FITNESS & HEALTH

Vaksin yang Ada saat Ini, Apakah Bisa Melawan Varian Delta Plus?

Raka Lestari
Sabtu 31 Juli 2021 / 06:03
Jakarta: Saat ini ada berbagai varian mutasi dari covid-19 yang beredar di seluruh dunia. Varian Delta, yang berasal dari India menjadi varian yang paling banyak ditemukan di berbagai belahan dunia. Namun, varian Delta juga terus mengalami mutasi. Dan saat ini terdapat varian terbaru yaitu Delta Plus yang juga sudah mulai menginfeksi masyarakat.

“Varian delta memiliki kecepatan penularan yang lebih cepat dibandingan varian sebelumnya. Sekarang ada varian delta plus, sama saja dengan varian delta biasa,” ujar dr. Ursula Penny Putrikrisilia, Dokter & Direktur RS Harapan Sehat, Bumiayu, Brebes, dalam acara Media Interview secara virtual, pada Kamis, 29 Juli 2021.

Ia menambahkan, perbedaannya hanya mutasi bentuknya saja. Untuk mencegahnya, yang paling penting adalah melakukan protokol kesehatan. Apapun jenis variannya, yang paling penting itu adalah vaksin dahulu.

“Jangan takut untuk vaksin karena para tenaga kesehatan dengan siap sedia untuk membantu KIPI yang ringan, sedang atau berat sampai 2 minggu pasca vaksin. Kami ada pencatatan dan evaluasi. Kami disediakan aplikasi untuk melaporkan semua data monitoring untuk disubmit ke pemerintah untuk dievaluasi,” jelas dr. Penny.

Menurut dr. Penny, jika KIPI berat yang terjadi kurang dari 1/10.000, berarti ada reaksi yang tidak semua orang akan rasakan. “Kalau KIPI berat, bisa tangani kegawatdaruratan, dan biasanya timbul 30 menit sampai 1 jam pasca vaksin. KIPI ringan-sedang, bisa diatasi via konsultasi via WA, sambil dipantau keluhan dan gejala,” katanya.

Indra Rudiansyah, selaku Researcher & Clinical Trial Team for Oxford / Astrazeneca COVID-19 Vaccine juga menambahkan, beberapa jurnal ilmiah melakukan studi yang dilakukan di laboratorium menyatakan vaksin masih tetap efektif melawan beberapa varian yang ada. "Hanya ada sedikit penurunan melawan varian tersebut. Kita juga masih menerka efek lebih lanjut selain pembentukkan kekebalan dalam tubuh. Semua varian covid-19 yang ada, itu transmisinya lewat saluran napas. Oleh sebab itu kita harus tetap menjaga protokol kesehatan,” tutup dr. Penny.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(YDH)

MOST SEARCH