FITNESS & HEALTH

Cek Gula Darah untuk Diabetes di Rumah, Apakah Akurat?

Raka Lestari
Sabtu 09 April 2022 / 14:10
Jakarta: Saat ini sudah banyak tersedia pemeriksaan gula darah untuk pasien diabetes yang bisa dilakukan di rumah. Namun, hal tersebut tidak bisa dijadikan sebagai pemeriksaan awal untuk mengetahui apakah seseorang terkena diabetes atau tidak.

“Untuk screening gula dan diabetes memang yang kita gunakan adalah pemeriksaan gula darah yang dilakukan di laboratorium,” ujar dr. Syahidatul Wafa, Sp.PD, Staff Divisi Endokrin, Metabolik, dan Diabetes Departemen Penyakit Dalam RSCM-FKUI, dalam Virtual Media Briefing #BeatDiabetes2022 Warrior.

Menurut dr. Wafa, untuk memastikan diagnosis diabetes, harus menggunakan hasil pemeriksaan gula yang diambil dari pembuluh darah vena. Pembuluh darah vena itu biasanya ada di daerah lengan. Dari situ, dokter menggunakan hasil pemeriksaan lab dari pembuluh darah vena.

“Bedanya apa dengan pemeriksaan glucometer? Glucometer itu pemeriksaan dari pembluluh darah kapiler bukan pembuluh darah vena. Kapan kita menggunakan pembuluh darah kapiler, kapan menggunakan pembuluh darah vena itu kalau diagnosis pertama kali biasanya di pembuluh darah vena karena itu lebih akurat,” jelas dr. Wafa.

Bagi pasien yang sudah terdiagnosis diabetes, untuk mengetahui apakah gula darah terkontrol atau tidak itu bisa menggunakan pemeriksaan gula darah kapiler dengan glucometer. Biasanya banyak tersedia dan bisa digunakan di rumah.

“Lalu, apa saja yang diperiksa, yang diperiksa adalah gula darah puasa. Kemudian gula darah setelah pembebanan puasa. Nama tesnya adalah tes toleransi glukosa oral. Jadi nanti bisa datang ke laboratorium, kemudian akan diberikan larutan gula. Setelah mengonsumsi larutan gula 2 jam kemudian diperiksa gula darahnya,” ungkap dr. Wafa.

Selain itu, ada juga pemeriksaan diabetes lain yang bernama HbA1c. Pemeriksaan HbA1c ini mencerminkan kadar gula darah dalam 3 bulan terakhir. Lalu kenapa mesti dicek? karena ada kondisi yang namanya pre diabetes.

“Kondisi ini siap jadi diabetes kalau tidak dikelola dengan baik, tapi ada kemungkinan untuk kembali normal lagi kalau pola hidup diperbaiki. Jika dikenali sedini mungkin akan sangat baik untuk mencegah terjadinya diabetes,” tutup dr. Wafa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(FIR)

MOST SEARCH