FITNESS & HEALTH

Ketua POGI Bantah Vaksin HPV Bikin Mandul

Aulia Putriningtias
Rabu 25 Juni 2025 / 14:07
Jakarta: Ladies, apakah kamu salah satu yang pernah mendengar bahwa vaksin Human Papillomavirus (HPV) membuat seorang wanita mengalami mandul? Ternyata, ahli membantah pernyataan ini, apa alasannya?

Ketua Umum Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) Prof. Dr. dr. Yudi Mulyana Hidayat menekankan bahwa, isu vaksin HPV menyebabkan kemandulan merupakan hoaks dan tidak perlu dipercaya.

"Terkait dengan apakah vaksin HPV itu dihubungkan dengan kemandulan dan lain sebagainya, dengan menopause dini dan sebagainya, itu boleh kita katakan hanya mitos. Tidak fakta,” ungkap Prof. Yudi dalam temu media di Jakarta, Selasa, 24 Juni 2025.

Baca juga: Menkes Tancap Gas Vaksin HPV!

Tak ada sama sekali bukti ilmiah yang menyatakan bahwa vaksin HPV membuat kemandulan. Bahkan, ini merupakan penyelamat untuk menghindari kanker, khususnya serviks.

Vaksin HPV sendiri direkomendasikan oleh ahli untuk diberikan setelah wanita melahirkan atau pasca persalinan. Tujuannya adalah agar perlindungan vaksin dapat terbentuk secara maksimal, sehingga ia menepis kabar soal vaksin HPV yang dikhawatirkan akan mengganggu perkembangan janin yang dikandung.

"Tapi kenapa tidak diberikan pada ibu hamil, karena apa? Pada ibu hamil itu sistem kekebalan tubuhnya sedang jelek sehingga kalau kita berikan vaksin kepada ibu hamil padahal kita punya 9 bulan. Nanti antibodi terbentuknya tidak optimal," jelas Prof. Yudi.

Vaksin HPV juga dapat diberikan seseorang yang belum berhubungan seksual dan atau di luar pernikahan. Namun, penting untuk selalu jujur sebelum memberikan vaksin apakah sudah melakukan hubungan seksual atau belum.

"Ya harus jujur, karena kalau sudah berhubungan seksual, kita akan skrining apakah ada sesuatu. Jika belum berhubungan seksual, lebih tinggi untuk aman dari virus. Namun, tetap bisa vaksin untuk proteksi," imbuhnya.

Sementara itu, di Indonesia, ada 99,8 juta wanita yang berusia 15 tahun atau lebih vang berisiko menderita kanker serviks. Setiap tahun, sekitar 36.633 wanita didiagnosis dengan kanker serviks dan 21.003 dari mereka meninggal karena kondisi tersebut.

Di Indonesia, kanker serviks adalah kanker kedua yang paling umum dialami oleh wanita. Kanker serviks ini adalah kanker kedua yang paling umum dialami oleh wanita antara usia 15 dan 44 tahun.

Pentingnya untuk segerakan melakukan vaksin HPV. Vaksin HPV sendiri dilakukan tiga dosis dan tidak ada pengulangan seumur hidup, kecuali untuk proteksi lebih tinggi dari 4 virus atau gardasil ke 9 virus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(FIR)

MOST SEARCH