FITNESS & HEALTH

Respiratory Syncytial Virus, Apakah Infeksi Serius atau Hanya Flu Biasa?

Mia Vale
Kamis 06 Februari 2025 / 15:13
Jakarta: kita semua tentu tahu, batuk, bersin, dan suhu tubuh tinggi merupakan tanda-tanda umum influenza. Tapi ternyata, meskipun terlihat tidak berbahaya, kondisi ini juga bisa merupakan gejala infeksi parah yang dikenal sebagai Respiratory Syncytial Virus (RSV). 

Kalau influenza biasanya menyerang saluran pernapasan bagian atas, infeksi RSV dapat menyebabkan berbagai penyakit pernapasan serius seperti bronkiolitis dan pneumonia. 

Perlu diketahui, RSV merupakan virus pernapasan umum yang biasanya menyebabkan gejala ringan seperti pilek. Namun, penyakit ini bisa lebih serius terjadi pada bayi, anak kecil, orang dewasa lanjut usia, dan orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah. 

American Lung Association menyatakan bahwa RSV menjadi penyebab umum sejumlah infeksi saluran pernapasan bawah, seperti pneumonia. Infeksi ini sangat menular dan dapat menyebar melalui droplet berupa batuk atau bersin orang yang terinfeksi serta melalui permukaan yang terinfeksi seperti gagang pintu.
 

Gejala timbulnya RSV 



(Menurut dr. Meva Nareza T via Alodokter, RSV merupakan penyebab infeksi saluran pernapasan akut terbanyak pada bayi usia di bawah 2 tahun, tapi juga dapat menyerang orang dewasa. Di Indonesia, infeksi RSV bisa terjadi sepanjang tahun. Biasanya, kejadian akibat infeksi virus ini meningkat pada musim hujan. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)

Meski tampak seperti flu biasa, ada beberapa gejala yang perlu kamu waspadai, seperti, pilek, batuk, bersin, demam, nafsu makan menurun, kesulitan bernapas (dalam kasus yang parah). Namun untungnya, gejala RSV tersebut tanpa komplikasi apa pun. 

Baca juga: Waspadai Pneumonia Akibat Influenza yang Merenggut Nyawa Barbie 'Shancai' Hsu
 

Perbedaan RSV dengan flu biasa


Meskipun kedua infeksi ini memiliki banyak kesamaan, tapi ada perbedaannya juga. Berikut ini panduan dari HealthShots untuk membantu agar kamh mengetahuinya.

- Kemiripan: Keduanya sering kali muncul dengan gejala ringan seperti pilek seperti pilek, batuk, dan hidung tersumbat, tapi sangat menular dan menyebar melalui tetesan pernapasan

- Perbedaan: RSV dapat menyebabkan penyakit pernapasan yang lebih serius seperti bronkiolitis, yaitu peradangan pada saluran udara kecil di paru-paru, dan pneumonia, sedangkan flu biasa biasanya menyerang saluran pernapasan bagian atas. Puncaknya sering terjadi pada bulan-bulan musim dingin, sedangkan flu biasa dapat terjadi sepanjang tahun
 

Cara mengobati RSV 


Meskipun tidak ada obat khusus untuk infeksi ini, ada pengobatan yang dapat membantu meringankan gejala serta mencegah komplikasi, yakni:

- Istirahat dan hidrasi untuk membantu pemulihan tubuh dan membantu mencegah dehidrasi

- Mengonsumsi obat-obatan yang dijual bebas, seperti parasetamol atau yang mengandung ibuprofen untuk menurunkan demam dan menghilangkan rasa sakit

- Meringankan hidung mampet, kamu bisa menggunakan obat tetes hidung saline agar mengencerkan lendir dan memudahkan pernapasan, bahkan bisa juha pelembab udara untuk meredakan hidung tersumbat

- Rawat inap, diperlukan dalam kasus, rawat inap, terutama pada bayi dan orang lanjut usia, dengan perawatan seperti terapi oksigen untuk membantu tubuh mendapatkan oksigen yang cukup, obat-obatan, cairan melalui infus untuk mencegah dehidrasi

Ingat, meskipun gejalanya mirip dengan flu biasa, RSV bisa menyebabkan penyakit pernapasan yang serius.

Jadi, penting untuk berkonsultasi dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat, terutama untuk bayi dan orang lanjut usia yang berisiko lebih tinggi mengalami komplikasi. Dengan mengetahui semuanya, kamu akan terhindar dari risiko infeksi ini.


Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(TIN)

MOST SEARCH