FITNESS & HEALTH
Kenali 5 Jenis Bullying yang Bisa Terjadi
Yatin Suleha
Senin 20 Oktober 2025 / 15:06
Jakarta: Kabar sedih datang belakangan dari kasus bullying atau perundungan yang dialami oleh Mahasiswa Semester 7 Jurusan Sosiologi FISIP Universitas Udayana, Timothy Anugerah Saputra. Ia diduga mengakhiri hidupnya akibat menjadi korban perundungan.
Dalam pemaparan dr. Kevin Adrian melalui Alodokter, menjelaskan bullying biasanya disebabkan oleh adanya pelaku yang merasa lebih berkuasa.
Perilaku ini termasuk penyimpangan sosial dan bisa terjadi di berbagai lingkungan, baik itu di keluarga, sekolah dan perguruan tinggi, sesama rekan kerja, bahkan media sosial.
Dengan penggunaan kata-kata atau ucapan yang menyakitkan, seperti mengejek, memfitnah, mengancam, atau memberi julukan yang tidak baik kepada korban.
.jpg)
(Jika kamu melihat atau mengalami perundungan atau bullying, Kemenkes menyediakan layanan untuk membantu di tautan Sistem Laporan Perundungan berikut ini. Foto: Ilustrasi/Pexels.com)
Tindakan agresif yang melibatkan kekerasan fisik atau perusakan barang, seperti memukul, mendorong, menendang, merusak barang-barang milik korban, atau memaksa korban untuk melakukan sesuatu.
Tujuannya adalah merusak reputasi atau hubungan korban dengan teman sebaya. Contohnya meliputi menyebarkan gosip, menghasut agar orang lain menjauhi korban, atau mempermalukan korban di depan umum.
Perilaku mengintimidasi yang terjadi melalui media digital seperti ponsel atau internet, termasuk mengirim pesan kasar, menyebarkan foto pribadi atau palsu, serta membuat akun palsu yang bertujuan mempermalukan korban.
Pelecehan seksual juga bisa menjadi salah satu jenis bullying, lho. Pelecehan ini bisa dilakukan secara verbal maupun fisik, misalnya dengan catcalling, menunjukkan gestur, gambar, atau video yang tidak senonoh, menyentuh korban, hingga melakukan kekerasan seksual berupa pemerkosaan.
Perundungan alias bullying bisa berdampak buruk bagi masa depan maupun kesehatan fisik dan mental orang-orang yang terlibat, terutama pada korban.
Dampak buruk sekaligus gejala yang bisa dirasakan oleh korban bullying bisa merasakan perubahan perilaku dan suasana hati, tidak percaya diri, enggan berinteraksi dengan orang lain, cemas secara terus-menerus, hingga bisa saja mengalami trauma psikologis yang berat.
Dr. Kevin berpesan, jika kamu merasa telah mengalami bullying, mantapkan hati dan beranikan diri untuk bercerita dan meminta bantuan orang terdekat yang dipercaya.
Jika kamu melihat atau mengalami perundungan atau bullying, Kemenkes menyediakan layanan untuk membantu di tautan Sistem Laporan Perundungan di nomor telepon/WhatsApp 0812299799777.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)
Dalam pemaparan dr. Kevin Adrian melalui Alodokter, menjelaskan bullying biasanya disebabkan oleh adanya pelaku yang merasa lebih berkuasa.
Perilaku ini termasuk penyimpangan sosial dan bisa terjadi di berbagai lingkungan, baik itu di keluarga, sekolah dan perguruan tinggi, sesama rekan kerja, bahkan media sosial.
Dan berikut ini adalah beberapa jenis bullying yang bisa kamu ketahui:
1. Perundungan verbal
Dengan penggunaan kata-kata atau ucapan yang menyakitkan, seperti mengejek, memfitnah, mengancam, atau memberi julukan yang tidak baik kepada korban.
2. Perundungan fisik
.jpg)
(Jika kamu melihat atau mengalami perundungan atau bullying, Kemenkes menyediakan layanan untuk membantu di tautan Sistem Laporan Perundungan berikut ini. Foto: Ilustrasi/Pexels.com)
Tindakan agresif yang melibatkan kekerasan fisik atau perusakan barang, seperti memukul, mendorong, menendang, merusak barang-barang milik korban, atau memaksa korban untuk melakukan sesuatu.
3. Perundungan sosial (relasional)
Tujuannya adalah merusak reputasi atau hubungan korban dengan teman sebaya. Contohnya meliputi menyebarkan gosip, menghasut agar orang lain menjauhi korban, atau mempermalukan korban di depan umum.
4. Perundungan siber (cyberbullying)
Perilaku mengintimidasi yang terjadi melalui media digital seperti ponsel atau internet, termasuk mengirim pesan kasar, menyebarkan foto pribadi atau palsu, serta membuat akun palsu yang bertujuan mempermalukan korban.
5. Pelecehan seksual
Pelecehan seksual juga bisa menjadi salah satu jenis bullying, lho. Pelecehan ini bisa dilakukan secara verbal maupun fisik, misalnya dengan catcalling, menunjukkan gestur, gambar, atau video yang tidak senonoh, menyentuh korban, hingga melakukan kekerasan seksual berupa pemerkosaan.
Perundungan alias bullying bisa berdampak buruk bagi masa depan maupun kesehatan fisik dan mental orang-orang yang terlibat, terutama pada korban.
Dampak buruk sekaligus gejala yang bisa dirasakan oleh korban bullying bisa merasakan perubahan perilaku dan suasana hati, tidak percaya diri, enggan berinteraksi dengan orang lain, cemas secara terus-menerus, hingga bisa saja mengalami trauma psikologis yang berat.
Dr. Kevin berpesan, jika kamu merasa telah mengalami bullying, mantapkan hati dan beranikan diri untuk bercerita dan meminta bantuan orang terdekat yang dipercaya.
Jika kamu melihat atau mengalami perundungan atau bullying, Kemenkes menyediakan layanan untuk membantu di tautan Sistem Laporan Perundungan di nomor telepon/WhatsApp 0812299799777.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)