FITNESS & HEALTH
Lapar Mata Vs Lapar Sebenarnya, Bagaimana Membedakannya?
Aulia Putriningtias
Minggu 29 Desember 2024 / 10:06
Jakarta: Ketika kamu ingin mengonsumsi sesuatu makanan, apakah kamu berpikir ini lapar atau hanya sekadar mau makan hal itu? Ternyata, begini cara membedakan antara lapar mata dan juga lapar sesungguhnya.
Kita semua makan saat lapar, tetapi pasti pernah menyantap hidangan penutup atau camilan di waktu-waktu tertentu saat tidak lapar. Kebingungan pencernaan ini mungkin tampak sama di permukaan, tetapi ada perbedaan mendasar antara rasa lapar dan hanya keinginan semata.
Rasa lapar secara fisik adalah kebutuhan tubuh untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh. Sedangkan, keinginan adalah keinginan untuk makan makanan tertentu dan terkadang didorong oleh emosi.
Menurut ahli gizi Pooja Shah Bhave dalam Healthshots, saat kamu lapar, gejala yang akan dirasakan adalah sensasi keroncongan di perut. Kamu mungkin juga merasakan nyeri khas yang berhubungan dengan rasa lapar di perut dan dada.
"Jika seseorang sangat lapar tetapi tidak makan selama beberapa jam, orang tersebut akan mulai merasa mual," kata Bhave.
Kelemahan secara keseluruhan dapat tercermin dalam gerakan otot yang lemah, mudah tersinggung, marah atau cemas. Dengan rasa lapar yang ekstrem, kadar gula dalam darah dapat turun dan seseorang mungkin mulai merasa gemetar atau gelisah.
.jpg)
(Lapar mata merupakan bagian dari emotional eating atau makan untuk memuaskan emosi, bukan karena perut lapar. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Mungkin ada sesak napas, sering kali disertai dengan menguap, mengantuk dan pusing. Dengan gula darah yang tidak mencapai otak, hal itu dapat menyebabkan kebingungan dan risiko pingsan.
Setiap kali seseorang sangat lapar atau tidak mendapatkan makanan untuk waktu yang cukup lama atau berhari-hari, ia akan memakan apa pun yang disajikan kepadanya.
Lapar mata atau keinginan makan semata didefinisikan sebagai hasrat yang kuat terhadap makanan, rasa, atau tekstur tertentu. Jika ingin makan setelah satu jam makan, biasanya itu bukan karena lapar, tetapi karena keinginan makan.
Rasa lapar membutuhkan waktu beberapa jam untuk berkembang, tetapi terkadang keinginan makan muncul secara tiba-tiba. Seseorang mungkin merasa bingung dan merasa lapar, tetapi biasanya tidak ada tanda-tanda lapar yang khas.
Biasanya, saat ingin makan, seseorang akan menginginkan jenis makanan tertentu dan sering kali membuat pilihan yang tidak sehat. Tak jarang memilih makanan yang mengandung gula atau garam tinggi daripada makanan alternatif yang sehat.
Jika saat ingin makan, makanan rumahan biasa disajikan, orang tersebut mungkin tidak akan memakannya. Sebaliknya, jika sebungkus keripik, kue, atau sepotong cokelat ditawarkan, orang tersebut mungkin akan langsung memakannya.
Keinginan makan juga dapat disebabkan oleh faktor psikologis seperti emosi, ingatan, atau asosiasi yang dipelajari. Namun, perlu diperhatikan bahwa harus menahan diri untuk tidak banyak mengonsumsi makanan atas dasar keinginan.
Baca juga: Bukan Sekadar Alunan, Musik Klasik Mampu Tingkatkan Kesehatan Mental
Hal ini dikarenakan berdampak terhadap kesehatan tubuh. Ketika kita merasa ingin mengonsumsi sesuatu, cenderung memilih makanan tidak sehat?tinggi garam dan gula. Padahal, sebaiknya hal ini dijauhi.
Lapar sesungguhnya dapat kamu identifikasi dengan beberapa cara. Adapun beberapa caranya, antara lain:
Ingat-ingat kembali kapan terakhir kali kamu makan dengan benar. Jika sudah beberapa jam sejak makan terakhir, mungkin kamu bisa mempertimbangkan untuk makan. Pahami bahwa rangsangan lapar itu nyata dan ambillah makanan.
Jika kamu memiliki porsi makanan kecil di waktu terakhir makan, mungkin memang kamu merasakan lapar sungguhan dan harus segera makan. Namun jika porsi makanan yang cukup besar, sebaiknya ganjal dengan minum segelas air putih.
Jika secara fisik kamu merasakan sensasi seperti perut kosong, kehilangan energi, gemetar, lemas, bahkan menjadi mudah tersinggung mungkin itu pertanda kamu benar-benar lapar.
Orang yang mengalami stres, lelah, bahkan bahagia cenderung mengonsumsi makanan lebih sering. Kontrol jadwal makan dan porsi makan yang kamu konsumsi.
Terkadang kita mudah tergiur ketika melihat sesuatu dan langsung terbayang-bayang. Ketika kamu merasa mengidam sesuatu itu tidak terkait rasa lapar. Memenuhi kebutuhan makan berdasarkan apa yang diidam-idamkan juga tidak akan memuaskan rasa kenyangmu.
