FITNESS & HEALTH

Gaya Hidup Friluftsliv, Rahasia Sehat dan Bahagia Orang Norwegia

Mia Vale
Senin 29 Januari 2024 / 22:59
Jakarta: Saat berada di luar ruangan, kadang kita merasa lebih bebas dan bahagia. Pikiran yang ada di dalam otak pun lebih positif dibandingkan bila kita berada di dalam ruangan, utamanya bila kita sedang memiliki masalah. 

Mengutip makalah tahun 2019 yang diterbitkan dalam jurnal Nature, menghabiskan hanya dua jam seminggu di lingkungan alami seperti taman atau ruang hijau dapat meningkatkan kesejahteraan. Cara inilah yang dilakukan masyarakat Norwegia, di mana negara ini menjadi salah satu tempat paling bahagia di dunia.
 

Istilah friluftsliv


Ya, friluftsliv merupakan gaya hidup dan menjadi identitas nasional di Norwegia di mana menekankan pentingnya kehidupan di alam terbuka. 

Bahkan saat cuaca sedang buruk, tantangan fisik dan kondisi lainnya. Istilah friluftsliv diciptakan oleh penulis drama Henrik Ibsen dalam puisinya tahun 1859 On the Heights. Terjemahan literalnya adalah “kehidupan di udara bebas”, tetapi Ibsen menggunakannya untuk menyampaikan hubungan spiritual dengan alam.

Bagi masyarakat Norwegia moderen, hal ini berarti berpartisipasi dalam kegiatan di luar ruangan, namun juga memiliki arti lebih dalam untuk menghilangkan stres pada alam dan berbagi budaya yang sama. 

Namun, mungkinkah kehidupan di luar ruangan yang menjadi kunci bagi kesehatan dan kebahagiaan orang Norwegia berlaku untuk negara lain? So, yuk mengenal lebih jauh mengenai friluftsliv.


(Gaya hidup friluftsliv juga soal bagaimana kamu menikmati tiap momen dan mengambil segala manfaatnya dari alam. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)
 

Menyatu dengan alam


Friluftsliv bukanlah aktivitas tertentu. Mendaki hutan, berkayak di sepanjang fjord, dan bermain ski di pegunungan bisa menjadi bagian dari aktivitas tersebut, begitu juga dengan memetik cloudberry atau sekadar duduk-duduk di hutan.

Persentase penduduk Norwegia yang dilaporkan menghabiskan waktu di luar ruangan sangat tinggi. Sebuah survei yang dilakukan oleh perusahaan riset pasar Kantar TNS menemukan bahwa 83 persen tertarik pada friluftsliv, 77 persen menghabiskan waktu di alam setiap minggu, dan 25 persen melakukannya hampir setiap hari. 

Bahkan dalam survei kondisi kehidupan terbarunya pada tahun 2021, kantor statistik resmi negara tersebut, Statistik Norwegia, menemukan bahwa 25 persen orang Norwegia pernah bermalam di luar rumah selama setahun terakhir.

Gaya hidup ini juga mendorong seseorang untuk terhubung dengan alam tanpa tekanan apa pun. Inti dari friluftsliv adalah menemukan keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan di era digital ini, yang membuat banyak dari kita lebih banyak menghabiskan waktu di depan layar dan di dalam rumah. 

"Kami orang Norwegia menganggap friluftsliv sebagai serangkaian aktivitas luar ruangan di alam," ujar Sekjen Norsk Friluftsliv Bente Lier, mengutip the Guardian.
 

Bermanfaat bagi kesehatan


Lier menambahkan, gaya hidup ini juga soal bagaimana kamu menikmati tiap momen dan mengambil segala manfaatnya dari alam. Bahkan, kecintaan terhadap alam ini diajarkan sejak dini. Friluftsliv juga bermanfaat bagi kesehatan fisik karena sering kali melibatkan olahraga. Namun manfaat mental juga sama pentingnya. 

Studi menunjukkan bahwa berada di ruang hijau membantu mengurangi kecemasan dan meningkatkan kognisi.

Dalam survei tahun 2020, 90 persen orang Norwegia mengatakan stres mereka berkurang dan suasana hati mereka lebih baik ketika menghabiskan waktu di alam. 

Helga Synnevåg Løvoll, seorang profesor friluftsliv di Volda University College, mengatakan lima cara terdokumentasi menuju kesejahteraan dapat dicapai melalui friluftsliv, yaitu “terhubung”, “aktif”, “perhatikan”, “terus belajar” dan “memberi”.
 

Sendiri atau bersama orang lain


Menghabiskan waktu di alam, baik berjalan-jalan di hutan atau berkemah selama beberapa hari, memberi kita jarak dari kehidupan sehari-hari dan tampaknya meningkatkan kemampuan kita untuk mengubah perspektif.

Bersosialisasi dengan orang lain sambil menghargai alam adalah aspek penting lainnya dari friluftsliv. Kesejahteraan yang disebabkan oleh alam ini bisa menjadi salah satu alasan mengapa Norwegia termasuk di antara negara-negara paling bahagia di dunia. 

Kota ini menempati urutan ketujuh dalam laporan Kebahagiaan Dunia PBB pada tahun 2023. Sementara Bergen dan Oslo termasuk di antara 10 kota paling bahagia.
 

Tetap memiliki peraturan


Hukum dan kebijakan Norwegia melindungi dan mempromosikan friluftsliv. Undang-Undang Rekreasi Luar Ruangan tahun 1957 mengabadikan hak lama orang Norwegia untuk berada di alam, terlepas dari siapa pemilik tanahnya. 
“Kami punya hak untuk menjelajah, hak memetik bunga dan jamur, hak untuk menginap,” tandas Lier. Dengan hak-hak ini muncullah tanggung jawab. Yang utama adalah tidak meninggalkan jejak, seperti membuang sampah.

Selain itu, masyarakat juga menekankan pentingnya tanggung jawab pribadi. Mereka merencanakan perjalanan berdasarkan kemampuan dan kebugaran masing-masing pribadi. Mereka harus bersiap menghadapi cuaca, harus mengetahui batas kemampuannya, dan tidak ada salahnya untuk pulang lebih awal jika diperlukan.

Boleh dibilang friluftsliv cukup populer di negara Skandinavia di mana mengajarkan pentingnya semangat dan motivasi bahkan saat cuaca dingin ekstrem. 

Bukan berarti gaya hidup ini tidak bisa diterapkan di Indonesia, walaupun kita tidak memiliki musim dingin. Yang harus diingat, inti friluftsliv adalah keluar dari zona nyaman atau memutuskan hubungan dari dunia maya dan menerima tantangan di alam sekitar.


Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)

MOST SEARCH