FITNESS & HEALTH
Mengenal Virus EV71 Penyebab HFMD, Sering Disalahartikan Sebagai Flu Singapura
Aulia Putriningtias
Senin 14 Oktober 2024 / 20:00
Jakarta: Virus EV71 dikenal sebagai penyebab bahaya HFMD (Hand, Foot, and Mouth Disease/penyakit tangan kaki mulut) atau yang selama ini disalah-pahami sebagai penyakit Flu Singapura. Mengapa HFMD tidak sama dengan Flu Singapura?
Berdasarkan data Kemenkes (Kementerian Kesehatan), pada awal tahun 2024 HFMD mencapai lebih dari 6.500 kasus dan semakin bertambah. Namun, masih banyak masyarakat yang belum paham tentang HFMD, khususnya virus EV71 selaku penyebab HFMD.
Menurut Dokter Spesialis Anak, Prof. Dr. dr. Soedjatmiko, Sp.A (K), M.Si. dari PT. Kalbe Farma Tbk (Kalbe), virus EV71 sangat sering menginfeksi bayi dan balita, terutama di bibir, mulut, tenggorokan, tangan, dan kaki. Ini berupa bintil-bintil kecil putih kemerahan nyeri disertai demam.
Baca juga: Beda Flu Singapura dengan Cacar Air
"Karena nyeri di bibir dan di tenggorokan, maka anak rewel, susah makan dan berisiko kekurangan nutrisi dan daya tahannya menurun. Sehingga, banyak orang tua khawatir membawa ke dokter," ungkapnya dalam sebuah siaran langsung Instagram @ptkalbefarmatbk.
Prof. Soedjatmiko menambahkan bahwa HFMD ini bukan termasuk disebabkan oleh virus influenza. Ditambah, penyakit ini bukan hanya terdapat di Singapura, namun terdapat di seluruh dunia, yaitu sudah 55 tahun di Amerika, di Eropa, Australia dan Asia Pasifik, termasuk Indonesia.
.jpg)
(Dalam laman resmi IDAI, HFMD umumnya diawali dengan demam, nyeri tenggorokan/menelan, nafsu makan yang menurun. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Pada dasarnya, Enterovirus 71 bisa menyerang anak-anak maupun dewasa. Namun, lebih banyak timbul pada anak-nak di bawah 5 tahun, sehingga pencegahan yang terpenting diberikan pada anak-anak.
Pencegahan pada orang di atas 5 tahun juga penting, karena bisa menularkan juga kepada anaknya. Biasanya gejala pada dewasa adalah asimtomatik dan jika ada gejalanya, akan sama seperti anak-anak, yaitu ruam pada telapak tangan, telapak kaki, dan sariawan di mulut.
Prof. Soedjatmiko menjelaskan, ada sejumlah hal yang dapat dilakukan sebagai upaya pencegahan HFMD. Pertama, menerapkan kebiasaan mencuci tangan dengan sabun hingga bersih, terutama setelah anak buang air besar.
Selain itu, membersihkan seprai, bantal, handuk, mainan dan alat makan minum anak yang sakit HMFD secara rutin. Kemudian, pastikan anak yang sakit HMFD memakai masker untuk menghindari penyebaran melalui percikan air liur dan pernapasan.
"Perlu pemberian nutrisi yang cukup, salah satunya balita lebih butuh protein yang cukup untuk membentuk antibodi. Namun, Enterovirus 71 bisa menular jika tidak melakukan pola hidup bersih dan sehat (PHBS)," jelas Prof. Soedjatmiko.
"Namun, Enterovirus 71 bisa menular jika tidak melakukan pola hidup bersih dan sehat (PHBS). Maka perlu dilakukan imunisasi EV71, sama halnya dengan penyakit menular lain. Imunisasi adalah salah satu benteng yang penting untuk si kecil," lanjutnya.
Itulah penjelasan mengenai virus EV71 yang menyebabkan HFMD, yang sering disalah-pahamkan sebagai Flu Singapura. Untuk menghindari HFMD, pastikan ikuti saran dari Prof. Soedjatmiko, ya!
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)
Berdasarkan data Kemenkes (Kementerian Kesehatan), pada awal tahun 2024 HFMD mencapai lebih dari 6.500 kasus dan semakin bertambah. Namun, masih banyak masyarakat yang belum paham tentang HFMD, khususnya virus EV71 selaku penyebab HFMD.
Menurut Dokter Spesialis Anak, Prof. Dr. dr. Soedjatmiko, Sp.A (K), M.Si. dari PT. Kalbe Farma Tbk (Kalbe), virus EV71 sangat sering menginfeksi bayi dan balita, terutama di bibir, mulut, tenggorokan, tangan, dan kaki. Ini berupa bintil-bintil kecil putih kemerahan nyeri disertai demam.
Baca juga: Beda Flu Singapura dengan Cacar Air
"Karena nyeri di bibir dan di tenggorokan, maka anak rewel, susah makan dan berisiko kekurangan nutrisi dan daya tahannya menurun. Sehingga, banyak orang tua khawatir membawa ke dokter," ungkapnya dalam sebuah siaran langsung Instagram @ptkalbefarmatbk.
Prof. Soedjatmiko menambahkan bahwa HFMD ini bukan termasuk disebabkan oleh virus influenza. Ditambah, penyakit ini bukan hanya terdapat di Singapura, namun terdapat di seluruh dunia, yaitu sudah 55 tahun di Amerika, di Eropa, Australia dan Asia Pasifik, termasuk Indonesia.
.jpg)
(Dalam laman resmi IDAI, HFMD umumnya diawali dengan demam, nyeri tenggorokan/menelan, nafsu makan yang menurun. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Pada dasarnya, Enterovirus 71 bisa menyerang anak-anak maupun dewasa. Namun, lebih banyak timbul pada anak-nak di bawah 5 tahun, sehingga pencegahan yang terpenting diberikan pada anak-anak.
Pencegahan pada orang di atas 5 tahun juga penting, karena bisa menularkan juga kepada anaknya. Biasanya gejala pada dewasa adalah asimtomatik dan jika ada gejalanya, akan sama seperti anak-anak, yaitu ruam pada telapak tangan, telapak kaki, dan sariawan di mulut.
Prof. Soedjatmiko menjelaskan, ada sejumlah hal yang dapat dilakukan sebagai upaya pencegahan HFMD. Pertama, menerapkan kebiasaan mencuci tangan dengan sabun hingga bersih, terutama setelah anak buang air besar.
Selain itu, membersihkan seprai, bantal, handuk, mainan dan alat makan minum anak yang sakit HMFD secara rutin. Kemudian, pastikan anak yang sakit HMFD memakai masker untuk menghindari penyebaran melalui percikan air liur dan pernapasan.
"Perlu pemberian nutrisi yang cukup, salah satunya balita lebih butuh protein yang cukup untuk membentuk antibodi. Namun, Enterovirus 71 bisa menular jika tidak melakukan pola hidup bersih dan sehat (PHBS)," jelas Prof. Soedjatmiko.
"Namun, Enterovirus 71 bisa menular jika tidak melakukan pola hidup bersih dan sehat (PHBS). Maka perlu dilakukan imunisasi EV71, sama halnya dengan penyakit menular lain. Imunisasi adalah salah satu benteng yang penting untuk si kecil," lanjutnya.
Itulah penjelasan mengenai virus EV71 yang menyebabkan HFMD, yang sering disalah-pahamkan sebagai Flu Singapura. Untuk menghindari HFMD, pastikan ikuti saran dari Prof. Soedjatmiko, ya!
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)