FITNESS & HEALTH
Amankah Konsumsi Jengkol saat Hamil? Ini Risiko dan Manfaatnya
Medcom
Jumat 28 April 2023 / 18:10
Jakarta: Meski memiliki bau khas yang belum tentu disukai semua orang, tak sedikit yang menjadikan jengkol sebagai menu favorit, termasuk ibu hamil (Bumil). Namun, apakah jengkol aman bagi Bumil?
Jengkol yang memiliki nama latin Archidendron pauciflorum, memiliki ciri khas bau yang menyengat. Walaupun begitu, jengkol sudah akrab dengan menu masakan Indonesia untuk dijadikan gulai, semur, balado, ataupun sekadar lalapan.
Tidak sedikit pula Bumil yang ngidam jengkol. Namun, banyak yang beranggapan bahwa jengkol tidak dianjurkan untuk dikonsumsi Bumil karena khawatir dapat memicu kontraksi dan masalah kesehatan lainnya.
Faktanya, konsumsi jengkol saat hamil diperbolehkan asal tidak dalam jumlah berlebihan. Pastikan juga jengkol yang dikonsumsi Bumil pada trimester awal, tidak mentah. Pasalnya, jengkol mentah mengandung asam jengkolat lebih tinggi yang berbahaya bagi kandungan.
Asam amino yang terkandung dalam jengkol disebut juga dengan djenkolic acid atau asam jengkolat. Asam jenis ini akan melalui proses pencernaan rampung, sehingga dapat dibuang ke ginjal.
Apabila dikonsumsi secara berlebihan, asam amino ini mengandung atom belerang yang dapat mengendap di ginjal. Endapan tersebut berbentuk seperti kristal dan tidak mudah larut. Jika dibiarkan dalam jangka waktu lama, dapat menyebabkan gagal ginjal.
Bukan hanya itu, kebiasaan mengonsumsi jengkol secara berlebihan pada Bumil juga akan menimbulkan rasa nyeri saat buang air kecil. Bahkan, hal ini dapat berujung Infeksi Saluran Kencing (ISK) yang kerap terjadi pada Bumil.
Dilansir dari The Asian Parent, apabila mengonsumsi jengkol yang berlebihan saat hamil, asam jengkolat dapat menimbulkan sakit pinggang. Selain itu, dapat menyebabkan keracunan yang mungkin terjadi pada ibu hamil muda.
Dalam batas konsumsi yang wajar, jengkol dapat bermanfaat bagi Bumil. Jengkol memiliki sejumlah nutrisi, seperti protein, vitamin, mineral, antioksidan, dan senyawa flavonoid. Nah, berikut sejumlah manfaat jengkol bagi Bumil:
Jengkol memiliki kandungan zat besi sekitar 4,7 gram untuk setiap 100 gram sajiannya. Zat besi tersebut dapat meningkatkan produksi sel darah merah, sehingga mencegah ibu hamil mengalami anemia.
Dilansir dari Mother and Beyond, jengkol mengandung berbagai vitamin, seperti vitamin A, vitamin B1, vitamin B2, dan vitamin C. Selain itu, jengkol juga menjadi sumber antioksidan. Vitamin dan antioksidan ini berfungsi untuk membasmi radikal bebas penyebab kanker.
3. Mencegah konstipasi
Konstipasi atau sembelit menjadi keluhan yang kerap dialami Bumil. Jengkol memiliki kandungan serat yang dapat melancarkan pencernaan. Moms, bisa mengonsumsi 1-2 keping jengkol untuk melancarkan buang air besar. Namun, konsumsi jengkol lebih baik dibarengi dengan sayuran atau makanan serat lainnya.
4. Menurunkan risiko osteoporosis
Saat hamil, moms akan membutuhkan asupan kalsium lebih banyak karena janin juga memerlukannya. Sebab, jengkol merupakan makanan yang tinggi kalsium.
Kalsium pada jengkol dapat berdampak baik bagi kesehatan gigi dan tulang janin. Sementara itu, kandungan tersebut dapat mencegah Bumil mengalami osteoporosis karena bermanfaat bagi tulangnya.
5. Mencegah bayi lahir cacat
Ternyata, jengkol juga memiliki kandungan asam folat yang cukup tinggi. Kandungan ini akan sangat baik untuk membantu mencegah bayi lahir dalam keadaan cacat atau abnormal.
Terlepas dari manfaat jengkol, perlu diingat bahwa terdapat efek samping dari konsumsi jengkol yang berlebihan. Jadi, moms perlu mempertimbangkan asupan nutrisinya untuk kebaikan diri sendiri dan janin.
