FITNESS & HEALTH

Hubungan Perubahan Kepribadian Orang Dewasa Muda dengan Covid-19

Mia Vale
Kamis 06 Oktober 2022 / 17:00
Jakarta: Walaupun dikatakan covid sudah melandai namun ternyata dampaknya masih terus berlangsung. Ya, pandemi virus corona telah menelan korban serius di seluruh kehidupan kita. Tidak hanya berdampak pada kesehatan fisik, tetapi juga pada kesejahteraan psikologis. 

Selain penyakit itu sendiri, penguncian dan jarak sosial juga menyebabkan serangkaian komplikasi kesehatan, termasuk perjuangan kesehatan mental. Dalam sebuah penelitian baru-baru ini, para peneliti juga menyarankan bahwa pandemi mungkin telah menyebabkan perubahan kepribadian pada banyak orang dewasa muda.

Awal tahun ini, tim peneliti dari Florida State University menilai kepribadian 7.109 peserta, yang telah terdaftar dalam Studi Pemahaman Amerika online. Tujuan mereka adalah untuk melihat apakah pandemi berdampak pada kepribadian seseorang. Dan ditemukan bahwa isolasi sosial sangat merugikan kaum muda di masyarakat.
 

Mengapa dewasa muda?

Sesuai penelitian yang diterbitkan dalam jurnal PLOS One, ada beberapa perubahan kepribadian anak muda. Peneliti menemukan bahwa orang dewasa yang lebih muda menjadi lebih murung dan lebih rentan terhadap stres, kurang kooperatif, dan percaya, dan kurang terkendali dan bertanggung jawab. Menurut para peneliti, ini disebabkan oleh betapa mudahnya dipengaruhi dan memengaruhi kepribadian seseorang ketika masih muda.

"Meskipun pandemi membuat stres bagi semua orang, itu mengganggu tugas normatif masa dewasa muda, seperti sekolah dan transisi ke dunia kerja dan bersosialisasi dan mengembangkan hubungan. Pandemi dan penguncian memengaruhi proses pendewasaan orang dewasa muda, mengganggu perkembangan mereka," jelas Profesor Angelina Sutin, peneliti utama studi dikutip dari Times of India.


(Pandemi virus corona telah menelan korban serius di seluruh kehidupan kita. Foto: Ilustrasi. Dok. Freepik.com)

Lebih lanjut, penulis mengatakan perubahan tidak dapat dikaitkan hanya dengan pandemi. Pergolakan politik dan sosial yang dialami bersama dengan pandemi mungkin juga berkontribusi pada perubahan yang diamati. Penelitian di masa depan dapat membahas apakah perbedaan kebijakan spesifik antar negara bagian atau negara memiliki dampak yang berbeda terhadap perubahan. Juga, dengan sedikit penilaian kepribadian per peserta, tidak mungkin untuk menguji perubahan nonlinier dari waktu ke waktu.

Penelitian di masa depan juga akan mendapat manfaat dari lebih banyak penilaian kepribadian untuk dapat menguji perubahan tersebut. Para ilmuwan pun menyarankan bahwa infeksi covid-19 yang parah dan covid-19 yang lama dapat menyebabkan perubahan sifat kepribadian.
 

Covid-19 berdampak pada otak?

Studi di masa lalu telah melihat bagaimana virus SARs-CoV-2 memengaruhi struktur otak, yang menyebabkan perubahan kepribadian tertentu. Sesuai penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nature, yang dilakukan oleh para ilmuwan dari Universitas Oxford, covid-19 dapat memiliki dampak neurologis dengan banyak pasien mengalami kabut otak sebagai salah satu gejala virus.

Selain itu, para peneliti mencatat bahwa pasien yang terinfeksi mengalami penurunan kognitif akibat infeksi. "Apakah efek merusak ini dapat dibalik sebagian, atau apakah efek ini akan bertahan dalam jangka panjang, masih harus diselidiki dengan tindak lanjut tambahan," tulis para peneliti. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(yyy)

MOST SEARCH