FITNESS & HEALTH
Mengenal Stenosis Spinal, Kondisi yang Buat Ju Haknyeon THE BOYZ Hiatus Sementara
Fatha Annisa
Jumat 17 November 2023 / 18:38
Jakarta: Idol K-pop Ju Haknyeon THE BOYZ harus hiatus sementara karena menderita stenosis spinal. Penyakit itu merupakan kondisi ketika ruang di tulang belakang menyempit sehingga menimbulkan tekanan pada saraf.
Akibat stenosis spinal yang dideritanya, Ju Haknyeon tidak bisa melakukan pergerakan maupun aktivitas berat. Dokter pun merekomendasi penyanyi itu untuk fokus pada proses pemulihan.
“Dokter menasihati karena gejala stenosis di punggung bawahnya, dia perlu menghindari gerakan besar dan memantau kondisinya melalui perawatan medis dan rehabilitasi fisik,” ujar IST Entertainment selaku agensi Ju Haknyeon.
Lantas, apa penyebab penyakit stenosis atau stenosis spinal ini?
Stenosis yang terjadi pada ruas tulang belakang di bagian leher bernama Stenosis Leher (Cervical Stenosis). Sedangkan stenosis yang terjadi di ruas tulang belakang bagian punggung bawah disebut Stenosis Lumbar (Lumbar Stenosis).

Foto: John Hopkins Medicine
Stenosis spinal umumnya diderita oleh orang yang berusia di atas 50 tahun. Kendati begitu, kondisi ini juga bisa dialami segala kelompok usia. Penyakit ini harus segera ditangani karena berisiko menyebabkan komplikasi serius, seperti kelimpuhan.
Terlepas dari itu, ada pula sejumlah kondisi yang disebut-sebut menjadi penyebab stenosis spinal. Kondisi tersebut antara lain:

Spinal Cord. Foto: prostem
Gejala yang dirasakan penderitanya antara lain:
Sedangkan tujuan pengobatan adalah untuk meredakan gejala, mengatasi tekanan di saraf tulang belakang, dan membantu pasien supaya bisa terus beraktivitas dengan normal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(WAN)
Akibat stenosis spinal yang dideritanya, Ju Haknyeon tidak bisa melakukan pergerakan maupun aktivitas berat. Dokter pun merekomendasi penyanyi itu untuk fokus pada proses pemulihan.
“Dokter menasihati karena gejala stenosis di punggung bawahnya, dia perlu menghindari gerakan besar dan memantau kondisinya melalui perawatan medis dan rehabilitasi fisik,” ujar IST Entertainment selaku agensi Ju Haknyeon.
Lantas, apa penyebab penyakit stenosis atau stenosis spinal ini?
Baca juga: Penyakit Tulang Belakang Butuh Penanganan secara Terpadu dan Komprehensif |
Stenosis Spinal
Melansir laman John Hopkins Medicine, stenosis spinal adalah penyempitan tulang belakang sehingga menimbulkan tekanan di saraf tulang belakang. Stenosis bisa terjadi di bagian mana saja dari tulang belakang, namun paling sering adalah bagian leher dan punggung bawah.Stenosis yang terjadi pada ruas tulang belakang di bagian leher bernama Stenosis Leher (Cervical Stenosis). Sedangkan stenosis yang terjadi di ruas tulang belakang bagian punggung bawah disebut Stenosis Lumbar (Lumbar Stenosis).

