Jakarta: Apakah kamu pernah mengalami pingsan saat sedang beraktivitas? Bagi para pelajar, mungkin tak asing melihat siswa pingsan di tengah-tengah upacara. Sebenarnya, kenapa bisa pingsan?
Menurut dr. Verury Verona Handayani dalam Halodoc, pingsan bisa terjadi saat seseorang kehilangan kesadaran karena otak kekurangan oksigen. Gangguan ini bisa disebut dengan 'sinkop'. Gangguan ini dapat terjadi dalam hitungan detik hingga menit.
Lebih jelasnya, tekanan darah menurun secara tiba-tiba, sehingga aliran darah dan suplai oksigen yang dikirimkan ke otak pun berkurang. Nah, dalam kondisi ini, seseorang bisa mengalami pingsan secara mendadak.
Umumnya pingsan terjadi akibat beberapa hal, seperti stres, ketakutan, cuaca terlalu panas, sengatan listrik atau kesetrum, dan perubahan posisi secara tiba-tiba. Selain itu, dikutip dari Alodokter, ada beberapa hal yang bisa menyebabkan pingsan, yakni:
- Menderita gangguan pada sistem saraf otonom.
- Memiliki penyakit jantung, seperti aritmia, penyempitan katup jantung, atau kelainan pada struktur jantung.
- Mengalami penurunan kadar gula darah (hipoglikemia).
- Menderita diabetes atau penyakit yang bisa memengaruhi sistem saraf, seperti malnutrisi, kecanduan alkohol, dan amiloidosis.
- Mengalami hiperventilasi akibat bernapas terlalu cepat, karena merasa panik atau cemas.
- Mengonsumsi obat-obatan yang bisa memengaruhi tekanan darah, seperti obat hipertensi dan obat untuk gangguan kecemasan.
Selain itu, ternyata dehidrasi dan anemia juga kerap menjadi alasan mengapa kita bisa pingsan. Orang-orang yang mengalami anemia dan dehidrasi pun bisa kita temui di sekitar kita, atau bahkan justru kita sendiri mengalaminya.
Alasan mengapa anemia menjadi salah satu penyebab pingsan adalah sebab saat tubuh mengalami kekurangan darah, suplai darah yang membawa nutrisi dan oksigen ke otak akan berkurang. Aktivitas otak pun dapat terganggu dan membuat seseorang yang alami anemia ini dapat pingsan secara tiba-tiba.
Sementara itu, dehidrasi juga menjadi salah satu penyebab pingsan. Alasannya adalah ketika berkurangnya asupan cairan pada tubuh, bisa menimbulkan reaksi pada saraf vagus. Akhirnya yang terjadi, dapat menyebabkan kebutuhan darah di otak menurun.
Nah, ada trik untuk dapat mengetahui apakah kamu akan mengalami pingsan atau tidak. Meskipun mendadak, kamu tetap bisa mengantisipasi dengan mengenali beberapa gejala, seperti:
- Terlihat pucat.
- Pusing dan seperti melayang.
- Mual, cemas, bernapas dengan cepat, dan berkeringat dingin tiba-tiba.
- Pandangan kabur atau berkunang-kunang.
- Pendengaran terganggu atau mendengar dengan samar-samar.
- Tubuh terasa lemah.
- Telinga berdenging.
- Jantung berdebar.
- Sakit kepala.
Perlu kamu perhatikan, pingsan memang tidak berbahaya. Namun, jika kamu mengalaminya secara berulang, sebaiknya pergi berkonsultasi kepada dokter. Karena bisa saja kamu mengalami suatu hal yang memerlukan penanganan lebih lanjut.
Aulia Putriningtias
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Menurut dr. Verury Verona Handayani dalam Halodoc, pingsan bisa terjadi saat seseorang kehilangan kesadaran karena otak kekurangan oksigen. Gangguan ini bisa disebut dengan 'sinkop'. Gangguan ini dapat terjadi dalam hitungan detik hingga menit.
Lebih jelasnya, tekanan darah menurun secara tiba-tiba, sehingga aliran darah dan suplai oksigen yang dikirimkan ke otak pun berkurang. Nah, dalam kondisi ini, seseorang bisa mengalami pingsan secara mendadak.
Umumnya pingsan terjadi akibat beberapa hal, seperti stres, ketakutan, cuaca terlalu panas, sengatan listrik atau kesetrum, dan perubahan posisi secara tiba-tiba. Selain itu, dikutip dari Alodokter, ada beberapa hal yang bisa menyebabkan pingsan, yakni:
- Menderita gangguan pada sistem saraf otonom.
- Memiliki penyakit jantung, seperti aritmia, penyempitan katup jantung, atau kelainan pada struktur jantung.
- Mengalami penurunan kadar gula darah (hipoglikemia).
- Menderita diabetes atau penyakit yang bisa memengaruhi sistem saraf, seperti malnutrisi, kecanduan alkohol, dan amiloidosis.
- Mengalami hiperventilasi akibat bernapas terlalu cepat, karena merasa panik atau cemas.
- Mengonsumsi obat-obatan yang bisa memengaruhi tekanan darah, seperti obat hipertensi dan obat untuk gangguan kecemasan.
Selain itu, ternyata dehidrasi dan anemia juga kerap menjadi alasan mengapa kita bisa pingsan. Orang-orang yang mengalami anemia dan dehidrasi pun bisa kita temui di sekitar kita, atau bahkan justru kita sendiri mengalaminya.
Alasan mengapa anemia menjadi salah satu penyebab pingsan adalah sebab saat tubuh mengalami kekurangan darah, suplai darah yang membawa nutrisi dan oksigen ke otak akan berkurang. Aktivitas otak pun dapat terganggu dan membuat seseorang yang alami anemia ini dapat pingsan secara tiba-tiba.
Sementara itu, dehidrasi juga menjadi salah satu penyebab pingsan. Alasannya adalah ketika berkurangnya asupan cairan pada tubuh, bisa menimbulkan reaksi pada saraf vagus. Akhirnya yang terjadi, dapat menyebabkan kebutuhan darah di otak menurun.
Nah, ada trik untuk dapat mengetahui apakah kamu akan mengalami pingsan atau tidak. Meskipun mendadak, kamu tetap bisa mengantisipasi dengan mengenali beberapa gejala, seperti:
- Terlihat pucat.
- Pusing dan seperti melayang.
- Mual, cemas, bernapas dengan cepat, dan berkeringat dingin tiba-tiba.
- Pandangan kabur atau berkunang-kunang.
- Pendengaran terganggu atau mendengar dengan samar-samar.
- Tubuh terasa lemah.
- Telinga berdenging.
- Jantung berdebar.
- Sakit kepala.
Perlu kamu perhatikan, pingsan memang tidak berbahaya. Namun, jika kamu mengalaminya secara berulang, sebaiknya pergi berkonsultasi kepada dokter. Karena bisa saja kamu mengalami suatu hal yang memerlukan penanganan lebih lanjut.
Aulia Putriningtias
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)