FITNESS & HEALTH

6 Pengobatan Konservatif Nyeri Endometriosis

Kumara Anggita
Selasa 22 Juni 2021 / 12:11
Jakarta: Endometriosis adalah penyakit yang dialami perempuan. Saat mengalami penyakit ini, perempuan akan merasakan nyeri perut bagian bawah dan sekitar panggul. Biasanya ini terjadi saat haid.

Merujuk pada data RSCM 2010–2011, sebanyak 43.4% pasien endometriosis merasakan nyeri berat yang berakibat tidak dapat beraktivitas sehari–hari, 36.7% merasa nyeri derajat sedang dengan keterbatasan aktivitas sehari–hari, dan 20% pasien dengan nyeri derajat ringan.

Dr.dr. Andon Hestiantoro, SpOG(K) M.P.H Peneliti Utama Studi ENVISIOeN menjelaskan bahwa, penatalaksanaan endometriosis hingga kini prinsipnya terdiri dari 2 pilihan yaitu konservatif dan bedah. Kamu bisa berkonsultasi dengan dokter, pilihan mana yang dibutuhkan untuk mengatasi masalahmu.
 

Tatalaksana Konservatif Nyeri Endometriosis


Endometriosis dikatakan sebagai penyakit yang bergantung pada estrogen, sehingga pengobatan yang diberikan salah satu pilihannya adalah menggunakan obat yang menekan hormon. Pemberian pengobatan yang diberikan kepada pasien pun perlu mempertimbangkan sejumlah aspek seperti efektivitas, biaya, dan preferensi pasien.
 

Berikut pengobatannya yang dikutip dari lembar fakta Bayer:


1. Progestin

Dari sejumlah Progestin, seperti DMPA, MPA, progestin terbar , Dienogest dinyatakan sebagai terapi lini pertama. Dienogest telah diketahui bermakna mengurangi nyeri pelvis dan nyeri haid terkait endometriosis dengan dosis harian 2 mg.


2. Pil Kontrasepsi Kombinasi

Pil kontrasepsi kombinasi bekerja dengan menekan LH dan FSH serta mencegah ovulasi dengan menginduksi munculnya pseudo-pregnancy. Selain itu penggunaan pil kontrasepsi kombinasi juga akan mengurangi aliran menstruasi, desidualisasi implan endometriosis, dan meningkatkan apoptosis pada endometrium eutopik pada wanita dengan endometriosis.
 

3. Agonis GnRH


Analog GnRH lebih efektif dalam mengobati nyeri terkait endometriosis dibandingkan placebo, namun tidak lebih baik bila dibandingkan dengan LNG–IUS atau danazol oral, serta tidak ada perbedaan efektivitas apabila analog GnRH diberikan secara intramuskular, subkutan, maupun intranasal.
 

4. Danazol


Danazol memberikan efek yang setara dengan agonis GnRH dalam mengurangi nyeri
pasca pembedahan endometriosis stadium III dan IV.


5. Aromatase Inhibitor

Letrozol oral dikombinasi dengan noretisteron asetat atau desogestrel, anastrozol vaginal suposituria 250 ug/hari atau oral 1 mg/hari dikombinasi dengan pil kontrasepsi kombinasi didapat penurunan bermakna nyeri terkait endometriosis pada wanita pra–menopause.


6. Anti Prostaglandin

Dengan ditemukannya peningkatan kadar prostaglandin di cairan peritoneum dan lesi endometriosis pada wanita dengan endometriosis, maka obat anti inflamasi non steroid banyak digunakan dalam penatalaksanaan nyeri terkait endometriosis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(FIR)

MOST SEARCH