FITNESS & HEALTH

Rusia Siap Luncurkan Vaksin untuk Melawan dan Menekan Penyebaran Kanker

Mia Vale
Kamis 13 Februari 2025 / 18:11
Jakarta: Rusia siap meluncurkan vaksin melawan kanker di tahun baru. Menurut TASS, kantor berita milik negara Rusia, Andrey Kaprin, Direktur Jenderal Pusat Penelitian Medis Radiologi Kementerian Kesehatan Rusia, baru-baru ini mengatakan bahwa negaranya siap dengan vaksin mRNA untuk melawan kanker.

"Uji coba praklinis menunjukkan vaksin tersebut menghambat pertumbuhan tumor dan penyebaran kanker," jelas Alexander Gintsburg, Direktur Pusat Penelitian Nasional Gamaleya untuk Epidemiologi dan Mikrobiologi. 

Gintsburg menyatakan uji coba praklinis vaksin tersebut telah menunjukkan bahwa vaksin tersebut menekan perkembangan tumor dan potensi metastasis. Inilah yang harus kamu ketahui tentang dan mengapa vaksin kanker merupakan hal yang penting.
 

Rusia mengembangkan vaksin kanker



(Cara kerja vaksin mRNA dalam kutipan laman First Post menyatakan, vaksin kanker diberikan kepada pasien dengan tumor yang sudah ada. Materi genetik yang disebut RNA diekstraksi dari tumor pasien. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)

Kementerian Kesehatan Rusia, dikutip dalam laman First Post menyatakan, telah mengembangkan vaksin kanker yang akan digunakan untuk mengobati pasien. Alih-alih memberikannya kepada masyarakat umum untuk mencegah kanker, vaksin tersebut kabarnya akan dipersonalisasi untuk setiap pasien. 

Sebelumnya, Alexander Gintsburg, direktur Pusat Penelitian Epidemiologi dan Mikrobiologi Nasional Gamaleya di Moskow, mengatakan kepada kantor berita TASS bahwa vaksin kanker dapat menekan pertumbuhan tumor, mencegah penyebaran penyakit. Saat ini, belum diketahui jenis kanker apa yang dapat diobati dengan vaksin tersebut, cara kerjanya, atau apa namanya.

Sementara itu, pada bulan Februari tahun ini, Presiden Vladimir Putin mengatakan bahwa para ilmuwan Rusia hampir mengembangkan vaksin untuk kanker

Dia mengatakan dalam sambutannya di televisi, “Kita sudah hampir mencapai penciptaan vaksin kanker dan obat imunomodulator generasi baru. Saya berharap metode ini dapat segera digunakan secara efektif sebagai metode terapi individu,” papar Putin panjang lebar.

Baca juga: Ulat Sutra, dari Benang Bisa Jadi Vaksin
 

Cara kerja vaksin mRNA


Vaksin kanker diberikan kepada pasien dengan tumor yang sudah ada. Materi genetik yang disebut RNA diekstraksi dari tumor pasien.

Setelah pasien mendapat suntikan, messenger RNA (mRNA) mengarahkan sel untuk menerima vaksin guna menghasilkan protein yang dapat merangsang respons imun terhadap protein yang sama ketika protein tersebut terdapat dalam virus utuh atau sel tumor, menurut National Cancer Institute (NCI).
 

Mengapa vaksin kanker Rusia penting?


Seperti kita tahu, kanker merupakan penyebab utama kematian secara global. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dunia diperkirakan mengalami 20 juta kasus kanker baru dan 9,7 juta kematian pada tahun 2022.

Kanker paru-paru adalah kanker paling umum di seluruh dunia pada tahun 2022. Kanker umum lainnya adalah payudara, usus besar, rektum, dan prostat. Beban akibat kanker meningkat di Rusia, seperti di negara lain.

Negara ini melaporkan 635.000 kasus pada tahun 2022, dengan kanker usus besar, payudara, dan paru-paru menjadi kanker yang paling umum.

Kepala Badan Medis dan Biologi Federal (FMBA), Veronika Skvortsova, mengatakan kepada TASS bulan lalu bahwa Rusia sedang melakukan penelitian paralel terhadap beberapa jenis kanker, termasuk melanoma, jenis kanker kulit yang berbahaya, dan glioblastoma, tumor otak ganas.
 

Vaksin kanker dari negara lain


Seperti Rusia, negara-negara Barat juga sedang mengembangkan vaksin kanker yang dipersonalisasi. Pada bulan Agustus, para dokter memulai uji klinis di tujuh negara, termasuk Amerika Serikat dan Inggris, dengan vaksin kanker paru-paru mRNA pada pasien. Kanker paru-paru merupakan penyebab utama kematian akibat kanker secara global.

Tahun lalu, Inggris menandatangani kesepakatan dengan BioNTech untuk meluncurkan uji klinis yang menyediakan pengobatan kanker yang dipersonalisasi. Vaksin BNT116 yang dikembangkan oleh BioNTech yang berbasis di Jerman, akan mengobati kanker paru-paru non-sel kecil (NSCLC), bentuk penyakit yang paling umum. 

Vaksin virus hepatitis B (HBV) yang membantu mencegah kanker hati terkait HBV juga tersedia. Para peneliti dari Universitas Oxford di Inggris mendapat dana tahun ini untuk menciptakan vaksin pertama di dunia untuk mencegah kanker ovarium.

Pada bulan Mei, para peneliti dari Universitas Florida menguji vaksin yang dipersonalisasi pada empat pasien penderita glioblastoma. Mereka menemukan bahwa suntikan tersebut memicu respons kekebalan yang kuat dua hari setelah diberikan. Perusahaan farmasi Moderna dan Merck & Co sedang mengerjakan vaksin untuk kanker kulit. 

Vaksin pencegahan kanker sudah ada, seperti vaksin untuk melawan human papillomavirus (HPV), yang membantu melindungi dari kanker serviks. Vaksin asli India yang pertama untuk melawan kanker serviks, Cervavac, yang dikembangkan bersama oleh Serum Institute of India (SII) yang berbasis di Pune dan Centre, telah dipasarkan sejak tahun lalu.


Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(TIN)

MOST SEARCH