FITNESS & HEALTH
Terdapat 2 Temuan Utama Cek Kesehatan Gratis di SMA 1 Baturraden
Yatin Suleha
Senin 11 Agustus 2025 / 17:54
Jakarta: Program CKG dari pemerintah telah berjalan termasuk untuk snak sekolah. Dan pemeriksaan kesehatan yang dilakukan dalam rangka kegiatan Cek Kesehatan Gratis (CKG) di SMA Negeri 1 Baturraden mengungkap sejumlah temuan kesehatan yang penting untuk menjadi perhatian, khususnya di kalangan remaja.
Dari hasil skrining yang dilakukan terhadap 360 siswa kelas 10, gangguan pada kesehatan gigi dan mulut menjadi temuan terbanyak.
Baca juga: Gejala dan Penangan Anak dengan Anemia
Dr. Anisa dari Puskesmas Baturraden 2 menjelaskan bahwa sebagian besar siswa menunjukkan kondisi gigi berlubang, penumpukan karang, hingga sisa makanan yang tertinggal di sela-sela gigi akibat kebiasaan menyikat gigi yang kurang optimal.
“Kondisi ini umumnya disebabkan oleh kebiasaan menyikat gigi yang kurang tepat. Banyak siswa hanya menyikat gigi saat mandi pagi, padahal menyikat gigi sebaiknya dilakukan setelah makan. Akibatnya, saat tiba di sekolah, kondisi gigi sudah kembali kotor,” jelas dr. Anisa.
Selain masalah gigi, tim medis juga menemukan tanda-tanda anemia ringan, terutama pada siswi. Temuan ini terdeteksi dari kadar hemoglobin (Hb) yang rendah saat pemeriksaan.
“Anemia ringan cukup sering muncul. Sedangkan pada siswa laki-laki, kami menemukan tekanan darah tinggi yang bersifat reaktif, kemungkinan karena kurang tidur atau kebiasaan bergadang,” lanjutnya.
(1).jpg)
(Anemia pada anak di tahap awal seringkali menunjukkan gejala yang tidak khas, bahkan ada anak dengan anemia yang tidak merasakan keluhan atau gejala apa pun. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Sebagai tindak lanjut dari temuan tersebut, pihak Puskesmas juga membagikan Tablet Tambah Darah (TTD) kepada para siswi sebagai langkah pencegahan anemia. TTD ini diharapkan dapat membantu menjaga kadar hemoglobin tetap stabil dan mendukung kesehatan para remaja putri.
Selain pemberian tablet, tim medis juga memberikan edukasi langsung di lokasi. Materi yang disampaikan mencakup teknik menyikat gigi yang benar, pentingnya sarapan sebelum beraktivitas, serta menjaga pola tidur yang cukup sebagai bagian dari gaya hidup sehat.
“Hal-hal kecil seperti sarapan teratur dan tidur cukup sebenarnya berdampak besar. Kalau sudah dibiasakan sejak remaja, ini akan jadi investasi kesehatan yang kuat di masa depan,” jelas dr. Anisa.
Baca juga: Para Ibu Wajib Tahu! Ini Bahaya Anemia pada Anak
Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian Program CKG Sekolah, yang resmi diluncurkan oleh Kementerian Kesehatan RI pada 4 Agustus 2025.
Program ini menargetkan lebih dari 53 juta pelajar di seluruh Indonesia, dengan fokus pada edukasi, deteksi dini, dan peningkatan kesadaran akan pentingnya kesehatan di kalangan generasi muda.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)
Dari hasil skrining yang dilakukan terhadap 360 siswa kelas 10, gangguan pada kesehatan gigi dan mulut menjadi temuan terbanyak.
Baca juga: Gejala dan Penangan Anak dengan Anemia
Dr. Anisa dari Puskesmas Baturraden 2 menjelaskan bahwa sebagian besar siswa menunjukkan kondisi gigi berlubang, penumpukan karang, hingga sisa makanan yang tertinggal di sela-sela gigi akibat kebiasaan menyikat gigi yang kurang optimal.
“Kondisi ini umumnya disebabkan oleh kebiasaan menyikat gigi yang kurang tepat. Banyak siswa hanya menyikat gigi saat mandi pagi, padahal menyikat gigi sebaiknya dilakukan setelah makan. Akibatnya, saat tiba di sekolah, kondisi gigi sudah kembali kotor,” jelas dr. Anisa.
Selain masalah gigi, tim medis juga menemukan tanda-tanda anemia ringan, terutama pada siswi. Temuan ini terdeteksi dari kadar hemoglobin (Hb) yang rendah saat pemeriksaan.
“Anemia ringan cukup sering muncul. Sedangkan pada siswa laki-laki, kami menemukan tekanan darah tinggi yang bersifat reaktif, kemungkinan karena kurang tidur atau kebiasaan bergadang,” lanjutnya.
(1).jpg)
(Anemia pada anak di tahap awal seringkali menunjukkan gejala yang tidak khas, bahkan ada anak dengan anemia yang tidak merasakan keluhan atau gejala apa pun. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Sebagai tindak lanjut dari temuan tersebut, pihak Puskesmas juga membagikan Tablet Tambah Darah (TTD) kepada para siswi sebagai langkah pencegahan anemia. TTD ini diharapkan dapat membantu menjaga kadar hemoglobin tetap stabil dan mendukung kesehatan para remaja putri.
Selain pemberian tablet, tim medis juga memberikan edukasi langsung di lokasi. Materi yang disampaikan mencakup teknik menyikat gigi yang benar, pentingnya sarapan sebelum beraktivitas, serta menjaga pola tidur yang cukup sebagai bagian dari gaya hidup sehat.
“Hal-hal kecil seperti sarapan teratur dan tidur cukup sebenarnya berdampak besar. Kalau sudah dibiasakan sejak remaja, ini akan jadi investasi kesehatan yang kuat di masa depan,” jelas dr. Anisa.
Baca juga: Para Ibu Wajib Tahu! Ini Bahaya Anemia pada Anak
Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian Program CKG Sekolah, yang resmi diluncurkan oleh Kementerian Kesehatan RI pada 4 Agustus 2025.
Program ini menargetkan lebih dari 53 juta pelajar di seluruh Indonesia, dengan fokus pada edukasi, deteksi dini, dan peningkatan kesadaran akan pentingnya kesehatan di kalangan generasi muda.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)