FITNESS & HEALTH

5 Fakta Kasus Omicron di Indonesia

Raka Lestari
Jumat 31 Desember 2021 / 14:46
Jakarta: Pemerintah mengimbau masyarakat tidak melakukan perjalanan luar negeri, untuk mencegah penularan virus covid-19 varian Omicron. Pasalnya kasus Omicron yang saat ini ada di Indonesia kebanyakan berasal dari pelaku perjalanan luar negeri.

WHO juga menyebutkan bahwa varian Omicron memiliki karakteristik penularan yang lebih cepat, daripada varian Delta. Hal itu berdasarkan kasus yang terjadi di negara-negara yang telah mengalami transmisi komunitas.

Berikut fakta kasus Omicron yang terjadi di Indonesia:
 

1. Berasal dari luar negeri


Dalam waktu dua minggu (26 Desember 2021), sebanyak 46 kasus Omicron terdeteksi di Indonesia. Di mana 15 orang di antaranya (32,6%) setelah melakukan perjalanan dari Turki. Ada pula kasus konfirmasi Omicron yang berasal dari pelaku perjalanan luar negeri dari Inggris, UEA, Arab Saudi, Jepang, Malaysia, Malawi, Republik Kongo, Spanyol, USA, Kenya, Korea, Mesir, dan Nigeria.
 

2. Didominasi tanpa gejala


Sebanyak 74% kasus Omicron sudah divaksin lengkap. Setidaknya 80% tanpa gejala atau bergejala ringan, dan 96% kasus adalah WNI.

Sementara itu, hingga 29 Desember 2021 ada penambahan kasus konfirmasi Omicron sebanyak 21 kasus. Mereka merupakan pelaku perjalanan luar negeri. Sehingga total kasus Omicron sebanyak 68 orang.
 

3. Penularan tinggi tapi risiko sakit yang rendah


Data WHO dari penghitungan prediksi peningkatan kasus akibat Omicron dibandingkan dengan Delta. Dengan mempertimbangkan tingkat penularan dan risiko keparahan, maka didapati hasil bahwa kemungkinan akan terjadi peningkatan penambahan kasus yang cepat akibat Omicron.

Kendati demikian, jumlah penggunaan tempat tidur rumah sakit atau ICU dari kasus Omicron ini masih lebih rendah, jika dibandingkan dengan periode Delta. Artinya, varian Omicron memiliki tingkat penularan yang tinggi, tapi dengan risiko sakit berat yang rendah.
 

4. Mitigasi


Walaupun begitu, masyarakat tetap harus waspada, karena situasi dapat berubah dengan cepat. Oleh karena itu, upaya pencegahan dan pengendalian, serta upaya mitigasi lainnya harus tetap berjalan.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, dr. Siti Nadia Tarmidzi mengatakan, pihaknya mengingatkan kembali untuk menunda perjalanan ke luar negeri bagi para WNI karena risiko penularan yang besar. Apabila WNI yang sedang berada di luar negeri, tetap menjalankan protokol kesehatan.
 

5. Transmisi lokal sedang terjadi


Sementara itu dr. Nadia juga mengingatkan bahwa kasus Omicron telah terjadi transmisi lokal di Indonesia. Masyarakat diminta waspada dan tetap disiplin protokol kesehatan.

“Perlu menjadi perhatian bahwa kita juga sudah mengidentifikasi kasus transmisi lokal, artinya risiko penularan di masyarakat juga sudah ada,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(FIR)

MOST SEARCH