FITNESS & HEALTH
6 Alasan Menstruasi Masih Terasa Deras Meskipun Usia Lebih dari 40 Tahun
Aulia Putriningtias
Senin 14 April 2025 / 11:07
Jakarta: Ladies, menstruasi yang deras memang terkadang sangat mengganggu, ya! Memang secara harfiah, ketika di atas 40 tahun, menstruasi yang deras cenderung akan berkurang. Namun, bagaimana jika tetap seperti itu di usia 40?
Rata-rata, selama menstruasi normal, kamu kehilangan sekitar 30–40 ml darah, yaitu sekitar 2–3 sendok makan. Normalnya, kita mengganti pembalut sekitar setiap 4 jam sekali. Namun, jika sampai 2 jam sekali, menstruasimu dikatakan deras.
Periode menstruasi yang berat, yang secara medis dikenal sebagai menorrhagia. Hal ini mengacu pada peningkatan perdarahan saat sedang menstruasi. Ini bisa berupa peningkatan jumlah hari perdarahan atau perdarahan yang sangat berat atau berkepanjangan.
Jika menstruasi deras terjadi di usia 40-an, menurut dokter kandungan dan ginekolog Dr. Nidhi Khera dalam HealthShots memiliki beberapa penyebab. Sebelum mengetahui penyebabnya, ada tanda-tanda menstruasi deras yang masih diderita saat usia 40-an, yakni:
Baca juga: Waxing hingga Nonton Film, 7 Aktivitas Ini Sebaiknya Dihindari Selama Menstruasi
Setelah kita mengetahui tanda-tandanya, perlu juga mengetahui alasan mengapa menstruasi di usia 40-an tak jarang masih deras. Adapun beberapa alasannya menurut Dr Khera, antara lain:
.jpg)
(Masa pramenopause adalah masa sebelum menopause, yaitu ketika ovarium mulai memproduksi estrogen lebih sedikit. Masa ini juga disebut sebagai perimenopause atau transisi menopause. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Ini adalah periode menjelang menopause, yaitu waktu ketika perdarahan menstruasi berhenti total. Periode berat adalah gejala umum pada tahun-tahun sebelum menopause.
Selama waktu ini, seorang wanita mungkin mengalami periode menstruasi yang tidak teratur dengan aliran yang lebih deras atau lebih ringan. Terkadang, lapisan rahim dapat menumpuk terlalu banyak dan kemudian mengelupas banyak, sering kali dengan gumpalan.
Ini adalah pertumbuhan di rahim yang biasanya bersifat non-kanker. Fibroid rahim meningkatkan luas permukaan lapisan rahim dan cenderung mengganggu pengelupasan normalnya. Hal ini dapat menyebabkan pendarahan lebih banyak serta pembentukan gumpalan.
Kondisi ini terjadi ketika jaringan endometrium, lapisan rahim, tumbuh ke dalam dinding otot rahim. Kondisi ini menyebabkan menstruasi berat disertai gumpalan darah setelah usia 40 tahun.
Hal ini dikarenakan dinding rahim menebal. Kondisi ini membuat menstruasi lebih lama, lebih berat, dan lebih menyakitkan, sering kali disertai gumpalan darah yang besar.
Setelah wanita berusia 40 tahun, ovulasi menjadi tidak teratur, yang dapat menurunkan kadar progesteron. Obat hormonal dapat mencakup pil kombinasi estrogen dan progesteron atau hanya pil progesteron.
Ketidakseimbangan hormon dapat menyebabkan menstruasi berat dengan gumpalan darah setelah usia 40 tahun, karena estrogen terus merangsang lapisan rahim. Namun, tanpa cukup progesteron untuk mengaturnya, lapisan rahim dapat menjadi terlalu tebal, dan mengakibatkan menstruasi yang lebih berat dan penuh gumpalan darah.
Ini adalah pertumbuhan jinak yang kecil dan lunak pada lapisan rahim. Pertumbuhan ini dapat menyebabkan menstruasi berat disertai gumpalan setelah usia 40 tahun, karena polip mengganggu proses pengelupasan normal.
Menurut Dr. Khera, pertumbuhan ini dapat menyebabkan bercak, pendarahan berat, atau gumpalan, terutama pada wanita perimenopause.
Kondisi seperti penyakit von Willebrand, yaitu kelainan pendarahan di mana darah tidak membeku dengan baik, mungkin menjadi penyebab menstruasi berat disertai gumpalan darah setelah usia 40 tahun.
Hal ini dikarenakan proses pembekuan darah terganggu. Wanita dengan kelainan ini mungkin mengalami menstruasi berat disertai gumpalan darah.
Itulah beberapa alasan mengapa usia 40 tahun ke atas masih terasa deras menstruasinya. Perubahan gaya hidup yang lebih sehat akan membantu meningkatkan hormon dan juga menghindari anemia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Rata-rata, selama menstruasi normal, kamu kehilangan sekitar 30–40 ml darah, yaitu sekitar 2–3 sendok makan. Normalnya, kita mengganti pembalut sekitar setiap 4 jam sekali. Namun, jika sampai 2 jam sekali, menstruasimu dikatakan deras.
