FITNESS & HEALTH
Benarkah Minuman Ini Bisa Tingkatkan Risiko Stroke?
Mia Vale
Minggu 06 Oktober 2024 / 12:07
Jakarta: Apa yang kamu makan dan minum dapat berdampak besar pada pembuluh darah dalam hal kesehatan jantung. Dua penelitian baru memberikan wawasan tentang cara membuat pilihan minuman sehat, dengan teh dan air tampaknya lebih unggul dibandingkan kopi dan soda, setidaknya dalam hal risiko stroke.
Sebuah analisis menemukan bahwa seringnya konsumsi minuman berkarbonasi dan jus buah meningkatkan risiko stroke. Penelitian lain menunjukkan bahwa minum lebih dari empat cangkir kopi sehari juga meningkatkan risiko stroke, sedangkan teh menurunkan risiko.
“Sebagai seorang dokter dan seseorang yang telah meneliti risiko stroke, kami mendorong masyarakat untuk menghindari atau meminimalkan konsumsi minuman bersoda dan buah-buahan dan mempertimbangkan untuk beralih ke air putih,” papar Andrew Smyth, PhD, Profesor Epidemiologi Klinis di the University of Galway di Irlandia, yang merupakan peneliti utama untuk kedua studi tersebut, mengatakan dalam rilisnya.
Temuan ini berasal dari dua analisis dalam proyek penelitian INTERSTROKE, salah satu penelitian terbesar yang meneliti faktor risiko stroke yang melibatkan hampir 27.000 peserta dari 27 negara. Analisis pertama berfokus pada efek minuman bersoda dan jus buah.
Untuk analisis pertama, para peneliti mendefinisikan minuman berkarbonasi (alias minuman bersoda) sebagai minuman cola, non-cola (dimaniskan dan tanpa pemanis), air tonik, atau es teh instan.
Baca juga: Dokter Dorong untuk Terus Aktif: Mau Malam Pun, Yang Penting Olahraga!
Penting untuk dicatat bahwa tidak ada data untuk minuman berkarbonasi yang dipisahkan berdasarkan kandungan pemanisnya (tanpa pemanis, dimaniskan dengan gula, dengan pemanis buatan), sehingga minuman bebas gula seperti seltzer dikelompokkan bersama dengan soda.
.jpg)
(Hidrasi yang cukup dapat mencegah penyakit kardiovaskular seperti penyakit jantung, serangan jantung, dan stroke. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Dietition Annie Nguyen, M.A., RD, dalam "Consuming Too Many Carbonated Drinks May Increase Stroke Risk by 22%, According to New Study" via Eating well memaparkan, konsumsi minuman bersoda secara teratur dikaitkan dengan peningkatan risiko stroke sebesar 22 persen. Risiko ini meningkat secara signifikan pada mereka yang mengonsumsi dua atau lebih minuman bersoda setiap hari.
Dalam International Journal of Stroke yang telah dipublikasikan, telah ditemukan terkait meminum teh dan kopi. Dalam jurnal tersebut juga dikatakan, minum lebih dari 4 cangkir kopi meningkatkan peluang stroke sebesar 37 persen.
Menariknya, konsumsi teh dikaitkan dengan penurunan risiko stroke. Minum 3 hingga 4 cangkir teh hitam setiap hari berkorelasi dengan 29 persen lebih rendah kemungkinan terkena stroke, sementara 3 hingga 4 cangkir teh hijau menghasilkan risiko 27 persen lebih rendah.
Untuk membantu menurunkan risiko stroke, kamu bisa mempertimbangkan beberapa hal berikut:
- Kurangi asupan minuman berkarbonasi manis dan pemanis buatan. Sebagai gantinya, pilih air putih, teh herbal, atau air infus dengan buah-buahan untuk menambah rasa
- Bila kamu menyukai jus buah, pilihlah jus yang 100 persen murni tanpa tambahan gula atau bahan pengawet dan konsumsilah secukupnya
- Pastikan kamu minum banyak air sepanjang hari
Meskipun penelitian ini tidak memisahkan minuman berkarbonasi manis dan tanpa pemanis untuk analisisnya, membatasi tambahan gula dalam makanan dapat meningkatkan kesehatan jantung dan kesehatan secara keseluruhan.
