FITNESS & HEALTH

Capai 15 Persen, Program Bayi Tabung Dinilai Tinggi di Indonesia

Aulia Putriningtias
Sabtu 15 Juni 2024 / 08:22
Jakarta: Kebutuhan in-vitro fertilization (IVF) dinilai tinggi di Indonesia. Menurut data dari Smart Fertility Clinic, menunjukkan angka 10-15 persen dari 39,8 juta pasangan di Indonesia.

Menurut Kepala TRB Smart Fertility Clinic Evasari, dr. Cepi Teguh Pramayadi, Sp.OG(K)FER, MARS, ada sejumlah faktor mengapa IVF mulai banyak diminati. Salah satunya adalah kesulitan dalam keinginan pasangan untuk memiliki keturunan.

"Banyak hal yang dapat memicu infertilitas salah satunya pola gaya hidup masa kini," ungkapnya dalam temu media di Jakarta, Jumat, 14 Juni 2024.

Dr. Cepi menambahkan bahwa gangguan infertilitas menjadi salah satu hambatan untuk memperoleh keturunan. Gangguan infertilitas seperti azoospermia dan endometriosis atau yang sedang marak, yaitu PCOS (polycystic ovarian syndrome).

Baca juga: Infertilitas Pria, Dampaknya Pada Kesuburan Pria dan 6 Tindakan yang Bisa Dilakukan

Bayi tabung sendiri merupakan salah satu penanganan masalah infertilitas pada pasangan yang ingin memiliki anak. Bayi tabung dilakukan dengan mempertemukan sel sperma dan sel telur (pembuahan) di luar tubuh.

Setelah sel telur berhasil dibuahi oleh sperma di luar tubuh dan menjadi embrio, maka akan dipindahkan ke dalam rahim wanita. Jika embrio sudah menempel di dinding rahim, janin akan tumbuh dan dilahirkan sembilan bulan kemudian seperti kehamilan pada umumnya.

Menurut dr. Cepi, tingkat keberhasilan untuk mencapai kelahiran anak yang sehat adalah hingga 90 persen. Sebab, dalam proses bayi tabung, dipilihlah sperma-sperma yang bagus untuk dapat dibuahi.

"Kalau menghindari risiko cacat sih tidak, tetapi kita pilih sperma-sperma yang bagus. Jadi hasilnya bisa 90 persen anak itu lahir sehat," jelasnya.

Sementara tokoh fertilitas dan bayi tabung Indonesia, Prof. DR. Dr. Budi Wiweko, SpOG.FER, MPH, Int.Aff.RANZCOG, FICRM, mengatakan, IVF atau bayi tabung merupakan langkah yang baik dalam memperoleh keturunan. Hal ini selaras dengan data bahwa turunnya fertility rate di Jakarta, yakni capai 1,75 persen.

"Jadi, Indonesia harus lebih berhati-hati. Kalau kita melihat Jakarta, fertility rate di angka 1,75. Artinya perempuan di Jakarta itu hanya mempunyai satu orang anak," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)

MOST SEARCH