Periode menstruasi yang berat, yang secara medis dikenal sebagai menorrhagia. Hal ini mengacu pada peningkatan perdarahan saat sedang menstruasi. Ini bisa berupa peningkatan jumlah hari perdarahan atau perdarahan yang sangat berat atau berkepanjangan.
Jika menstruasi deras terjadi di usia 40-an, menurut dokter kandungan dan ginekolog Dr. Nidhi Khera dalam HealthShots memiliki beberapa penyebab. Sebelum mengetahui penyebabnya, ada tanda-tanda menstruasi deras yang masih diderita saat usia 40-an, yakni:
- - Menggunakan satu atau lebih produk menstruasi seperti pembalut hampir setiap jam
- - Bangun malam untuk mengganti produk menstruasi
- - Mengalami pendarahan vagina yang berlangsung lebih dari tujuh hari
- - Mengeluarkan gumpalan darah besar saat menstruasi
- - Perlu membatasi aktivitas harian, terutama yang melibatkan pergerakan yang sering, karena aliran yang deras
Baca juga: Waxing hingga Nonton Film, 7 Aktivitas Ini Sebaiknya Dihindari Selama Menstruasi
Alasan menstruasi masih deras di usia 40-an
Setelah kita mengetahui tanda-tandanya, perlu juga mengetahui alasan mengapa menstruasi di usia 40-an tak jarang masih deras. Adapun beberapa alasannya menurut Dr Khera, antara lain:
1. Masa pra-menopause
.jpg)
(Masa pramenopause adalah masa sebelum menopause, yaitu ketika ovarium mulai memproduksi estrogen lebih sedikit. Masa ini juga disebut sebagai perimenopause atau transisi menopause. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Ini adalah periode menjelang menopause, yaitu waktu ketika perdarahan menstruasi berhenti total. Periode berat adalah gejala umum pada tahun-tahun sebelum menopause.
Selama waktu ini, seorang wanita mungkin mengalami periode menstruasi yang tidak teratur dengan aliran yang lebih deras atau lebih ringan. Terkadang, lapisan rahim dapat menumpuk terlalu banyak dan kemudian mengelupas banyak, sering kali dengan gumpalan.
2. Fibroid rahim
Ini adalah pertumbuhan di rahim yang biasanya bersifat non-kanker. Fibroid rahim meningkatkan luas permukaan lapisan rahim dan cenderung mengganggu pengelupasan normalnya. Hal ini dapat menyebabkan pendarahan lebih banyak serta pembentukan gumpalan.
3. Adenomiosis
Kondisi ini terjadi ketika jaringan endometrium, lapisan rahim, tumbuh ke dalam dinding otot rahim. Kondisi ini menyebabkan menstruasi berat disertai gumpalan darah setelah usia 40 tahun.
Hal ini dikarenakan dinding rahim menebal. Kondisi ini membuat menstruasi lebih lama, lebih berat, dan lebih menyakitkan, sering kali disertai gumpalan darah yang besar.
4. Ketidakseimbangan hormon
Setelah wanita berusia 40 tahun, ovulasi menjadi tidak teratur, yang dapat menurunkan kadar progesteron. Obat hormonal dapat mencakup pil kombinasi estrogen dan progesteron atau hanya pil progesteron.
Ketidakseimbangan hormon dapat menyebabkan menstruasi berat dengan gumpalan darah setelah usia 40 tahun, karena estrogen terus merangsang lapisan rahim. Namun, tanpa cukup progesteron untuk mengaturnya, lapisan rahim dapat menjadi terlalu tebal, dan mengakibatkan menstruasi yang lebih berat dan penuh gumpalan darah.
5. Polip endometrium
Ini adalah pertumbuhan jinak yang kecil dan lunak pada lapisan rahim. Pertumbuhan ini dapat menyebabkan menstruasi berat disertai gumpalan setelah usia 40 tahun, karena polip mengganggu proses pengelupasan normal.
Menurut Dr. Khera, pertumbuhan ini dapat menyebabkan bercak, pendarahan berat, atau gumpalan, terutama pada wanita perimenopause.
6. Gangguan pembekuan darah
Kondisi seperti penyakit von Willebrand, yaitu kelainan pendarahan di mana darah tidak membeku dengan baik, mungkin menjadi penyebab menstruasi berat disertai gumpalan darah setelah usia 40 tahun.
Hal ini dikarenakan proses pembekuan darah terganggu. Wanita dengan kelainan ini mungkin mengalami menstruasi berat disertai gumpalan darah.
Itulah beberapa alasan mengapa usia 40 tahun ke atas masih terasa deras menstruasinya. Perubahan gaya hidup yang lebih sehat akan membantu meningkatkan hormon dan juga menghindari anemia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)