FITNESS & HEALTH

Sering Melahirkan Normal Tingkatkan Risiko Tertular Virus HPV? Begini Penjelasan Dokter

Fatha Annisa
Rabu 23 April 2025 / 13:55
Jakarta: Penularan virus Human Papillomavirus (HPV) dapat terjadi karena berbagai hal, salah satunya melahirkan secara normal berulang kali. Hal ini disampaikan oleh Dokter spesialis obstetri ginekologi konsultan onkologi RSK Dharmais dr. Widyorini Lestari Hanafi Sp.OG(K)Onk.
 
Dokter yang kerap disapa Wini itu mengungkapkan bahwa selain melalui hubungan seksual, risiko penularan virus HPV juga bisa meningkat seiring semakin banyak anak yang dilahirkan, terutama melalui persalinan normal.
 
Hal tersebut terjadi bukan tanpa alasan. Pada proses persalinan normal, bayi melewati jalan lahir seperti vagina, serviks, dan vulva yang berpotensi terdapat virus HPV. Selama proses ini, area vagina juga bisa terluka yang kemudian jadi jalur masuk virus HPV ke dalam tubuh bayi.
 
Baca juga: Dukung Target Eliminasi Kanker Serviks Indonesia dengan Pengambilan Sampel HPV-DNA Secara Mandiri

 
“Ada pergerakan dari serviks terbuka untuk lahiran, nanti tertutup lagi. Jadi mungkin trauma dari serviks. Itu fungsi alami dalam proses persalinan, tapi ternyata mempengaruhi sel-sel dari serviks, sehingga mudah terkena infeksi dari HPV,” ujar Wini, dikutip Antara, Rabu, 23 April 2025.
 
Selain itu, perempuan yang menikah saat masih di bawah umur juga memiliki risiko lebih besar tertular HPV. Pasalnya, organ reproduksi perempuan yang masih berusia di bawah 18 tahun belum sepenuhnya berkembang sempurna.
 
“Faktor risiko memang bukan penyebab, tapi faktor yang bisa menyebabkan dan menambah risiko terjadinya infeksi HPV, contoh menikah di usia muda karena organ kandungan perempuan belum matang,” jelasnya.

 
Baca juga: Ini Kaitan Kanker Serviks dan Menopause menurut Ahli
 

Cara Menekan Risiko HPV menjadi Kanker Serviks

Lebih lanjut Wini menjelaskan, bahwa HPV tidak bisa sepenuhnya dicegah. Kamu hanya bisa melakukan sejumlah cara untuk menurunkan risiko virus ini berkembang menjadi kanker serviks.
 
Upaya pencegahan yang dianjurkan di antaranya adalah vaksinasi HPV, terutama bagi anak perempuan usia 9 hingga 14 tahun. Sedangkan untuk perempuan dewasa yang telah aktif secara seksual dan berusia di atas 30 tahun, disarankan menjalani tes HPV melalui pap smear atau IVA setiap tiga tahun sekali.
 
Wini juga mengimbau perempuan untuk menjaga kebersihan area kewanitaan, khususnya ketika menggunakan toilet umum. Perempuan pun harus membiasakan mencuci tangan setelah dari kamar mandi.

“Toilet umum memang bisa menjadi tempat keberadaan berbagai virus, termasuk HPV. Tapi penting dipahami bahwa keberadaan virus di toilet belum tentu menyebabkan infeksi. Penularan HPV umumnya terjadi melalui hubungan seksual,” pungkasnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(PRI)

MOST SEARCH