FITNESS & HEALTH
Kurangi Risiko Demensia, Cobalah 5 Cara Sederhana Ini
Mia Vale
Selasa 30 Juli 2024 / 21:19
Jakarta: Demensia merupakan istilah umum untuk serangkaian gejala termasuk gangguan berpikir dan ingatan. Kondisi ini sering dikaitkan dengan penurunan kognitif seiring bertambahnya usia.
Menurut National Institute on Aging (NIA), demensia merupakan kelainan otak yang memengaruhi komunikasi dan kinerja aktivitas sehari-hari.
Memang, tidak ada cara pasti untuk mencegah semua jenis demensia, karena para peneliti masih menyelidiki bagaimana kondisi ini berkembang.
Namun, terdapat bukti bagus bahwa gaya hidup sehat dapat membantu mengurangi risiko terkena demensia ketika kamu mulai tua. Nah, berikut beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk membantu menurunkan risiko demensia di kemuadian hari.
Aktif secara fisik beberapa kali setiap minggu bisa mengurangi risiko demensia. Hal ini membantu kamu tetap sehat dalam banyak hal, termasuk menjaga pembuluh darah di otak agar dapat terus memasok oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan agar berfungsi dengan baik.
Aktivitas fisik juga baik bagi kesehatan mental dan membantu untuk tidur lebih nyenyak. Kamu bisa melakukan jalan cepat, berenang, pilates, atau bersepeda.
Sedangkan orang lanjut usia yang berisiko terjatuh bisa berolahraga yang memperkuat kaki mereka untuk tetap berdiri kokoh. Ini juga dapat membantu mengurangi nyeri sendi.
.jpg)
(Seperti dinukil dari laman Alzheimer, pola makan yang sehat dan seimbang kemungkinan besar akan mengurangi risiko demensia. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)
Pola makan yang sehat dan seimbang kemungkinan besar akan mengurangi risiko demensia, seperti dinukil dari laman Alzheimer.
Makan sehat dengan mengonsumsi buah dan sayur minimal 5 porsi sehari dan protein minimal 2 kali seminggu. Batasi asupan gula, garam, dan lemak jenuh. Makan makanan bertepung secukupnya dan minum 6 – 8 gelas air sehari.
Jika perokok, kamu menempatkan diri pada risiko lebih tinggi terkena demensia di kemudian hari, serta kondisi lain seperti kanker, penyakit jantung, dan stroke.
Minum terlalu banyak alkohol juga meningkatkan risiko terkena demensia. Pasalnya, alkohol mampu menyebabkan kerusakan permanen pada otak secara struktural maupun fungsional.
Terlibat dalam aktivitas mental atau sosial dapat membantu membangun kemampuan otak untuk mengatasi penyakit, menghilangkan stres, dan meningkatkan suasana hati.
Misal, memainkan alat musik atau bernyanyi, membaca buku atau majalah, mengisi teka-teki silang atau kuis. Apapun itu, lakukanlah kegiatan yang menyenangkan, bisa bersama teman atau keluarga. Intinya, pastikan otak kamu tetap aktif.
Mengontrol kesehatan akan membantu mengurangi risiko demensia. Penting juga untuk melindungi kepala dari cedera dengan mengenakan tutup kepala pelindung jika terdapat risiko cedera kepala yang lebih tinggi dari biasanya – misalnya, mengendarai sepeda, bekerja di lokasi pembangunan, menunggang kuda.
Dapatkan pemeriksaan dari dokter jika kamu mengalami masalah gangguan pendengaran, kurang tidur, atau jika merasa mengalami depresi. Karena, masing-masing hal ini terbukti meningkatkan risiko demensia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Menurut National Institute on Aging (NIA), demensia merupakan kelainan otak yang memengaruhi komunikasi dan kinerja aktivitas sehari-hari.
Memang, tidak ada cara pasti untuk mencegah semua jenis demensia, karena para peneliti masih menyelidiki bagaimana kondisi ini berkembang.
Namun, terdapat bukti bagus bahwa gaya hidup sehat dapat membantu mengurangi risiko terkena demensia ketika kamu mulai tua. Nah, berikut beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk membantu menurunkan risiko demensia di kemuadian hari.
1. Bergeraklah!
Aktif secara fisik beberapa kali setiap minggu bisa mengurangi risiko demensia. Hal ini membantu kamu tetap sehat dalam banyak hal, termasuk menjaga pembuluh darah di otak agar dapat terus memasok oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan agar berfungsi dengan baik.
Aktivitas fisik juga baik bagi kesehatan mental dan membantu untuk tidur lebih nyenyak. Kamu bisa melakukan jalan cepat, berenang, pilates, atau bersepeda.
Sedangkan orang lanjut usia yang berisiko terjatuh bisa berolahraga yang memperkuat kaki mereka untuk tetap berdiri kokoh. Ini juga dapat membantu mengurangi nyeri sendi.
.jpg)
(Seperti dinukil dari laman Alzheimer, pola makan yang sehat dan seimbang kemungkinan besar akan mengurangi risiko demensia. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)
2. Makan dengan baik
Pola makan yang sehat dan seimbang kemungkinan besar akan mengurangi risiko demensia, seperti dinukil dari laman Alzheimer.
Makan sehat dengan mengonsumsi buah dan sayur minimal 5 porsi sehari dan protein minimal 2 kali seminggu. Batasi asupan gula, garam, dan lemak jenuh. Makan makanan bertepung secukupnya dan minum 6 – 8 gelas air sehari.
3. Berhenti merokok dan kurangi alkohol
Jika perokok, kamu menempatkan diri pada risiko lebih tinggi terkena demensia di kemudian hari, serta kondisi lain seperti kanker, penyakit jantung, dan stroke.
Minum terlalu banyak alkohol juga meningkatkan risiko terkena demensia. Pasalnya, alkohol mampu menyebabkan kerusakan permanen pada otak secara struktural maupun fungsional.
4. Jaga pikiran tetap aktif
Terlibat dalam aktivitas mental atau sosial dapat membantu membangun kemampuan otak untuk mengatasi penyakit, menghilangkan stres, dan meningkatkan suasana hati.
Misal, memainkan alat musik atau bernyanyi, membaca buku atau majalah, mengisi teka-teki silang atau kuis. Apapun itu, lakukanlah kegiatan yang menyenangkan, bisa bersama teman atau keluarga. Intinya, pastikan otak kamu tetap aktif.
5. Jaga kesehatan
Mengontrol kesehatan akan membantu mengurangi risiko demensia. Penting juga untuk melindungi kepala dari cedera dengan mengenakan tutup kepala pelindung jika terdapat risiko cedera kepala yang lebih tinggi dari biasanya – misalnya, mengendarai sepeda, bekerja di lokasi pembangunan, menunggang kuda.
Dapatkan pemeriksaan dari dokter jika kamu mengalami masalah gangguan pendengaran, kurang tidur, atau jika merasa mengalami depresi. Karena, masing-masing hal ini terbukti meningkatkan risiko demensia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)