FITNESS & HEALTH

Kanker Menimbulkan 'Bau Badan'? Begini Penjelasannya!

Mia Vale
Senin 07 Juli 2025 / 11:05
Jakarta: Ternyata, sel kanker dapat menyebabkan bau badan, lho! Para peneliti pun sedang menjajaki kemungkinan mendeteksi bau kanker untuk membantu mencapai diagnosis lebih cepat. 

Meskipun orang mungkin tidak dapat mendeteksi kanker melalui penciuman, kamu mungkin bisa memerhatikan perubahan bau badan yang terjadi selama pengobatan kanker. 

Nah, artikel kali ini akan membahas mengapa kanker memiliki bau dan bagaimana cara mendeteksinya. Kami juga akan membahas perubahan bau badan akibat pengobatan kanker itu sendiri. Yuk!

Baca juga: Butuh Gerak Bersama untuk Prioritaskan Pengendalian Kanker Payudara
 

Penyebab bau kanker


Para ilmuwan masih berusaha menentukan penyebab pasti kanker memiliki bau. Kanker pada dasarnya adalah proses di mana sel tidak membelah dengan benar (sel berkembang biak terlalu cepat dan tidak mati saat seharusnya). 

Proses abnormal ini dapat menyebabkan kematian sel sehat lainnya dan perubahan dalam tubuh yang dapat menghasilkan senyawa organik volatil (VOC). 

Hal-hal seperti infeksi, peradangan, dan bahkan kanker, dapat menghasilkan VOC, yang dapat dirasakan dalam napas atau urine. Satu penelitian menemukan bahwa banyak VOC hadir pada tingkat yang berbeda untuk berbagai kanker, termasuk kanker payudara, prostat, paru-paru, dan kandung kemih.
 

Bisakah bau badan mendiagnosis kanker? 



(Berbicara dengan tim perawatan kanker tentang cara mengurangi bau dapat membantu. Obat-obatan pun dapat diberikan. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)

Sudah kita ketahui anjing memiliki indra penciuman yang luar biasa. Dan "keahlian" ini sudah dilakukan bertahun-tahun untuk mengendus narkoba dan senjata, serta untuk membantu pencarian orang hilang. 

Kini, peneliti pun bertanya-tanya apakah anjing juga dapat mengendus kanker pada manusia. Penelitian telah menunjukkan bahwa anjing memiliki potensi untuk mencium VOC secara signifikan lebih baik daripada manusia. 

Dalam penelitian ini, anjing dilatih untuk mendeteksi bau kanker, sering kali menggunakan sampel napas atau urine.  
Dalam satu penelitian yang dikutip dari Verywell Health, anjing diberikan sampel urine dan napas. Anjing yang memiliki akses ke sampel urine dan napas mampu mendeteksi kanker dengan benar pada 98 persen sampel. 

Anjing yang memiliki akses ke sampel urine saja mampu mengidentifikasi 87 persen sampel yang mengandung kanker dengan benar, dan anjing yang hanya memiliki akses ke sampel napas mampu mengidentifikasi kanker pada 78 persen sampel dengan benar. 
 

Pengobatan kanker sebabkan bau badan? 


Rata-rata orang tidak dapat mendeteksi bau kanker, tetapi mereka mungkin memerhatikan perubahan bau cairan tubuh yang disebabkan oleh pengobatan kanker. Indra penciuman mungkin juga lebih sensitif pada orang yang menjalani pengobatan kanker. 

Bau yang kuat, seperti yang ada pada makanan, sangat tidak sedap. Terkadang orang sangat sensitif terhadap bau, sehingga mereka mudah mual. 

Efek samping kemoterapi dapat menyebabkan perubahan pada indra perasa dan penciuman. Ini adalah efek samping umum dari banyak obat dan regimen kemoterapi yang digunakan untuk mengobati berbagai jenis kanker. 

Karena kemoterapi diproses di seluruh tubuh, kemoterapi dapat menghasilkan berbagai bau yang dapat keluar melalui kulit, urine, feses, atau keringat. 

Baca juga: Tantangan dan Peran Transplantasi Sel Punca di Era Terapi Baru

Bagi mereka yang hidup dengan kanker yang memiliki tumor berulserasi - kondisi di mana tumor tumbuh hingga menembus permukaan kulit dan membentuk luka terbuka - yang mungkin terinfeksi dan menyebabkan bau busuk, berbicara dengan tim perawatan kanker tentang cara mengurangi bau dapat membantu. Obat-obatan pun dapat diberikan, seperti antibiotik, untuk membantu mengurangi bau.


Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(TIN)

MOST SEARCH