FITNESS & HEALTH
Daging Dimasak dengan Parasetamol? Ini Jawabannya
Aulia Putriningtias
Kamis 19 Juni 2025 / 19:18
Jakarta: Masih euforia Iduladha, ramai pembicaraan bahwa parasetamol dapat melunakkan daging. Namun, apakah benar anggapan tersebut dan apakah aman? Ini jawabannya menurut dokter.
Spesialis Penyakit Dalam di Mayapada Hospital, dr Ray Rattu, SpPD menjelaskan perihal penggunaan parasetamol untuk memasak daging. Parasetamol sendiri merupakan obat aktif yang bisa langsung dikonsumsi.
Baca juga: 5 Bumbu Dapur yang Bantu Turunkan Kolesterol
Dalam Halodoc, parasetamol sering digunakan untuk memasak daging dalam masakan rumah tangga hingga restoran, agar biaya masak bisa terpangkas. Hal ini karena obat tersebut diyakini bisa membuat daging cepat empuk.
Namun, parasetamol BUKANLAH bahan tambahan pangan dan berisiko menimbulkan masalah kesehatan, jika digunakan dalam masakan.
Hal ini pun dibenarkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan Nigeria (NAFDAC), yang mengeluarkan peringatan di situs resminya.
.jpg)
(Parasetamol sebagai obat memang begitu berguna untuk kesehatan. Namun, ketika digunakan sebagai campuran bahan masakan, parasetamol akan dihidrolisis atau dipecah menjadi zat beracun. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Dr. Ray sendiri menambahkan bahwa memang benar pada negara berkembang sering kali menggunakan parasetamol sebagai pelunak daging, terlebih di Afrika. Padahal, kita perlu tahu bahwa efeknya bisa berbahaya.
"Dari negara terutama di Afrika itu Badan POM-nya itu malah sudah melarang bahwa si paracetamol ini ketika diolah dengan suhu tertentu dia ternyata akan berubah menjadi suatu zat aktif yang sifatnya meracuni," jelas dr. Ray, dilansir dalam Detik.com, Rabu, 18 Juni 2025.
Parasetamol sebagai obat memang begitu berguna untuk kesehatan. Namun, ketika digunakan sebagai campuran bahan masakan, parasetamol akan dihidrolisis atau dipecah menjadi zat beracun. Zat tersebut dapat berpotensi merusak hati dan organ lainnya di dalam tubuh.
Selama proses masak, parasetamol yang terhidrolisis akan memjadi senyawa beracun yang dikenal sebagai 4-aminofenol. Senyawa ini dapat menyebabkan kerusakan hati dan ginjal, serta kegagalan organ tubuh.
Efek samping tersebut mungkin saja tidak dapat langsung dirasakan. Namun, mengingat banyaknya jenis penyakit kronis yang sifatnya degeneratif dan baru memunculkan gejala ketika sudah parah, perlunya waspada.
Jika kebiasaan memasak daging menggunakan paracetamol ini dilakukan terus-menerus, selama bertahun-tahun, kemungkinan gangguan kesehatan ynag dapat terjadi di kemudian hari bisa saja sangat fatal.
Baca juga: BB di Atas 80 Kg Bolehkah Joging?
Jadi, pentingnya untuk menggunakan obat-obatan sesuai dengan apa yang disarankan oleh dokter. Jika tidak disarankan untuk makanan, sebaiknya tak dimasukkan sama sekali, demi kesehatan tubuh.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Spesialis Penyakit Dalam di Mayapada Hospital, dr Ray Rattu, SpPD menjelaskan perihal penggunaan parasetamol untuk memasak daging. Parasetamol sendiri merupakan obat aktif yang bisa langsung dikonsumsi.
Baca juga: 5 Bumbu Dapur yang Bantu Turunkan Kolesterol
Dalam Halodoc, parasetamol sering digunakan untuk memasak daging dalam masakan rumah tangga hingga restoran, agar biaya masak bisa terpangkas. Hal ini karena obat tersebut diyakini bisa membuat daging cepat empuk.
Namun, parasetamol BUKANLAH bahan tambahan pangan dan berisiko menimbulkan masalah kesehatan, jika digunakan dalam masakan.
Hal ini pun dibenarkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan Nigeria (NAFDAC), yang mengeluarkan peringatan di situs resminya.
.jpg)
(Parasetamol sebagai obat memang begitu berguna untuk kesehatan. Namun, ketika digunakan sebagai campuran bahan masakan, parasetamol akan dihidrolisis atau dipecah menjadi zat beracun. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Dr. Ray sendiri menambahkan bahwa memang benar pada negara berkembang sering kali menggunakan parasetamol sebagai pelunak daging, terlebih di Afrika. Padahal, kita perlu tahu bahwa efeknya bisa berbahaya.
"Dari negara terutama di Afrika itu Badan POM-nya itu malah sudah melarang bahwa si paracetamol ini ketika diolah dengan suhu tertentu dia ternyata akan berubah menjadi suatu zat aktif yang sifatnya meracuni," jelas dr. Ray, dilansir dalam Detik.com, Rabu, 18 Juni 2025.
Apakah parasetamol benar-benar bahaya dimasukkan untuk makanan?
Parasetamol sebagai obat memang begitu berguna untuk kesehatan. Namun, ketika digunakan sebagai campuran bahan masakan, parasetamol akan dihidrolisis atau dipecah menjadi zat beracun. Zat tersebut dapat berpotensi merusak hati dan organ lainnya di dalam tubuh.
Selama proses masak, parasetamol yang terhidrolisis akan memjadi senyawa beracun yang dikenal sebagai 4-aminofenol. Senyawa ini dapat menyebabkan kerusakan hati dan ginjal, serta kegagalan organ tubuh.
Efek samping tersebut mungkin saja tidak dapat langsung dirasakan. Namun, mengingat banyaknya jenis penyakit kronis yang sifatnya degeneratif dan baru memunculkan gejala ketika sudah parah, perlunya waspada.
Jika kebiasaan memasak daging menggunakan paracetamol ini dilakukan terus-menerus, selama bertahun-tahun, kemungkinan gangguan kesehatan ynag dapat terjadi di kemudian hari bisa saja sangat fatal.
Baca juga: BB di Atas 80 Kg Bolehkah Joging?
Jadi, pentingnya untuk menggunakan obat-obatan sesuai dengan apa yang disarankan oleh dokter. Jika tidak disarankan untuk makanan, sebaiknya tak dimasukkan sama sekali, demi kesehatan tubuh.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)