Jakarta: Ada beberapa alasan mengapa kamu bisa merasa mual setelah berlari. Ini adalah pengalaman yang cukup umum, terutama bagi pelari jarak jauh atau mereka yang baru memulai.
Dr. Merry Dame Cristy Pane dari Alodokter mengatakan, "Jika kamu mengalami mual setelah orlahraga, sebaiknya atur kecepatan dan iramamu saat berolahraga. Jangan menghentikan gerakan secara tiba-tiba, tetapi cobalah secara perlahan turunkan intensitasnya."
Lebih lanjut dr. Merry mengatakan misalnya, jika kamu mual setelah berlari cepat, maka berjalan-jalan perlahan terlebih dahulu. Jangan mendadak langsung berhenti, sebab itu justru dapat membuat mual bertambah parah.
Baca juga: Otot Kamu Sakit Setelah Joging, Apakah Tekniknya Salah?
Jangan lupa juga minum air putih untuk mengatasi dehidrasi yang mungkin kamu alami dan istirahatlah di tempat yang sejuk selama beberapa waktu.
.jpg)
(Saat berlari, tubuh mengalihkan aliran darah ke otot-otot yang bekerja, sehingga pasokan darah ke sistem pencernaan berkurang, yang dapat menyebabkan rasa tidak nyaman di perut. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Ketika kamu berlari, tubuh akan mengalihkan aliran darah dari sistem pencernaan ke otot-otot yang sedang bekerja dan ke paru-paru. Hal ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan oksigen yang meningkat.
Setelah selesai berlari, aliran darah akan kembali ke sistem pencernaan, dan perubahan mendadak ini dapat menyebabkan Anda merasa mual.
Dehidrasi adalah penyebab umum mual. Saat kamu kehilangan cairan melalui keringat dan tidak menggantinya, volume darahmu bisa menurun. Hal ini membuat jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Selain itu, dehidrasi dapat memengaruhi fungsi lambung, yang akhirnya menyebabkan rasa mual.
Apa yang kamu makan dan minum sebelum berlari memiliki dampak besar.
- Makan terlalu dekat dengan waktu lari:
Makan besar atau makanan yang sulit dicerna (tinggi lemak, serat, atau protein) sesaat sebelum lari dapat membuat sistem pencernaan bekerja keras.
- Jenis makanan yang salah:
Makanan atau minuman dengan kandungan gula tinggi, seperti minuman olahraga tertentu atau permen, dapat menyebabkan lonjakan gula darah yang cepat diikuti oleh penurunan drastis, yang bisa memicu mual.
- Kurang nutrisi:
Berlari dengan perut kosong juga bisa menyebabkan mual karena kurangnya energi.
Ketika intensitas lari terlalu tinggi, tubuh mengalihkan semua energi dan oksigen ke otot yang paling membutuhkannya (misalnya kaki dan jantung), mengurangi pasokan oksigen ke perut. Kondisi ini dapat menyebabkan kram dan mual.
Baca juga: Perut Sakit Saat Lari, Kenapa Ya?
Faktor psikologis seperti stres atau kecemasan sebelum dan selama lari dapat memengaruhi sistem pencernaan, yang dapat memperburuk perasaan mual.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)
Dr. Merry Dame Cristy Pane dari Alodokter mengatakan, "Jika kamu mengalami mual setelah orlahraga, sebaiknya atur kecepatan dan iramamu saat berolahraga. Jangan menghentikan gerakan secara tiba-tiba, tetapi cobalah secara perlahan turunkan intensitasnya."
Lebih lanjut dr. Merry mengatakan misalnya, jika kamu mual setelah berlari cepat, maka berjalan-jalan perlahan terlebih dahulu. Jangan mendadak langsung berhenti, sebab itu justru dapat membuat mual bertambah parah.
Baca juga: Otot Kamu Sakit Setelah Joging, Apakah Tekniknya Salah?
Jangan lupa juga minum air putih untuk mengatasi dehidrasi yang mungkin kamu alami dan istirahatlah di tempat yang sejuk selama beberapa waktu.
Berikut adalah alasan mual setelah lari:
1. Perubahan aliran darah
.jpg)
(Saat berlari, tubuh mengalihkan aliran darah ke otot-otot yang bekerja, sehingga pasokan darah ke sistem pencernaan berkurang, yang dapat menyebabkan rasa tidak nyaman di perut. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Ketika kamu berlari, tubuh akan mengalihkan aliran darah dari sistem pencernaan ke otot-otot yang sedang bekerja dan ke paru-paru. Hal ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan oksigen yang meningkat.
Setelah selesai berlari, aliran darah akan kembali ke sistem pencernaan, dan perubahan mendadak ini dapat menyebabkan Anda merasa mual.
2. Dehidrasi
Dehidrasi adalah penyebab umum mual. Saat kamu kehilangan cairan melalui keringat dan tidak menggantinya, volume darahmu bisa menurun. Hal ini membuat jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Selain itu, dehidrasi dapat memengaruhi fungsi lambung, yang akhirnya menyebabkan rasa mual.
3. Asupan nutrisi dan makanan
Apa yang kamu makan dan minum sebelum berlari memiliki dampak besar.
- Makan terlalu dekat dengan waktu lari:
Makan besar atau makanan yang sulit dicerna (tinggi lemak, serat, atau protein) sesaat sebelum lari dapat membuat sistem pencernaan bekerja keras.
- Jenis makanan yang salah:
Makanan atau minuman dengan kandungan gula tinggi, seperti minuman olahraga tertentu atau permen, dapat menyebabkan lonjakan gula darah yang cepat diikuti oleh penurunan drastis, yang bisa memicu mual.
- Kurang nutrisi:
Berlari dengan perut kosong juga bisa menyebabkan mual karena kurangnya energi.
4. Kurangnya oksigen ke perut
Ketika intensitas lari terlalu tinggi, tubuh mengalihkan semua energi dan oksigen ke otot yang paling membutuhkannya (misalnya kaki dan jantung), mengurangi pasokan oksigen ke perut. Kondisi ini dapat menyebabkan kram dan mual.
Baca juga: Perut Sakit Saat Lari, Kenapa Ya?
5. Stres dan kecemasan
Faktor psikologis seperti stres atau kecemasan sebelum dan selama lari dapat memengaruhi sistem pencernaan, yang dapat memperburuk perasaan mual.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)