Foto: John Hopkins Medicine
Stenosis spinal umumnya diderita oleh orang yang berusia di atas 50 tahun. Kendati begitu, kondisi ini juga bisa dialami segala kelompok usia. Penyakit ini harus segera ditangani karena berisiko menyebabkan komplikasi serius, seperti kelimpuhan.
Baca juga: Kenali 3 Penyebab Kifosis Berdasarkan Jenis dan Cara Mengatasinya |
Penyebab Stenosis Spinal
Dikutip dari lama Alodokter, proses penuaan umumnya menjadi penyebab utama seseorang menderita stenosis spinal. Pasalnya, jaringan tubuh, termasuk tulang belakang, akan mengalami proses perubahan seiring bertambahnya usia.Terlepas dari itu, ada pula sejumlah kondisi yang disebut-sebut menjadi penyebab stenosis spinal. Kondisi tersebut antara lain:
1. Pertumbuhan Tulang Abnormal
Kondisi di mana pertumbuhan tulang tidak normal adalah taji tulang dan penyakit Paget. Kondisi tersebut dapat mempersempit ruas tulang belakang dan menyebabkan tekanan di saraf tulang belakang.2. Herniasi Bantalan Tulang Belakang
Dinding dari bantalan tulang belakang akan melemah seiring bertambahnya usia. Akibatnya, bantalan tulang belakang tersebut akan menonjol dan berakhir menekan saraf tulang belakang.3. Tumor
Tumor yang tumbuh di selaput yang melapisi saraf tulang belakang atau di ruang antara saraf dan ruas tulang belakang dapat menyebabkan ruas tulang menyempit dan menekan saraf tulang belakang. Oleh karenanya, stenosis spinal terjadi.4. Cedera Tulang Belakang
Kondisi cedera tulang belakang antara lain pergeseran tulang atau spondylolisthesis, patah tualng, tulang retak, maupun pembengkakan jaringan di tulang belakang. Kondisi-kondisi tersebut bisa menyebabakan stenosis spinal.Baca juga: Cara Mencegah Cedera Tulang Belakang |
Gejala Stenosis Spinal
Gejala Stenosis Spinal dibedakan berdasarkan jenisnya, yakni stenosis lumbar dan stenosis leher. Lebih lengkapnya, berikut ini penjelasannya:
Spinal Cord. Foto: prostem
Stenosis Lumbar
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, stenosis lumbar adalah stenosis yang terjadi di ruas tulang belakang bagian punggung bawah. Kondisi inilah yang dialami oleh Ju Haknyeon THE BOYZ.Gejala yang dirasakan penderitanya antara lain:
- Mati rasa atau kesemutan di bagian bokong atau kaki
- Lemah di bagian kaki
- Nyeri punggung bagian bawah (low back pain)
- Sakit atau kram di kaki ketika berdiri terlalu lama atau saat berjalan menuruni tangga
- Hilang kemampuan buang air kecil dan buang air besar (pada kasus stenosis spinal yang sudah parah)
Stenosis Leher
Stenosis leher adalah stenosis yang terjadi di ruas tulang belakang bagian leher. Berikut ini adalah gejala yang dapat dialami penderitanya:- Mati rasa atau kesemutan di tangan, lengan, dan kaki
- Lemah di bagian tangan, lengan, dan kaki
- Sakit leher
- Gangguan keseimbangan
- Hilang kemampuan untuk menggerakkan tangan
Baca juga: 10 Fakta Tulang Belakang |
Pengobatan Stenosis Spinal
Jika Sobat Medcom menderita stenosis spinal, pengobatan yang diberikan oleh dokter akan disesuaikan dengan jenis stenosis spinal dan keparahan gejala yang dialami. Beberapa pengobatannya yakni konsumsi obat, fisioterapi, dan operasi.Sedangkan tujuan pengobatan adalah untuk meredakan gejala, mengatasi tekanan di saraf tulang belakang, dan membantu pasien supaya bisa terus beraktivitas dengan normal.
Pencegahan Stenosis Spinal
Ada sejumlah cara yang bisa dilakukan untuk mencegah atau menurunkan risiko terjadinya stenosis spinal, yaitu:- Berolahraga teratur dalam intensitas sedang
- Berhenti merokok
- Mengonsumsi pola makan sehat
- Menjaga berat badan ideal
- Menjaga postur tubuh yang baik saat duduk atau berdiri. Pastikan posisi bahu tegak lurus dengan pinggul
- Tidak mengangkat benda terlalu berat
- Menjalani pemeriksaan ke dokter secara rutin jika memiliki riwayat penyakit tulang belakang
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WAN)