FITNESS & HEALTH

Awas, Stres dan Rasa Cemas Bisa Picu Sakit Asam Lambung Sampai GERD

Mia Vale
Minggu 15 September 2024 / 11:30
Jakarta: Saat merasa khawatir atau sedang stres, kadang beragam dampak akan dirasakan tubuh. Salah satunya, timbul rasa mual bahkan naiknya asam lambung. Apalagi bila kamu punya GERD. Wah, bisa makin parah, tuh! 

Ya, stres, kekhawatiran, dan kecemasan adalah penyebab umum ketidaknyamanan perut dan gejala gastrointestinal (GI) lainnya. Memang, biasanya hanya bersifat sementara dan tidak serius. Namun, stres dan kecemasan kronis bisa berdampak buruk pada sistem pencernaan dan menyebabkan masalah perut yang lebih serius dan berjangka panjang.

Sebenarnya, kesehatan mental memengaruhi kesehatan fisik lebih dari yang kamu sadari. Jika kamu mengalami gejala gastrointestinal yang tidak dapat dijelaskan seperti diare, sakit perut, atau mulas, stres mungkin menjadi penyebabnya. 

“Saat ini, banyak orang dengan penyakit refluks yang sangat sensitif terhadap stres,” tegas Howard Seeman, M.D., ahli gastroenterologi di Rumah Sakit Piedmont Newnan. Lantas, mengapa stres bisa memengaruhi urusan lambung?
 

Bisakah stres sebabkan kembung dan diare?


Meskipun stres tidak selalu menyebabkan masalah pencernaan, stres dapat memperburuk masalah pada individu yang cenderung mengalami masalah pencernaan. Dikatakan oleh Dr Seeman, orang-orang  memiliki reaksi parah terhadap proses pencernaan normal dalam tubuh, yang mungkin disebabkan oleh kurangnya kemampuan untuk mengatasi stres.

Stres juga dapat menyebabkan berbagai gejala GI, termasuk kembung dan tinja encer. Saat stres, mengutip laman Piedmont, sistem saraf mengirimkan sinyal ke usus kamu dan memicu otot-otot yang terlibat dalam pencernaan untuk melakukan respons “lawan atau lari”. 

Mereka dapat bereaksi dengan cepat membuang limbah ke dalam sistem pencernaan, di mana menyebabkan mual, kram, kembung, atau diare.


(Respon stres dan kecemasan menyebabkan ketegangan otot yang berlangsung lama. Jika hal ini memengaruhi otot-otot di sekitar perut, dapat meningkatkan tekanan pada organ ini dan mendorong asam naik ke atas. Foto: Ilustrasi/Dok. Freepikcom)
 

Gejala GERD anxiety


GERD dan anxiety menimbulkan sejumlah gejala yang berbeda, meskipun ada juga beberapa gejala yang sama yang bisa disebabkan oleh kedua kondisi tersebut. Untuk masalah pencernaan, seperti heartburn, mual, dan sakit perut merupakan gejala umum yang bisa ditimbulkan baik oleh GERD maupun kecemasan.

Gejala lainnya yang juga bisa disebabkan oleh kedua kondisi tersebut adalah sensasi globus, yaitu perasaan seperti ada benjolan di tenggorokan atau sensasi sesak atau tercekik, namun tidak menimbulkan rasa sakit. 

Akibatnya, suara menjadi serak, batuk kronis, atau kebutuhan terus-menerus untuk membersihkan tenggorokan, yang juga merupakan gejala umum dari GERD.

Mengutip laman Halodoc pengidap GERD anxiety juga menjadi sulit tidur. Pasalnya refluks asam bisa bertambah buruk saat berbaring, yang membuat pengidap sering terbangun. Sementara anxiety juga bisa memengaruhi pola tidur seseorang.
 

Kelola tingkat stres


Pilihan pengobatan untuk stres dan masalah GI, Dr. Seeman merekomendasikan taktik untuk mengelola tingkat stres dan mengurangi kemungkinan memperburuk kondisi pencernaan yang mendasarinya, seperti:
 
  • - Tidur yang cukup, di mana dibutuhkan tujuh hingga sembilan jam setiap malam
  • - Makan makanan yang sehat dan batasi makanan olahan untuk menjaga pergerakan usus teratur
  • - Batasi asupan kafein dan alkohol
  • - Berolahraga secara teratur untuk meningkatkan motilitas usus, meningkatkan metabolisme, dan mengurangi stres

Jika sering mengalami sakit perut karena stres atau karena alasan lain, penting untuk periksakan ke dokter. Mereka dapat membantu mengurangi stres dan mengidentifikasi gejala kondisi GI kronis. 

Dokter mungkin juga merujuk ke ahli gastroenterologi, yang dapat menentukan apakah sakit perut atau gejala GI kamu berhubungan dengan stres atau kondisi lain yang memerlukan perawatan berbeda.


Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(TIN)

MOST SEARCH