreksia terhadap makanan
- Stres terhadap asupan makanan (penghitungan kalori dan/atau ortoreksia, obsesi yang tidak sehat terhadap pola makan sehat)
- Bulimia (makan berlebihan dan/atau buang air besar)
- Kecemasan atau ketakutan terhadap makanan
Jika ada Bumil yang mengalami hal ini, tentunya tidak menyenangkan sama sekali. Janin perlu ibu yang sehat, sehingga Moms perlu untuk menjaga kesehatan. Terutama, pada suap makanan yang diterima.
Untuk menghindari risiko ini, Lindsay Shirreff, MD, MSc (HQ), FRCSC, salah seorang Obgyn, Rumah Sakit Mount Sinai di Toronto, menyarankan untuk bersahabat dengan timbangan. Lebih baik melakukan pantau berat badan sejak awal kehamilan dan berkonsultasi kepada ahlinya.
Melakukan meditasi juga penting dilakukan untuk Bumil. Hal ini dapat menenangkan pikiran dan rileks. Sehingga, stres yang menghampiri akan perlahan pudar dan Bumil dapat menikmati asupan makanan mereka secara nikmat.
Jika pada akhirnya gangguan makan ini sangat menganggu, sebaiknya untuk segera berkonsultasi kepada dokter spesialis kandungan. Dengan begitu, kesehatan ibu dan janin akan terjaga, jika menyadari bahwa Bumil memerlukan pertolongan ahli.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Berdasarkan penelitian pada tahun 2019 dalam Nutrients, sebanyak 7,5 persen ibu hamil di dunia berisiko mengalami gangguan makan. Hal ini pun mencakup anoreksia nervosa, bulimia nervosa, gangguan makan berlebihan, serta gangguan asupan makanan restriktif.
Mengapa ibu hamil memiliki risiko gangguan makan?
Dilansir dari Parents, penyebab pasti dari gangguan makan yang dialami ibu hamil ini belum pasti. Namun, kehamilan disertai dengan segudang perubahan mental dan fisik, yang bisa sangat menyulitkan bagi seseorang yang pernah berjuang dengan segala jenis gangguan makan.
"Hal ini dapat mencakup kelelahan dan kelelahan, suasana hati dan perubahan hormonal, meningkatnya tanda lapar, mual, dan komplikasi dalam kehamilan," jelas Nicole Avena, PhD, selaku Asisten Profesor Ilmu Saraf di Mount Sinai School of Medicine.
Perasaan ini dapat diperburuk dengan persepsi masyarakat terkait bentuk dan berat tubuh ibu hamil. Berdasarkan penelitian dari Health Communication pada tahun 2017 dengan judul Perceptions of Media Among Pregnant and Postpartum Women, 46 persen wanita mengatakan bahwa penggambaran media tentang wanita hamil dan ibu baru menimbulkan emosi negatif, seperti kesadaran diri, frustrasi, keputusasaan, dan depresi.
.jpg)
(Saat bumil sulit makan, bumil bisa mendinginkan dulu makanan tersebut selain lebih fresh, baunya juga tak terlalu menyengat. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)
Apa saja tanda-tanda ibu hamil alami gangguan makan?
Tentunya ini dilakukan secara tidak sadar. Ibu hamil mungkin akan merasa baik-baik saja, padahal tidak. Adapun tanda-tanda peringatan yang tidak boleh diabaikan antara lain:
- Kebiasaan membatasi/anoreksia terhadap makanan
- Stres terhadap asupan makanan (penghitungan kalori dan/atau ortoreksia, obsesi yang tidak sehat terhadap pola makan sehat)
- Bulimia (makan berlebihan dan/atau buang air besar)
- Kecemasan atau ketakutan terhadap makanan
Apa yang harus dilakukan untuk mengatasi dan menghindari risikonya?
Jika ada Bumil yang mengalami hal ini, tentunya tidak menyenangkan sama sekali. Janin perlu ibu yang sehat, sehingga Moms perlu untuk menjaga kesehatan. Terutama, pada suap makanan yang diterima.
Untuk menghindari risiko ini, Lindsay Shirreff, MD, MSc (HQ), FRCSC, salah seorang Obgyn, Rumah Sakit Mount Sinai di Toronto, menyarankan untuk bersahabat dengan timbangan. Lebih baik melakukan pantau berat badan sejak awal kehamilan dan berkonsultasi kepada ahlinya.
Melakukan meditasi juga penting dilakukan untuk Bumil. Hal ini dapat menenangkan pikiran dan rileks. Sehingga, stres yang menghampiri akan perlahan pudar dan Bumil dapat menikmati asupan makanan mereka secara nikmat.
Jika pada akhirnya gangguan makan ini sangat menganggu, sebaiknya untuk segera berkonsultasi kepada dokter spesialis kandungan. Dengan begitu, kesehatan ibu dan janin akan terjaga, jika menyadari bahwa Bumil memerlukan pertolongan ahli.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)