FITNESS & HEALTH

Darah Kental: Risiko Keguguran pada Wanita

Yatin Suleha
Minggu 23 Februari 2025 / 14:00
Jakarta: Keguguran merupakan kejadian yang sangat menyedihkan bagi pasangan yang sedang menanti kehadiran buah hati. Ada banyak faktor yang dapat menyebabkan keguguran, salah satunya adalah darah kental.

Darah kental adalah kondisi dimana darah lebih kental dari biasanya sehingga aliran darah tersumbat. Hal ini dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk keguguran. Risiko keguguran pada wanita dengan darah kental lebih tinggi dibandingkan wanita dengan darah normal.

Menurut penelitian, sekitar 1 hingga 3 persen wanita usia produktif mengalami keguguran akibat darah kental. Risiko ini meningkat hingga 5 persen pada wanita yang pernah mengalami keguguran dua kali atau lebih.

Selain darah kental, ada beberapa faktor lain yang dapat meningkatkan risiko keguguran, seperti:

- Usia ibu (risiko keguguran meningkat pada wanita yang berusia lebih dari 35 tahun)
- Riwayat keguguran sebelumnya
- Kelainan rahim
- Kelainan kromosom
- Infeksi
- Gaya hidup tidak sehat (merokok, minum alkohol, dan penggunaan narkoba)


(Menurut dr. Sienny Agustin dalam Alodokter, gangguan kekentalan darah juga berisiko menimbulkan komplikasi lain, seperti keguguran di awal kehamilan atau kematian janin berusia di atas 14 minggu. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)

Gejala keguguran dapat bervariasi tergantung pada usia kehamilan dan penyebab keguguran. Namun, gejala yang umum terjadi antara lain:

- Perdarahan vagina
- Kram perut
- Nyeri punggung
- Keluarnya jaringan atau cairan dari vagina

Jika Moms mengalami gejala keguguran, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Penanganan keguguran tergantung pada usia kehamilan dan penyebab keguguran.

Pada kasus keguguran akibat darah kental, dokter biasanya akan memberikan obat pengencer darah untuk mencegah penggumpalan darah dan meningkatkan aliran darah ke rahim. Obat pengencer darah ini dapat diberikan secara oral atau melalui suntikan.

Selain obat pengencer darah, dokter juga dapat menyarankan perubahan gaya hidup untuk mengurangi risiko keguguran di kemudian hari, seperti:
 
  1. 1. Berhenti merokok
  2. 2. Batasi konsumsi alkohol
  3. 3. Hindari penggunaan narkoba
  4. 4. Makan makanan sehat
  5. 5. Olahraga teratur
  6. 6. Kelola stres

Dengan penanganan yang tepat, risiko keguguran akibat darah kental dapat dikurangi. Oleh karena itu, penting bagi wanita usia produktif untuk mewaspadai faktor risiko keguguran dan segera memeriksakan diri ke dokter jika mengalami gejala keguguran.

Baca juga: Pastikan Anda Tidak Menderita Gangguan Kelenjar Tiroid saat Hamil

"Darah kental merupakan faktor risiko yang tidak boleh diabaikan oleh wanita usia produktif," ujar Dr. Sarah Brown, seorang dokter kandungan. "Dengan deteksi dini dan penanganan yang tepat, risiko keguguran dapat dikurangi secara signifikan."

Jika kamu memiliki pertanyaan atau kekhawatiran tentang risiko keguguran akibat darah kental, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan doktermu. Dokter dapat memberikan informasi yang akurat dan membantu kamu membuat keputusan terbaik untuk kesehatanmu.

Untuk lebih lengkapnya, kamu bisa menyimaknya dalam program Go Healthy di Metro TV.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(TIN)

MOST SEARCH