Seperti semua hal lainnya, melakukan pendekatan seimbang terhadap apa yang kamu minum dapat meningkatkan kesehatan jangka panjang. Dan tentu saja, kamu tetap bisa menikmati minuman yang disukai.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)
Sebuah analisis menemukan bahwa seringnya konsumsi minuman berkarbonasi dan jus buah meningkatkan risiko stroke. Penelitian lain menunjukkan bahwa minum lebih dari empat cangkir kopi sehari juga meningkatkan risiko stroke, sedangkan teh menurunkan risiko.
“Sebagai seorang dokter dan seseorang yang telah meneliti risiko stroke, kami mendorong masyarakat untuk menghindari atau meminimalkan konsumsi minuman bersoda dan buah-buahan dan mempertimbangkan untuk beralih ke air putih,” papar Andrew Smyth, PhD, Profesor Epidemiologi Klinis di the University of Galway di Irlandia, yang merupakan peneliti utama untuk kedua studi tersebut, mengatakan dalam rilisnya.
Minuman bersoda
Temuan ini berasal dari dua analisis dalam proyek penelitian INTERSTROKE, salah satu penelitian terbesar yang meneliti faktor risiko stroke yang melibatkan hampir 27.000 peserta dari 27 negara. Analisis pertama berfokus pada efek minuman bersoda dan jus buah.
Untuk analisis pertama, para peneliti mendefinisikan minuman berkarbonasi (alias minuman bersoda) sebagai minuman cola, non-cola (dimaniskan dan tanpa pemanis), air tonik, atau es teh instan.
Baca juga: Dokter Dorong untuk Terus Aktif: Mau Malam Pun, Yang Penting Olahraga!
Penting untuk dicatat bahwa tidak ada data untuk minuman berkarbonasi yang dipisahkan berdasarkan kandungan pemanisnya (tanpa pemanis, dimaniskan dengan gula, dengan pemanis buatan), sehingga minuman bebas gula seperti seltzer dikelompokkan bersama dengan soda.
.jpg)
(Hidrasi yang cukup dapat mencegah penyakit kardiovaskular seperti penyakit jantung, serangan jantung, dan stroke. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Dietition Annie Nguyen, M.A., RD, dalam "Consuming Too Many Carbonated Drinks May Increase Stroke Risk by 22%, According to New Study" via Eating well memaparkan, konsumsi minuman bersoda secara teratur dikaitkan dengan peningkatan risiko stroke sebesar 22 persen. Risiko ini meningkat secara signifikan pada mereka yang mengonsumsi dua atau lebih minuman bersoda setiap hari.
Kopi
Dalam International Journal of Stroke yang telah dipublikasikan, telah ditemukan terkait meminum teh dan kopi. Dalam jurnal tersebut juga dikatakan, minum lebih dari 4 cangkir kopi meningkatkan peluang stroke sebesar 37 persen.
Menariknya, konsumsi teh dikaitkan dengan penurunan risiko stroke. Minum 3 hingga 4 cangkir teh hitam setiap hari berkorelasi dengan 29 persen lebih rendah kemungkinan terkena stroke, sementara 3 hingga 4 cangkir teh hijau menghasilkan risiko 27 persen lebih rendah.
Tips mengurangi risiko stroke
Untuk membantu menurunkan risiko stroke, kamu bisa mempertimbangkan beberapa hal berikut:
- Kurangi asupan minuman berkarbonasi manis dan pemanis buatan. Sebagai gantinya, pilih air putih, teh herbal, atau air infus dengan buah-buahan untuk menambah rasa
- Bila kamu menyukai jus buah, pilihlah jus yang 100 persen murni tanpa tambahan gula atau bahan pengawet dan konsumsilah secukupnya
- Pastikan kamu minum banyak air sepanjang hari
Meskipun penelitian ini tidak memisahkan minuman berkarbonasi manis dan tanpa pemanis untuk analisisnya, membatasi tambahan gula dalam makanan dapat meningkatkan kesehatan jantung dan kesehatan secara keseluruhan.
Seperti semua hal lainnya, melakukan pendekatan seimbang terhadap apa yang kamu minum dapat meningkatkan kesehatan jangka panjang. Dan tentu saja, kamu tetap bisa menikmati minuman yang disukai.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)