FITNESS & HEALTH

Infertilitas Pria, Dampaknya Pada Kesuburan Pria dan 6 Tindakan yang Bisa Dilakukan

Mia Vale
Minggu 19 Mei 2024 / 13:05
Jakarta: Berbagai masalah medis dapat berkontribusi pada masalah kesuburan pria, termasuk masalah pada hipotalamus atau kelenjar pituitari di bagian otak yang memberi sinyal pada testis untuk memproduksi testosteron dan sperma (hipogonadisme sekunder). 

Infertilitas atau kemandulan pria bisa terjadi ketika pria tidak bisa menghasilkan sperma dalam jumlah yang cukup, sperma berkualitas baik, atau tidak bisa menghasilkan sperma sama sekali.

Kondisi tersebut dapat disebabkan oleh berbagai hal, seperti gangguan hormonal, kelainan fisik, dan masalah psikologis. Namun biasanya, sperma manusia akan mulai menurun jumlah dan kesehatannya setelah usia 50 tahun. 

Namun, ada cara untuk tetap subur selama kaum adam bisa. Jika kamu ingin memiliki bayi atau sedang merencanakan sebuah keluarga, harus mengetahui segala hal tentang kesuburan dan kesehatan sperma kamu sendiri. Berikut beberapa langkah dan perubahan gaya hidup yang mungkin efektif untuk kamu lakukan.


(Infertilitas adalah gangguan kesuburan di mana istri tidak kunjung hamil setelah intens melakukan hubungan intim selama satu tahun. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)
 

Pertahankan berat badan


Pastikan untuk menjaga berat badan yang sehat. Jika mengalami obesitas atau kelebihan berat badan, menurut laman HealthSite dapat berdampak pada kesuburan pria. Penelitian menunjukkan bahwa, jumlah, pergerakan, dan mobilitas sperma bergantung pada indeks massa tubuh pria.
 

Jaga pola makan


Selain menjaga berat badan dan BMI yang sehat, para pria juga harus menjaga pola makan dengan baik. Pola makan yang baik akan memastikan berat badan kamu juga tetap terjaga. Dan untuk menjaga jumlah sperma yang sehat, kamu harus mengonsumsi makanan seperti, buah-buahan segar, sayuran, makanan kaya antioksidan, dan makanan lain yang akan membantu meningkatkan kesehatan sperma.
 

Cegah IMS dan PMS


Selain pola makan daj berat badan, menjaga kesehatan agar tidak tertular infeksi seperti Chlamydia dan gonore, juga penting. Penyakit ini ditularkan dari satu orang ke orang lain dan juga dapat menyebabkan penurunan kesuburan, jumlah sperma, dan sperma yang sehat.
 

Mengatasi stres


Stres mempunyai dampak yang sangat besar terhadap kesuburan tubuh dan dapat terjadi baik pada pria maupun wanita. Jika seseorang mengalami stres kronis, hal itu berdampak pada hormonnya. Fluktuasi hormon kemudian dapat mengganggu jumlah sperma juga. Saat stres, tubuh kamu melepaskan kortisol ekstra dan inilah yang menyebabkan ketidakseimbangan.
 

Tetap lebih aktif


Kesalahan lain yang kamu lakukan yang mungkin menyebabkan rendahnya kesuburan atau bahkan kemandulan adalah kurangnya aktivitas fisik. Olahraga sangat penting untuk menjaga kesuburan. Pertama, olahraga membantu menjaga keseimbangan hormon. Kedua, dapat menjaga berat badan dan ketiga, dapat meningkatkan kesehatan sperma.
 

Konsultasikan dengan dokter


Jika sedang mencoba untuk progam hamil dengan pasangan dan tubuh tidak berfungsi normal, kamu harus segera memeriksakan diri ke dokter. Kadang-kadang, pria juga menghadapi masalah infertilitas sementara yang menghambat kinerja mereka. Namun, sebagian besar penyakit ini dapat diobati dan jika kamu berhasil mengatasinya, kesehatan kamu akan jauh lebih baik.

Ingat, infertilitas pria bisa disebabkan oleh banyak kondisi atau penyakit. Oleh karena itu, kondisi ini perlu diperiksakan ke dokter agar bisa dideteksi penyebabnya dan diobati sedini mungkin. Untuk memastikan apakah seorang pria mandul atau tidak, dokter untuk melakukan tes kesuburan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(TIN)

MOST SEARCH