FAMILY
Jika Bumil tidak Tidur Cukup, Apa yang Akan Terjadi?
Aulia Putriningtias
Rabu 11 Desember 2024 / 18:05
Jakarta: Moms, selama kehamilan berlangsung, tidak jarang banyak yang mengeluhkan kesulitan untuk tidur. Risiko yang ditimbulkan pun juga dapat mengganggu kesehatan Bumil.
Penelitian dalam Clocks & Sleep menjelaskan bahwa orang dewasa, termasuk wanita yang sedang hamil, membutuhkan tujuh hingga sembilan jam tidur setiap malam. Namun, tak sedikit yang mengalami kesulitan tidur.
Perubahan hormonal pada Bumil menjadi penyebab perubahan suasana hati atau nyeri di perut atau punggung saat menstruasi. Bahkan selama kehamilan, hormon berperan dalam banyak masalah, termasuk sulit tidur di malam hari.
Menurut Dokter Kandungan dan Ginekolog Dr. Meenakshi Bansal dalam Healthshots, wanita hamil sering kali mengalami kualitas tidur yang buruk. Hal ini karena kombinasi ketidaknyamanan fisik, perubahan hormonal, dan stres emosional.
Adapun faktor lain mengapa bumil seringkali mengalami kesulitan tidur, yakni:
- Seiring bertambahnya usia kehamilan, ketidaknyamanan fisik seperti nyeri punggung, sering buang air kecil, dan rasa tidak nyaman di perut dapat menyulitkan bumil menemukan posisi tidur yang nyaman.
- Perubahan hormonal, termasuk peningkatan kadar progesteron, dapat menyebabkan gejala seperti mual, mulas, dan sindrom kaki gelisah, yang selanjutnya mengganggu tidur.
- Kecemasan dan kekhawatiran tentang kehamilan, masa depan menjadi orang tua, dan perubahan hidup lainnya dapat menyebabkan gangguan tidur.
Kurang tidur saat hamil dapat menimbulkan dampak yang signifikan bagi ibu dan bayinya. Beberapa akibat yang ditimbulkan antara lain:
Kurang tidur dapat memengaruhi metabolisme glukosa dan sensitivitas insulin, sehingga meningkatkan risiko terkena diabetes gestasional. Hal ini dapat meningkatkan kemungkinan bayi lahir terlalu dini atau berat badannya terlalu banyak.
Kurang tidur kronis selama kehamilan dapat meningkatkan risiko persalinan prematur. Bayi mungkin mengalami masalah pernapasan atau keterlambatan perkembangan.
Kualitas tidur yang buruk juga dapat meningkatkan risiko terkena tekanan darah tinggi selama kehamilan. Hal ini dapat menyebabkan komplikasi seperti kerusakan organ dan gangguan pertumbuhan janin.
Kurang tidur selama kehamilan dapat mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan janin. Hal ini dapat menimbulkan konsekuensi jangka panjang bagi kesehatan dan kesejahteraan
Kurang tidur dapat memperburuk perasaan stres dan kecemasan selama kehamilan. Hal ini akan mempersulit ibu untuk mengatasi tuntutan fisik dan emosional selama kehamilan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Penelitian dalam Clocks & Sleep menjelaskan bahwa orang dewasa, termasuk wanita yang sedang hamil, membutuhkan tujuh hingga sembilan jam tidur setiap malam. Namun, tak sedikit yang mengalami kesulitan tidur.
Perubahan hormonal pada Bumil menjadi penyebab perubahan suasana hati atau nyeri di perut atau punggung saat menstruasi. Bahkan selama kehamilan, hormon berperan dalam banyak masalah, termasuk sulit tidur di malam hari.
Mengapa Bumil sering mengalami kesulitan tidur?
Menurut Dokter Kandungan dan Ginekolog Dr. Meenakshi Bansal dalam Healthshots, wanita hamil sering kali mengalami kualitas tidur yang buruk. Hal ini karena kombinasi ketidaknyamanan fisik, perubahan hormonal, dan stres emosional.
Adapun faktor lain mengapa bumil seringkali mengalami kesulitan tidur, yakni:
- Seiring bertambahnya usia kehamilan, ketidaknyamanan fisik seperti nyeri punggung, sering buang air kecil, dan rasa tidak nyaman di perut dapat menyulitkan bumil menemukan posisi tidur yang nyaman.
- Perubahan hormonal, termasuk peningkatan kadar progesteron, dapat menyebabkan gejala seperti mual, mulas, dan sindrom kaki gelisah, yang selanjutnya mengganggu tidur.
- Kecemasan dan kekhawatiran tentang kehamilan, masa depan menjadi orang tua, dan perubahan hidup lainnya dapat menyebabkan gangguan tidur.
Risiko Bumil mengalami kesulitan tidur
Kurang tidur saat hamil dapat menimbulkan dampak yang signifikan bagi ibu dan bayinya. Beberapa akibat yang ditimbulkan antara lain:
1. Risiko diabetes gestasional
Kurang tidur dapat memengaruhi metabolisme glukosa dan sensitivitas insulin, sehingga meningkatkan risiko terkena diabetes gestasional. Hal ini dapat meningkatkan kemungkinan bayi lahir terlalu dini atau berat badannya terlalu banyak.
2. Risiko persalinan prematur
Kurang tidur kronis selama kehamilan dapat meningkatkan risiko persalinan prematur. Bayi mungkin mengalami masalah pernapasan atau keterlambatan perkembangan.
3. Tekanan darah tinggi
Kualitas tidur yang buruk juga dapat meningkatkan risiko terkena tekanan darah tinggi selama kehamilan. Hal ini dapat menyebabkan komplikasi seperti kerusakan organ dan gangguan pertumbuhan janin.
4. Gangguan perkembangan janin
Kurang tidur selama kehamilan dapat mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan janin. Hal ini dapat menimbulkan konsekuensi jangka panjang bagi kesehatan dan kesejahteraan
5. Tingkatkan stres
Kurang tidur dapat memperburuk perasaan stres dan kecemasan selama kehamilan. Hal ini akan mempersulit ibu untuk mengatasi tuntutan fisik dan emosional selama kehamilan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)