FITNESS & HEALTH

Laporan Kasus Pertama Varian XE dari Covid-19 di India

Mia Vale
Minggu 10 April 2022 / 11:00
Jakarta: Dengan adanya penurunan covid-19 secaar bertahap, pemerintah India pun mencabut pembatasan covid. Namun, laporan infeksi covid-19 yang disebabkan oleh varian rekombinan XE, telah dikonfirmasi di India.

Brihanmumbai Municipal Corporation (BMC) telah mengonfirmasi deteksi kasus covid-19 di Mumbai. Sementara BMC telah mengklaim bahwa strain telah ditemukan dalam sampel seorang desainer kostum Afrika Selatan. 

Namun, lembaga pemerintah pusat tidak setuju. Hingga saat ini, masih belum jelas apa variannya. Sampel tersebut dikumpulkan dari desainer yang dites positif di Mumbai lebih dari sebulan sebelumnya. 

Hanya beberapa hari sebelum Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan kita semua tentang jalur penurunan baru ini di mana merupakan rekombinasi penurunan BA.1 dan BA.2 dari varian penyebar sebelumnya, Omicron. Hal ini telah dilaporkan dan dinukil dari laman Times of India.
 

Menyebar lebih cepat


Sesuai prediksi WHO, rekombinan ini dapat menyebar jauh lebih cepat daripada Omicron. Kita masih ingat bagaimana Omicron, penerus strain Delta, mengambil alih leluhurnya dalam waktu singkat. 

Meskipun kasus rawat inap lebih sedikit untuk infeksi Omicron, itu menginfeksi banyak orang. Yang mengkhawatirkan adalah tingkat penularan Omicron yang memimpin gelombang ketiga covid-19 selama awal 2022 meskipun ada upaya vaksinasi di seluruh dunia.


kasus xe pertama
(Dilansir dari Time of India, sejauh ini tidak ada gejala spesifik dan berbeda dari infeksi covid-19 yang dipimpin XE yang muncul ke permukaan. Foto: Ilustrasi/Unsplash.com)


Lantas, berapa banyak kasus XE yang telah dilaporkan sejauh ini? Sebelum kasus Mumbai, 637 kasus infeksi XE dilaporkan. 

"Sebanyak 637 kasus XE - rekombinan Omicron BA.1 dan BA.2 - telah dikonfirmasi di Inggris sebelum ini. Rekombinan XE ini, telah menunjukkan tingkat pertumbuhan yang bervariasi dan kami belum dapat memastikan apakah ia memiliki keunggulan pertumbuhan yang sebenarnya," jelas Susan Hopkins, Kepala Medis Penasihat, Badan Keamanan Kesehatan Inggris.

"Sejauh ini tidak ada cukup bukti untuk menarik kesimpulan tentang penularan, tingkat keparahan, atau efektivitas vaksin," tambah Susan Hopkins.
 

Gejala yang diindikasi XE


Sejauh ini, tidak ada gejala spesifik dan berbeda dari infeksi covid-19 yang dipimpin XE yang muncul ke permukaan. Namun, gejala umum covid-19 yang tetap ada dalam populasi sejak gelombang pertama adalah pilek, demam, sakit kepala, kelelahan, lemas, nyeri otot, sakit perut, dan mual. 

Namun begitu, para ahli telah menjamin efektivitas vaksin dalam melindungi terhadap keparahan infeksi covid-19. Para ahli juga menekankan pada dosis booster, utamanya bagi kaum lansia, agar sistem kekebalan tubuh tetap waspada terhadap patogen dan melindungi tubuh dalam jangka panjang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(TIN)

MOST SEARCH