FITNESS & HEALTH
Bolehkah Menggunakan Hand Sanitizer yang Sudah Kedaluwarsa?
Raka Lestari
Selasa 29 Desember 2020 / 17:28
Jakarta: Hand sanitizer merupakan salah satu hal yang penting untuk selalu dibawa kemanapun kamu pergi, terutama pada masa pandemi covid-19 ini. Penggunaan hand sanitizer sangat disarankan, dengan catatan kamu tidak memiliki akses untuk mencuci tangan pakai sabun dan air bersih.
"Jika kamu tidak memiliki sabun dan air, hand sanitizer dapat digunakan untuk membunuh beberapa kuman di tangan, atau membuatnya tidak aktif,” kata Alex Berezow, ahli mikrobiologi dan Wakil Presiden Scientific Communications di American Council on Science and Health.
Hand sanitizer yang direkomendasikan harus mengandung setidaknya 60 persen alkohol agar efektif. Kendati demikian, hand sanitizer tetap juga bisa kedaluwarsa. Biasanya akan masuk kedaluwarsa setelah tiga tahun pembuatan.
Sesaat setelah kamu membuka kemasan hand sanitizer, tingkat efektivitas mereka akan berkurang. Itu karena alkohol di dalamnya menguap seiring waktu.
"Setelah botol hand sanitizer dibuka, kandungan alkohol akan berkurang saat menguap. Jika konsentrasinya di bawah 60 persen alkohol, maka itu kehilangan beberapa efektivitas," kata Berezow.
Hand sanitizer diatur oleh Food and Drug Administration. Jadi harus memiliki tanggal kedaluwarsa. Namun, dalam keadaan darurat, kamu masih bisa menggunakan hand sanitizer kedaluwarsa untuk mendisinfeksi tangan.
"Beberapa alkohol lebih baik daripada tidak sama sekali," kata Berezow.
Jika botol belum dibuka, maka lebih sedikit alkohol yang menguap. Jadi botol hand sanitizer yang baru dibuka dan sudah melewati tanggal kedaluwarsa, kemungkinan akan lebih efektif daripada botol yang sudah kedaluwarsa dan sudah dibuka.
Jika kamu tidak bisa membeli hand sanitizer, kamu bisa membuatnya sendiri, tapi lebih baik cuci tangan saja. Berezow menekankan bahwa jika memungkinkan, mencuci tangan dengan sabun dan air selalu lebih baik daripada menggunakan hand sanitizer. Hal ini terutama ketika kamu berada di rumah, di mana akses untuk mendapatkan air dan sabun akan sangat mudah.
"Merupakan ide yang buruk untuk menggunakan pembersih tangan di rumah," kata Berezow.
Di rumah, alkohol lebih baik digunakan untuk mendisinfeksi permukaan. Agar dapat membatasi jumlah kuman yang bisa kamu temukan saat sedang menyentuh permukaan tersebut.
Pemerintah melalui #satgascovid19 tak bosan-bosannya mengampanyekan #ingatpesanibu. Jangan lupa selalu menerapkan 3M, yakni #pakaimasker, #jagajarak dan #jagajarakhindarikerumunan, serta #cucitangandan #cucitanganpakaisabun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
"Jika kamu tidak memiliki sabun dan air, hand sanitizer dapat digunakan untuk membunuh beberapa kuman di tangan, atau membuatnya tidak aktif,” kata Alex Berezow, ahli mikrobiologi dan Wakil Presiden Scientific Communications di American Council on Science and Health.
Lalu apakah hand sanitizer itu bisa kedaluwarsa?
Hand sanitizer yang direkomendasikan harus mengandung setidaknya 60 persen alkohol agar efektif. Kendati demikian, hand sanitizer tetap juga bisa kedaluwarsa. Biasanya akan masuk kedaluwarsa setelah tiga tahun pembuatan.
Sesaat setelah kamu membuka kemasan hand sanitizer, tingkat efektivitas mereka akan berkurang. Itu karena alkohol di dalamnya menguap seiring waktu.
"Setelah botol hand sanitizer dibuka, kandungan alkohol akan berkurang saat menguap. Jika konsentrasinya di bawah 60 persen alkohol, maka itu kehilangan beberapa efektivitas," kata Berezow.
Jika hanya tersedia hand sanitizer kedaluwarsa, tetap bisa digunakan
Hand sanitizer diatur oleh Food and Drug Administration. Jadi harus memiliki tanggal kedaluwarsa. Namun, dalam keadaan darurat, kamu masih bisa menggunakan hand sanitizer kedaluwarsa untuk mendisinfeksi tangan.
"Beberapa alkohol lebih baik daripada tidak sama sekali," kata Berezow.
Jika botol belum dibuka, maka lebih sedikit alkohol yang menguap. Jadi botol hand sanitizer yang baru dibuka dan sudah melewati tanggal kedaluwarsa, kemungkinan akan lebih efektif daripada botol yang sudah kedaluwarsa dan sudah dibuka.
Jika kamu tidak bisa membeli hand sanitizer, kamu bisa membuatnya sendiri, tapi lebih baik cuci tangan saja. Berezow menekankan bahwa jika memungkinkan, mencuci tangan dengan sabun dan air selalu lebih baik daripada menggunakan hand sanitizer. Hal ini terutama ketika kamu berada di rumah, di mana akses untuk mendapatkan air dan sabun akan sangat mudah.
"Merupakan ide yang buruk untuk menggunakan pembersih tangan di rumah," kata Berezow.
Di rumah, alkohol lebih baik digunakan untuk mendisinfeksi permukaan. Agar dapat membatasi jumlah kuman yang bisa kamu temukan saat sedang menyentuh permukaan tersebut.
Pemerintah melalui #satgascovid19 tak bosan-bosannya mengampanyekan #ingatpesanibu. Jangan lupa selalu menerapkan 3M, yakni #pakaimasker, #jagajarak dan #jagajarakhindarikerumunan, serta #cucitangandan #cucitanganpakaisabun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)