FITNESS & HEALTH
Dokter Dorong untuk Terus Aktif: Mau Malam Pun, Yang Penting Olahraga!
Aulia Putriningtias
Kamis 29 Agustus 2024 / 11:16
Jakarta: Sorotan gaya hidup sedentari mulai menjadi kekhawatiran. Dr. Sukono Djojoatmodjo, Sp.N. selaku Dokter Spesialis Neurologi mengatakan pentingnya untuk berolahraga setiap hari.
"Olahraga itu apa saja, sesuai dengan kemampuan masing-masing. Yang penting melakukan olahraga," katanya dalam temu media CIRCLE bersama RS Premier Jatinegara di Jakarta, Rabu, 28 Agustus 2024.
Dr. Sukono mengatakan ia pernah menangani pasien stroke di usia muda. Meskipun faktor genetik juga berpengaruh, tetapi gaya hidup yang tidak sehat dapat menyokong untuk mendapatkan penyakit stroke ini.
Dorongan untuk melakukan olahraga pun ditekankan. Dr. Sukono mengatakan tidak masalah untuk berjalan kaki, asalkan sesuai dengan kemampuan dan berolahraga secara rutin.
"Konsistensi yang perlu ditekankan. Jalan kaki pun tidak masalah, yang penting rutin, konsisten. WHO sendiri aturannya 30 menit per hari," jelasnya.
Untuk para pekerja, dr. Sukono merasa tidak masalah jika mereka memilih berolahraga malam hari. Waktu olahraga sebenarnya tidak ada batasannya harus di waktu kapan.
.jpg)
(Dr. Sukono Djojoatmodjo, Sp.N. selaku Dokter Spesialis Neurologi mengatakan, olahraga akan berguna untuk kesehatan tubuh dan memiliki risiko kecil terhadap penyakit-penyakit usia lanjut. Foto: Dok. Medcom.id/Aulia Putriningtias)
"Kalau dia bisanya malam, ya tidak masalah. Intinya yang penting olahraga. Tubuhnya harus rutin untuk bergerak," papar dr. Sukono.
Olahraga yang disarankan oleh dr. Sukono sendiri tidak ada. Ia hanya menggarisbawahi bahwa perlunya untuk konsisten dalam melakukan gaya hidup yang sehat.
Menurutnya, ini akan berguna untuk kesehatan tubuh dan memiliki risiko kecil terhadap penyakit-penyakit usia lanjut, seperti stroke, masalah jantung, dan lainnya.
Stroke sendiri menjadi penyakit penyebab kematian tertinggi kedua di dunia pada tahun 2015. Selain itu, juga menjadi penyebab kematian tertinggi di Indonesia pada tahun 2014.
Menurut data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pada tahun 2018, prevalensi stroke di Indonesia tahun 2018 berdasarkan diagnosis dokter pada penduduk umur lebih dari 15 tahun sebesar 10,9 persen. Ini diperkirakan sebanyak 2.120.362 orang.
Dengan data di atas, penting bagi masyarakat Indonesia untuk menerapkan gaya hidup sehat. Tak hanya berlandaskan olahraga. Namun, mengonsumsi makanan bergizi dan istirahat cukup mendukung menuju pola hidup sehat.
"Kalau menerapkan gaya hidup yang sehat, kecil risiko untuk terkena penyakit di masa tua nantinya. Apalagi penyakit berumur kaya stroke ini," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
"Olahraga itu apa saja, sesuai dengan kemampuan masing-masing. Yang penting melakukan olahraga," katanya dalam temu media CIRCLE bersama RS Premier Jatinegara di Jakarta, Rabu, 28 Agustus 2024.
Dr. Sukono mengatakan ia pernah menangani pasien stroke di usia muda. Meskipun faktor genetik juga berpengaruh, tetapi gaya hidup yang tidak sehat dapat menyokong untuk mendapatkan penyakit stroke ini.
Dorongan untuk melakukan olahraga pun ditekankan. Dr. Sukono mengatakan tidak masalah untuk berjalan kaki, asalkan sesuai dengan kemampuan dan berolahraga secara rutin.
"Konsistensi yang perlu ditekankan. Jalan kaki pun tidak masalah, yang penting rutin, konsisten. WHO sendiri aturannya 30 menit per hari," jelasnya.
Untuk para pekerja, dr. Sukono merasa tidak masalah jika mereka memilih berolahraga malam hari. Waktu olahraga sebenarnya tidak ada batasannya harus di waktu kapan.
.jpg)
(Dr. Sukono Djojoatmodjo, Sp.N. selaku Dokter Spesialis Neurologi mengatakan, olahraga akan berguna untuk kesehatan tubuh dan memiliki risiko kecil terhadap penyakit-penyakit usia lanjut. Foto: Dok. Medcom.id/Aulia Putriningtias)
"Kalau dia bisanya malam, ya tidak masalah. Intinya yang penting olahraga. Tubuhnya harus rutin untuk bergerak," papar dr. Sukono.
Olahraga yang disarankan oleh dr. Sukono sendiri tidak ada. Ia hanya menggarisbawahi bahwa perlunya untuk konsisten dalam melakukan gaya hidup yang sehat.
Menurutnya, ini akan berguna untuk kesehatan tubuh dan memiliki risiko kecil terhadap penyakit-penyakit usia lanjut, seperti stroke, masalah jantung, dan lainnya.
Stroke sendiri menjadi penyakit penyebab kematian tertinggi kedua di dunia pada tahun 2015. Selain itu, juga menjadi penyebab kematian tertinggi di Indonesia pada tahun 2014.
Menurut data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pada tahun 2018, prevalensi stroke di Indonesia tahun 2018 berdasarkan diagnosis dokter pada penduduk umur lebih dari 15 tahun sebesar 10,9 persen. Ini diperkirakan sebanyak 2.120.362 orang.
Dengan data di atas, penting bagi masyarakat Indonesia untuk menerapkan gaya hidup sehat. Tak hanya berlandaskan olahraga. Namun, mengonsumsi makanan bergizi dan istirahat cukup mendukung menuju pola hidup sehat.
"Kalau menerapkan gaya hidup yang sehat, kecil risiko untuk terkena penyakit di masa tua nantinya. Apalagi penyakit berumur kaya stroke ini," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)