Jessica Gracia Siregar
(FIR)
Jengkol yang memiliki nama latin Archidendron pauciflorum, memiliki ciri khas bau yang menyengat. Walaupun begitu, jengkol sudah akrab dengan menu masakan Indonesia untuk dijadikan gulai, semur, balado, ataupun sekadar lalapan.
Tidak sedikit pula Bumil yang ngidam jengkol. Namun, banyak yang beranggapan bahwa jengkol tidak dianjurkan untuk dikonsumsi Bumil karena khawatir dapat memicu kontraksi dan masalah kesehatan lainnya.
Amankah ibu hamil makan jengkol?
Faktanya, konsumsi jengkol saat hamil diperbolehkan asal tidak dalam jumlah berlebihan. Pastikan juga jengkol yang dikonsumsi Bumil pada trimester awal, tidak mentah. Pasalnya, jengkol mentah mengandung asam jengkolat lebih tinggi yang berbahaya bagi kandungan.
Asam amino yang terkandung dalam jengkol disebut juga dengan djenkolic acid atau asam jengkolat. Asam jenis ini akan melalui proses pencernaan rampung, sehingga dapat dibuang ke ginjal.
Apabila dikonsumsi secara berlebihan, asam amino ini mengandung atom belerang yang dapat mengendap di ginjal. Endapan tersebut berbentuk seperti kristal dan tidak mudah larut. Jika dibiarkan dalam jangka waktu lama, dapat menyebabkan gagal ginjal.
Bukan hanya itu, kebiasaan mengonsumsi jengkol secara berlebihan pada Bumil juga akan menimbulkan rasa nyeri saat buang air kecil. Bahkan, hal ini dapat berujung Infeksi Saluran Kencing (ISK) yang kerap terjadi pada Bumil.
Dilansir dari The Asian Parent, apabila mengonsumsi jengkol yang berlebihan saat hamil, asam jengkolat dapat menimbulkan sakit pinggang. Selain itu, dapat menyebabkan keracunan yang mungkin terjadi pada ibu hamil muda.
Lantas, apakah manfaat jengkol bagi ibu hamil?
Dalam batas konsumsi yang wajar, jengkol dapat bermanfaat bagi Bumil. Jengkol memiliki sejumlah nutrisi, seperti protein, vitamin, mineral, antioksidan, dan senyawa flavonoid. Nah, berikut sejumlah manfaat jengkol bagi Bumil:
1. Mencegah anemia
Jengkol memiliki kandungan zat besi sekitar 4,7 gram untuk setiap 100 gram sajiannya. Zat besi tersebut dapat meningkatkan produksi sel darah merah, sehingga mencegah ibu hamil mengalami anemia.
2. Membasmi radikal bebas
Dilansir dari Mother and Beyond, jengkol mengandung berbagai vitamin, seperti vitamin A, vitamin B1, vitamin B2, dan vitamin C. Selain itu, jengkol juga menjadi sumber antioksidan. Vitamin dan antioksidan ini berfungsi untuk membasmi radikal bebas penyebab kanker.
3. Mencegah konstipasi
Konstipasi atau sembelit menjadi keluhan yang kerap dialami Bumil. Jengkol memiliki kandungan serat yang dapat melancarkan pencernaan. Moms, bisa mengonsumsi 1-2 keping jengkol untuk melancarkan buang air besar. Namun, konsumsi jengkol lebih baik dibarengi dengan sayuran atau makanan serat lainnya.
4. Menurunkan risiko osteoporosis
Saat hamil, moms akan membutuhkan asupan kalsium lebih banyak karena janin juga memerlukannya. Sebab, jengkol merupakan makanan yang tinggi kalsium.
Kalsium pada jengkol dapat berdampak baik bagi kesehatan gigi dan tulang janin. Sementara itu, kandungan tersebut dapat mencegah Bumil mengalami osteoporosis karena bermanfaat bagi tulangnya.
5. Mencegah bayi lahir cacat
Ternyata, jengkol juga memiliki kandungan asam folat yang cukup tinggi. Kandungan ini akan sangat baik untuk membantu mencegah bayi lahir dalam keadaan cacat atau abnormal.
Terlepas dari manfaat jengkol, perlu diingat bahwa terdapat efek samping dari konsumsi jengkol yang berlebihan. Jadi, moms perlu mempertimbangkan asupan nutrisinya untuk kebaikan diri sendiri dan janin.
Jessica Gracia Siregar
(FIR)