Itulah yang membedakan antara keinginan untuk makan dan juga karena rasa lapar yang datang. Untuk menghindari keinginan makan tinggi yang tidak baik, sebaiknya mengonsumsi makanan bernutrisi, beralih ke camilan buah, dan hindari makanan olahan, junk food, dan tinggi natrium dan gula lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)
Kita semua makan saat lapar, tetapi pasti pernah menyantap hidangan penutup atau camilan di waktu-waktu tertentu saat tidak lapar. Kebingungan pencernaan ini mungkin tampak sama di permukaan, tetapi ada perbedaan mendasar antara rasa lapar dan hanya keinginan semata.
Cara mendeskripsikan rasa lapar sesungguhnya
Rasa lapar secara fisik adalah kebutuhan tubuh untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh. Sedangkan, keinginan adalah keinginan untuk makan makanan tertentu dan terkadang didorong oleh emosi.
Menurut ahli gizi Pooja Shah Bhave dalam Healthshots, saat kamu lapar, gejala yang akan dirasakan adalah sensasi keroncongan di perut. Kamu mungkin juga merasakan nyeri khas yang berhubungan dengan rasa lapar di perut dan dada.
"Jika seseorang sangat lapar tetapi tidak makan selama beberapa jam, orang tersebut akan mulai merasa mual," kata Bhave.
Kelemahan secara keseluruhan dapat tercermin dalam gerakan otot yang lemah, mudah tersinggung, marah atau cemas. Dengan rasa lapar yang ekstrem, kadar gula dalam darah dapat turun dan seseorang mungkin mulai merasa gemetar atau gelisah.
.jpg)
(Lapar mata merupakan bagian dari emotional eating atau makan untuk memuaskan emosi, bukan karena perut lapar. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Mungkin ada sesak napas, sering kali disertai dengan menguap, mengantuk dan pusing. Dengan gula darah yang tidak mencapai otak, hal itu dapat menyebabkan kebingungan dan risiko pingsan.
Setiap kali seseorang sangat lapar atau tidak mendapatkan makanan untuk waktu yang cukup lama atau berhari-hari, ia akan memakan apa pun yang disajikan kepadanya.
Bagaimana cara untuk mendeskripsikan lapar mata?
Lapar mata atau keinginan makan semata didefinisikan sebagai hasrat yang kuat terhadap makanan, rasa, atau tekstur tertentu. Jika ingin makan setelah satu jam makan, biasanya itu bukan karena lapar, tetapi karena keinginan makan.
Rasa lapar membutuhkan waktu beberapa jam untuk berkembang, tetapi terkadang keinginan makan muncul secara tiba-tiba. Seseorang mungkin merasa bingung dan merasa lapar, tetapi biasanya tidak ada tanda-tanda lapar yang khas.
Biasanya, saat ingin makan, seseorang akan menginginkan jenis makanan tertentu dan sering kali membuat pilihan yang tidak sehat. Tak jarang memilih makanan yang mengandung gula atau garam tinggi daripada makanan alternatif yang sehat.
Jika saat ingin makan, makanan rumahan biasa disajikan, orang tersebut mungkin tidak akan memakannya. Sebaliknya, jika sebungkus keripik, kue, atau sepotong cokelat ditawarkan, orang tersebut mungkin akan langsung memakannya.
Keinginan makan juga dapat disebabkan oleh faktor psikologis seperti emosi, ingatan, atau asosiasi yang dipelajari. Namun, perlu diperhatikan bahwa harus menahan diri untuk tidak banyak mengonsumsi makanan atas dasar keinginan.
Baca juga: Bukan Sekadar Alunan, Musik Klasik Mampu Tingkatkan Kesehatan Mental
Hal ini dikarenakan berdampak terhadap kesehatan tubuh. Ketika kita merasa ingin mengonsumsi sesuatu, cenderung memilih makanan tidak sehat?tinggi garam dan gula. Padahal, sebaiknya hal ini dijauhi.
Cara mengidentifikasi kapan kamu benar-benar lapar
Lapar sesungguhnya dapat kamu identifikasi dengan beberapa cara. Adapun beberapa caranya, antara lain:
1. Waktu terakhir kali makan
Ingat-ingat kembali kapan terakhir kali kamu makan dengan benar. Jika sudah beberapa jam sejak makan terakhir, mungkin kamu bisa mempertimbangkan untuk makan. Pahami bahwa rangsangan lapar itu nyata dan ambillah makanan.
2. Makan apa terakhir kali
Jika kamu memiliki porsi makanan kecil di waktu terakhir makan, mungkin memang kamu merasakan lapar sungguhan dan harus segera makan. Namun jika porsi makanan yang cukup besar, sebaiknya ganjal dengan minum segelas air putih.
3. Perhatikan gejala fisik
Jika secara fisik kamu merasakan sensasi seperti perut kosong, kehilangan energi, gemetar, lemas, bahkan menjadi mudah tersinggung mungkin itu pertanda kamu benar-benar lapar.
4. Pahami suasana hati
Orang yang mengalami stres, lelah, bahkan bahagia cenderung mengonsumsi makanan lebih sering. Kontrol jadwal makan dan porsi makan yang kamu konsumsi.
5. Pahami faktor eksternal
Terkadang kita mudah tergiur ketika melihat sesuatu dan langsung terbayang-bayang. Ketika kamu merasa mengidam sesuatu itu tidak terkait rasa lapar. Memenuhi kebutuhan makan berdasarkan apa yang diidam-idamkan juga tidak akan memuaskan rasa kenyangmu.
Itulah yang membedakan antara keinginan untuk makan dan juga karena rasa lapar yang datang. Untuk menghindari keinginan makan tinggi yang tidak baik, sebaiknya mengonsumsi makanan bernutrisi, beralih ke camilan buah, dan hindari makanan olahan, junk food, dan tinggi natrium dan gula lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)