FITNESS & HEALTH
Pernah Mendengar Suara Makhluk Halus? Mungkin Ini Penyebabnya
Medcom
Rabu 31 Mei 2023 / 23:06
Jakarta: Pasti kamu pernah melihat orang yang mengaku dirinya bisa mendengar suara makhluk halus atau suara lainnya yang kamu tidak bisa dengar? Atau jangan-jangan kamu pun pernah mengalaminya?
Terlepas dari kepercayaan masyarakat, jika melihat dari sudut pandang medis, mendengar suara-suara yang tidak nyata ini dapat menunjukkan tanda-tanda Skizofrenia lho. Tak semuanya tentu dipukul rata sama seperti itu ya Teman Gaya. Tentu saja perlu bijak melihat kasus per kasus.
Nah, dr. Pittara dalam Alodokter menyebut, Skizofrenia ini merupakan gangguan mental berat yang mampu memengaruhi diri kita. Seperti emosi, tingkah laku, hingga komunikasi. Penderita skizofrenia ini umumnya dapat merasakan halusinasi, delusi, kekacauan berpikir, dan perubahan perilaku.
Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2022, terdapat 23 juta orang yang menderita penyakit kejiwaan, yakni skizofrenia atau psikosis. Selain itu, di Indonesia, menurut penelitian Kementerian Kesehatan RI tahun 2019, diperkirakan ada 450.000 orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) berat di Indonesia, termasuk Skizofrenia.
Namun, apakah orang yang mendengar suara gaib dapat dikatakan mengalami Skizofrenia? Belum tentu ya! Nah untuk mengetahui seseorang terkena Skizofrenia yuk simak penjelasannya.
.jpg)
(Studi epidemiologi pada tahun 2018 dalam Kemenkes menyebutkan bahwa angka prevalensi Skizofrenia di Indonesia 3 persen sampai 11 persen, mengalami peningkatan 10 kali lipat dibandingkan data tahun 2013 dengan angka prevalensi 0,3 persen sampai 1 persen, biasanya timbul pada usia 18–45 tahun. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)
Gejala Skizofrenia dapat bervariasi dari satu orang ke orang lain, tetapi biasanya termasuk halusinasi, delusi, pikiran yang terganggu, dan perilaku yang tidak teratur.
Halusinasi dapat meliputi pengalaman mendengar suara atau melihat hal-hal yang tidak ada, sedangkan delusi dapat meliputi keyakinan yang tidak masuk akal atau tidak benar
Dr. Bella via Alodokter menerangkan, orang yang mengalami skizofrenia juga cenderung menaruh kecurigaan berlebih dan paranoid terhadap orang disekitarnya.
Selain itu, pengidap Skizofrenia ini juga terkadang bertingkah aneh hingga melakukan tindakan kriminal. Hal ini karena dorongan dari hal yang ia dengarkan.
Skizofrenia ini juga mampu membuat pengidapnya mengalami delusional atau keyakinan yang bertolak belakang dengan kenyataan. Bicara yang tidak tertata atau berantakan, jorok terhadap kebersihan diri, hingga ekspresi yang datar atau sebaliknya juga merupakan salah satu tanda skizofrenia.
Meski penyebab skizofrenia ini belum diketahui secara spesifik, namun dugaan sementara faktor pemicunya adalah genetik hingga pengaruh lingkungan. Perlu diingat, tidak semua penderita skizofrenia mengalami gejala di atas ya dan untuk mengetahui lenih lanjut, tetap konsultasikan dengan dokter kalian ya!
Fauzi Pratama Ramadhan
(TIN)
Terlepas dari kepercayaan masyarakat, jika melihat dari sudut pandang medis, mendengar suara-suara yang tidak nyata ini dapat menunjukkan tanda-tanda Skizofrenia lho. Tak semuanya tentu dipukul rata sama seperti itu ya Teman Gaya. Tentu saja perlu bijak melihat kasus per kasus.
Nah, dr. Pittara dalam Alodokter menyebut, Skizofrenia ini merupakan gangguan mental berat yang mampu memengaruhi diri kita. Seperti emosi, tingkah laku, hingga komunikasi. Penderita skizofrenia ini umumnya dapat merasakan halusinasi, delusi, kekacauan berpikir, dan perubahan perilaku.
Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2022, terdapat 23 juta orang yang menderita penyakit kejiwaan, yakni skizofrenia atau psikosis. Selain itu, di Indonesia, menurut penelitian Kementerian Kesehatan RI tahun 2019, diperkirakan ada 450.000 orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) berat di Indonesia, termasuk Skizofrenia.
Namun, apakah orang yang mendengar suara gaib dapat dikatakan mengalami Skizofrenia? Belum tentu ya! Nah untuk mengetahui seseorang terkena Skizofrenia yuk simak penjelasannya.
.jpg)
(Studi epidemiologi pada tahun 2018 dalam Kemenkes menyebutkan bahwa angka prevalensi Skizofrenia di Indonesia 3 persen sampai 11 persen, mengalami peningkatan 10 kali lipat dibandingkan data tahun 2013 dengan angka prevalensi 0,3 persen sampai 1 persen, biasanya timbul pada usia 18–45 tahun. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)
Gejala Skizofrenia
Gejala Skizofrenia dapat bervariasi dari satu orang ke orang lain, tetapi biasanya termasuk halusinasi, delusi, pikiran yang terganggu, dan perilaku yang tidak teratur.
Halusinasi dapat meliputi pengalaman mendengar suara atau melihat hal-hal yang tidak ada, sedangkan delusi dapat meliputi keyakinan yang tidak masuk akal atau tidak benar
Dr. Bella via Alodokter menerangkan, orang yang mengalami skizofrenia juga cenderung menaruh kecurigaan berlebih dan paranoid terhadap orang disekitarnya.
Selain itu, pengidap Skizofrenia ini juga terkadang bertingkah aneh hingga melakukan tindakan kriminal. Hal ini karena dorongan dari hal yang ia dengarkan.
Skizofrenia ini juga mampu membuat pengidapnya mengalami delusional atau keyakinan yang bertolak belakang dengan kenyataan. Bicara yang tidak tertata atau berantakan, jorok terhadap kebersihan diri, hingga ekspresi yang datar atau sebaliknya juga merupakan salah satu tanda skizofrenia.
Meski penyebab skizofrenia ini belum diketahui secara spesifik, namun dugaan sementara faktor pemicunya adalah genetik hingga pengaruh lingkungan. Perlu diingat, tidak semua penderita skizofrenia mengalami gejala di atas ya dan untuk mengetahui lenih lanjut, tetap konsultasikan dengan dokter kalian ya!
Fauzi Pratama Ramadhan
(TIN)