FITNESS & HEALTH

Menstruasi Normal Walaupun sedang Diet Rendah Karbohidrat, Begini Caranya

Aulia Putriningtias
Jumat 17 Mei 2024 / 15:10
Jakarta: Diet rendah karbohidrat biasanya diikuti oleh mereka yang ingin menurunkan berat badan, mengelola diabetes, atau kondisi kesehatan tertentu lainnya. Namun, respons hormon setiap orang dapat berbeda-beda.

Beberapa orang bahkan mungkin mengalami efek samping. Salah satunya adalah mengalami gangguan menstruasi atau haid tidak lancar. Apakah diet rendah karbohidrat seberpengaruh itu terhadap perubahan hormon?

Diet rendah karbohidrat adalah pendekatan yang membatasi konsumsi karbohidrat, terutama yang berasal dari gula dan pati. Makanan tinggi gula tersebut seperti permen, minuman manis, makanan penutup, aneka pati seperti roti, pasta, nasi, dan kentang, perlu dibatasi atau dihindari.

Baca juga: Migrain saat Menstruasi, Begini 4 Cara Mengatasinya

Fokus utama dari diet rendah karbohidrat biasanya adalah mengurangi asupan jenis karbohidrat ini demi proporsi lemak yang lebih tinggi. Menurut ahli gizi Haripiya dalam Healthshots, fokus diet ini adalah karbohidrat untuk membakar lemak untuk menjadi energi.
 

Bagaimana diet rendah karbohidrat memengaruhi hormon?


Berdasarkan penelitian dari Nutriens pada tahun 2017, pola makan yang terutama membatasi kalori, termasuk diet rendah karbohidrat, dapat mengganggu hormon pada beberapa wanita.

Ada beberapa variasi diet rendah karbohidrat, seperti diet ketogenik (sangat rendah karbohidrat, tinggi lemak), diet Atkins (meningkatkan asupan karbohidrat secara bertahap), dan diet paleo (berfokus pada makanan utuh, termasuk pilihan rendah karbohidrat).

Menurut Haripiya, diet rendah karbohidrat dapat memberikan pengaruh signifikan terhadap kadar hormon dalam tubuh. Selain itu, ada beberapa hal negatif dari diet rendah karbohidrat ini.


Pola makan yang terutama membatasi kalori, termasuk diet rendah karbohidrat, dapat mengganggu hormon pada beberapa wanita. Ilustrasi Freepik

Pertama, seseorang perlu mengonsumsi 45 hingga 65 persen kalori harian yang berasal dari karbohidrat. Mengurangi asupan karbohidrat secara drastis dapat berdampak pada tingkat hormon reproduksi seperti estrogen dan progesteron, sehingga berpotensi memengaruhi keteraturan menstruasi.

Kedua, diet rendah karbohidrat juga bagi beberapa orang dapat menimbulkan amenore. Amenore adalah tidak adanya periode menstruasi. Hal ini bisa terjadi karena perubahan kadar hormon atau asupan kalori yang tidak mencukupi.
 

Bagaimana agar menstruasi normal meskipun tengah melakukan diet rendah kalori?


Diet rendah kalori memang bagi beberapa orang disarankan. Namun, menghindari masalah hormonal, kamu bisa melakukan hal-hal di bawah ini:
 

1. Penyesuaian bertahap


Jika baru saja memulai diet rendah karbohidrat dan melihat perubahan dalam siklus menstruasi, pertimbangkan untuk menyesuaikan asupan karbohidrat secara bertahap. Jika melakukan ini waktu ke waktu, dapat membantu tubuh beradaptasi dengan lebih lancar.
 

2. Pilih karbohidrat berkualitas


Sayur-sayuran, buah-buahan, polong-polongan, dan biji-bijian merupakan makanan utuh yang merupakan sumber karbohidrat dan penuh nutrisi. Makanan ini menyediakan nutrisi dan serat penting sekaligus mengatur kadar gula darah.
 

3. Sertakan lemak sehat


Meskipun diet rendah karbohidrat menekankan asupan lemak, pastikan kamu mengonsumsi lemak sehat dari sumber seperti alpukat, kacang-kacangan, biji-bijian, minyak zaitun, dan ikan berlemak. Lemak sehat penting untuk produksi hormon dan kesehatan secara keseluruhan.
 

4. Tetap terhidrasi


Hidrasi dapat membantu mendukung kesehatan dan hidrasi secara keseluruhan, yang penting untuk keseimbangan hormonal. Pastikan kamu mengonsumsi minuman air mineral cukup untuk tetap terhidrasi..

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(FIR)

MOST SEARCH