FITNESS & HEALTH

Tuberkulosis: Penyebab, Penularan, Gejala, Hingga Pengobatan

Fatha Annisa
Rabu 04 September 2024 / 15:25
Jakarta: Tuberkulosis (TBC) dikenal juga sebagai TB. Ini merupakan penyakit akibat infeksi bakteri yang sifatnya menular dan telah menyebabkan jutaan orang di dunia meninggal.
 
Melansir laman Sehat Negeriku Kementerian Kesehatan (Kemenkes), lebih dari 724.000 kasus TBC baru ditemukan pada 2022, lalu meningkat menjadi 809.000 kasus pada 2023. Jumlah ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan kasus sebelum pandemik.
 
Sedangkan menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sebanyak 1,5 juta orang meninggal akibat penyakit TBC di tahun 2020. TBC menempati urutan ke–13 paling banyak menyebabkan kematian, dan penyakit menular nomor dua paling mematikan setelah COVID-19.
 
Baca juga: Upaya Mengurangi Kasus TBC di Indonesia
 

Penyebab Tuberkulosis

Tuberkulosis (TBC) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis. Bakteri tersebut menyerang organ paru-paru, lalu dapat dapat menginfeksi organ tubuh lainnya dalam kondisi yang sudah parah.
 
Organ tubuh yang bisa terinfeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis antara lain ginjal, kelenjar getah bening, selaput otak tulang, dan sendi. Ketika tuberkulosis sudah menginfeksi bagian tubuh tersebut, maka kondisi ini disebut dengan TB ekstra paru.
 
Selain terinfeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis, ada sejumlah faktor risiko yang meningkatkan peluang tertular bakteri penyebab penyakit TBC meliputi:
 
  1. Menderita diabetes
  2. Menderita penyakit ginjal stadium akhir
  3. Menderita kanker
  4. Malnutrisi
  5. Kebiasaan merokok
  6. Mengonsumsi alkohol dalam jangka waktu yang lama
  7. Mengidap HIV atau penyakit lain yang membahayakan sistem kekebalan
  8. Obat-obatan yang menekan sistem kekebalan juga dapat membuat orang berisiko terkena penyakit TB aktif, termasuk obat-obatan yang membantu mencegah penolakan transplantasi organ.
  9. Bepergian ke daerah dengan tingkat TBC yang tinggi
 
Baca juga: Edukasi Masyarakat terkait TB secara Masif Harus segera Dilakukan
 

Penularan dan Gejala Tuberkulosis



Mengutip Alodokter, penularan tuberkulosis (TBC) terjadi melalui percikan ludah (droplet) orang yang terinfeksi TBC. Oleh karenanya, risiko penularan TBC lebih tinggi pada orang yang tinggal serumah dengan penderita TBC.
 
Sementara itu, terdapat dua jenis TBC yakni TBC Laten dan TBC Aktif. TBC laten terjadi ketika penderitanya memiliki kuman di tubuh, namun sistem imun berhasil mencegah sehingga tidak menyebar dan penderita tidak mengalami gejala. Jenis ini juga tidak menular.
 
Sedangkan TBC Aktif terjadi ketika kuman berkembang biak dan membuat penderitanya mengalami gejala dan sakit. TBC jenis ini bisa menular kepada orang lain. Adapun gejala TBC melansir laman Mitra Keluarga antara lain:
 
  1. Gejala umum ditimbulkan oleh TBC di paru-paru antara lain:
  2. Batuk yang berlangsung lebih dari 3 minggu
  3. Batuk darah atau dahak (dahak)
  4. Sakit dada
  5. Mudah lelah dan lemah 
  6. Demam
  7. Panas dingin
  8. Keringat malam
  9. Kehilangan nafsu makan
  10. Penurunan berat badan
 
Baca juga: Kemenkes Imbau Pemberian Vaksin BCG untuk Anak demi Tekan Angka TB


Apabila TBC sudah menyebar ke organ lain, hal-hal berikut ini dapat terjadi kepada penderitanya:
 
  1. Muncul darah dalam urine
  2. Kehilangan fungsi ginjal jika TB mempengaruhi ginjal
  3. Sakit punggung dan kekakuan, kejang otot, dan ketidakteraturan tulang belakang jika TBC mempengaruhi tulang belakang
  4. Mual dan muntah
  5. Kebingungan
  6. Kehilangan kesadaran, jika TBC menyebar ke otak.
 

Pencegahan dan Pengobatan TBC

Penyakit TBC bisa dicegah dengan pemberian vaksin BCG sebelum bayi berusia 2 bulan. Sobat Medcom juga bisa mencegah penyakit ini dengan menghindari kontak dengan orang yang sedang sakit maupun memakai masker saat berada di tempat ramai.
 
Jika sudah dinyatakan menderita TBC, Sobat Medcom perlu mengonsumsi obat sesuai dosis dan anjuran dari dokter. Beberapa jenis obat yang biasanya diresepkan untuk mengatasi penyakit ini ialah rifampicin, ethambutol, Pirazinamid, Isoniazid, dan Rifapentin.


 

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(WAN)

MOST SEARCH