FITNESS & HEALTH
Naikkan Proteksi Vaksin HPV dari 4 ke 9 Strain, Butuh Berapa Lama?
Aulia Putriningtias
Rabu 25 Juni 2025 / 19:24
Jakarta: Melakukan vaksinasi Human Papillomavirus (HPV) menjadi salah satu cara untuk mencegah risiko terjadinya kanker serviks. Vaksin HPV sendiri terdiri atas 4 dan 9 strain. Apa bedanya?
Pada 4 strain, ini merupakan vaksin dengan pencegahan aktif terhadap 4 jenis virus HPV (Human papillomavirus; type 6, 11, 16 dan 18). Tipe ini menyebabkan penyakit kutil kelamin (condyloma acuminata; genital warts) dan kanker terkait HPV (HPV-related cancers).
Kanker terkait HPV meliputi Kanker Serviks, Vulva, dan Vagina pada Perempuan, Kanker Penis pada Laki-laki, serta Kanker Dubur (Anus) dan Kanker Mulut Tenggorok pada Laki-laki dan Perempuan.
Baca juga: Ketua POGI Bantah Vaksin HPV Bikin Mandul
Sementara itu, vaksin HPV 9 strain adalah vaksin yang melindungi dari sembilan jenis virus HPV. Hal ini termasuk yang menyebabkan kanker serviks, vagina, vulva, anus, dan kanker kepala dan leher, serta kutil kelamin.
Menurut Ketua Umum Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) Prof. Dr. dr. Yudi Mulyana Hidayat, tipe HPV di Indonesia yang paling umum ditemukan adalah tipe 52, 16, 18, 58. Keempat jenis virus HPV ini sebagian besar ditularkan melalui aktivitas seksual.
%20Prof_%20Dr_%20dr_%20Yudi%20Mulyana%20Hidayat.jpg)
Ketua Umum Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) Prof. Dr. dr. Yudi Mulyana Hidayat, tipe HPV. Dok. Aulia/Medcom
"Penting untuk bagi para wanita, terutama yang belum melakukan aktivitas seksual melakukan vaksinasi," kata Prof. Yudi saat ditemui di Rumah POGI, Jakarta, Selasa, 24 Juni 2025.
Sementara itu, menurut Dr. dr. Fitriyadi Kusuma, Sp. OG, Subsp .Onk selaku Ketua Kelompok Kerja Kanker Serviks POGI, mendapatkan 4 strain vaksin HPV sudah cukup. Namun, tidak masalah jika ingin menambah proteksi.
"4 virus (strain) saja sudah cukup untuk seumur hidup," ucap Dr. Fitriyadi.
Dokter Fitriyadi menambahkan bahwa, jika memang ingin melakukan penambahan proteksi, memang tidak ada waktu yang ditentukan. Namun, ia menyarankan untuk memberi jarak waktu satu tahun.
"Karena yang 9 virus (strain) itu mahal juga biayanya, bisa diberi jarak satu tahun kalau memang mau, karena biayanya besar. Tapi di Indonesia, 4 saja sudah cukup," tambahnya.
Berbicara perihal HPV, di Indonesia, ada 99,8 juta wanita yang berusia 15 tahun atau lebih yang berisiko menderita kanker serviks. Setiap tahun, sekitar 36.633 wanita didiagnosis dengan kanker serviks dan 21.003 dari mereka meninggal karena kondisi tersebut.
Di Indonesia, kanker serviks adalah kanker kedua yang paling umum dialami oleh wanita. Kanker serviks ini adalah kanker kedua yang paling umum dialami oleh wanita antara usia 15 dan 44 tahun.
Pentingnya untuk segerakan melakukan vaksin HPV. Vaksin HPV sendiri dilakukan tiga dosis dan tidak ada pengulangan seumur hidup, kecuali untuk proteksi lebih tinggi dari 4 virus atau gardasil ke 9 virus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)
Pada 4 strain, ini merupakan vaksin dengan pencegahan aktif terhadap 4 jenis virus HPV (Human papillomavirus; type 6, 11, 16 dan 18). Tipe ini menyebabkan penyakit kutil kelamin (condyloma acuminata; genital warts) dan kanker terkait HPV (HPV-related cancers).
Kanker terkait HPV meliputi Kanker Serviks, Vulva, dan Vagina pada Perempuan, Kanker Penis pada Laki-laki, serta Kanker Dubur (Anus) dan Kanker Mulut Tenggorok pada Laki-laki dan Perempuan.
Baca juga: Ketua POGI Bantah Vaksin HPV Bikin Mandul
Sementara itu, vaksin HPV 9 strain adalah vaksin yang melindungi dari sembilan jenis virus HPV. Hal ini termasuk yang menyebabkan kanker serviks, vagina, vulva, anus, dan kanker kepala dan leher, serta kutil kelamin.
Menurut Ketua Umum Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) Prof. Dr. dr. Yudi Mulyana Hidayat, tipe HPV di Indonesia yang paling umum ditemukan adalah tipe 52, 16, 18, 58. Keempat jenis virus HPV ini sebagian besar ditularkan melalui aktivitas seksual.
%20Prof_%20Dr_%20dr_%20Yudi%20Mulyana%20Hidayat.jpg)
Ketua Umum Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) Prof. Dr. dr. Yudi Mulyana Hidayat, tipe HPV. Dok. Aulia/Medcom
"Penting untuk bagi para wanita, terutama yang belum melakukan aktivitas seksual melakukan vaksinasi," kata Prof. Yudi saat ditemui di Rumah POGI, Jakarta, Selasa, 24 Juni 2025.
Sementara itu, menurut Dr. dr. Fitriyadi Kusuma, Sp. OG, Subsp .Onk selaku Ketua Kelompok Kerja Kanker Serviks POGI, mendapatkan 4 strain vaksin HPV sudah cukup. Namun, tidak masalah jika ingin menambah proteksi.
"4 virus (strain) saja sudah cukup untuk seumur hidup," ucap Dr. Fitriyadi.
Dokter Fitriyadi menambahkan bahwa, jika memang ingin melakukan penambahan proteksi, memang tidak ada waktu yang ditentukan. Namun, ia menyarankan untuk memberi jarak waktu satu tahun.
"Karena yang 9 virus (strain) itu mahal juga biayanya, bisa diberi jarak satu tahun kalau memang mau, karena biayanya besar. Tapi di Indonesia, 4 saja sudah cukup," tambahnya.
Berbicara perihal HPV, di Indonesia, ada 99,8 juta wanita yang berusia 15 tahun atau lebih yang berisiko menderita kanker serviks. Setiap tahun, sekitar 36.633 wanita didiagnosis dengan kanker serviks dan 21.003 dari mereka meninggal karena kondisi tersebut.
Di Indonesia, kanker serviks adalah kanker kedua yang paling umum dialami oleh wanita. Kanker serviks ini adalah kanker kedua yang paling umum dialami oleh wanita antara usia 15 dan 44 tahun.
Pentingnya untuk segerakan melakukan vaksin HPV. Vaksin HPV sendiri dilakukan tiga dosis dan tidak ada pengulangan seumur hidup, kecuali untuk proteksi lebih tinggi dari 4 virus atau gardasil ke 9 virus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)