FITNESS & HEALTH
Diabetes, Penyakit dengan 6 Komplikasi yang Bisa Ditimbulkan
Mia Vale
Minggu 19 November 2023 / 08:05
Jakarta: Selain menjadi penyakit mematikan di dunia, diabetes juga dijuluki sebagai ibu dari segala penyakit. Julukan tersebut diberikan karena diabetes dapat memicu berbagai komplikasi berupa penyakit dan masalah kesehatan lain bagi penyandangnya.
Sebagian besar komplikasi diabetes disebabkan oleh masalah pada pembuluh darah. Kadar glukosa yang tetap tinggi dalam jangka waktu lama menyebabkan pembuluh darah kecil dan besar menyempit.
Penyempitan ini mengurangi aliran darah ke banyak bagian tubuh, sehingga menyebabkan masalah. Berikut komplikasi yang bisa timbul akibat diabetes, seperti yang telah dinukil dari laman WebMD.
Merupakan salah satu komplikasi diabetes yang paling umum. Tingginya kadar gula darah berpotensi menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah. Di mana, jika pembuluh darah rusak, maka sirkulasi darah di seluruh tubuh, termasuk jantung akan terganggu.
Akibatnya beberapa penyakit yang mungkin akan muncul adalah penyakit jantung, seperti aterosklerosis, serangan jantung, sampai stroke. Untuk mencegahnya, kadar gula darah harus selalu terkontrol.
.jpg)
(Pada diabetes, kadar gula darah yang tinggi dalam waktu yang lama dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah di seluruh tubuh, termasuk di ginjal. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)
Jika menderita diabetes, tes urine harus dilakukan setiap tahun untuk mencari nefropati diabetik - penyakit ginjal. Tes darah kreatinin dasar juga harus dilakukan untuk menentukan fungsi ginjal.
Komplikasi rusaknya ginjal berupa kerusakan ginjal yang diakibatkan oleh berkurangnya aliran darah ke ginjal pada pasien diabetes. Risikonya, penderita harus rutin melakukan cuci darah secara rutin atau mungkin harus menjalani operasi transplantasi ginjal.
Untuk melindungi penglihatanmu, semua penderita diabetes harus menemui dokter mata, setidaknya setiap tahun. Retinopati diabetik, disebabkan oleh rusaknya pembuluh darah di retina.
Kondisi ini berpotensi mengakibatkan kebutaan. Penyumbatan pembuluh darah pada retina juga akan memicu pembentukan pembuluh darah baru yang tidak berkembang sempurna. Akibatnya, bisa mengakibatkan perdarahan dalam mata.
Diabetes meningkatkan kemungkinan terjadinya disfungsi ereksi, atau impotensi. Banyak pria tidak sadar kalau diabetes pada pria bisa berakibat kondisi ini.
Melansir dari Hello Sehat, satu dari tiga pria yang terkena diabetes mengalami disfungsi ereksi. Hal ini terjadi karena rusaknya pembuluh darah dan saraf. Padahal organ penis dipenuhi saraf dan pembuluh darah.
Diabetes tipe 2 memperlambat kemampuan tubuh untuk melawan infeksi. Glukosa darah tinggi menyebabkan tingginya kadar gula di jaringan tubuh. Jika hal ini terjadi, bakteri akan tumbuh dan infeksi dapat berkembang lebih cepat.
Tempat infeksi yang umum adalah kandung kemih, ginjal, vagina, gusi, kaki, dan kulit. Pengobatan infeksi secara dini dapat mencegah komplikasi yang lebih serius.
Diabetes meningkatkan risiko gastroparesis. Dengan gastroparesis, saraf lambung rusak dan berhenti bekerja dengan baik. Hal ini menyebabkan lambung terlalu lama mengosongkan isinya dan menyulitkan pengelolaan kadar glukosa darah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Sebagian besar komplikasi diabetes disebabkan oleh masalah pada pembuluh darah. Kadar glukosa yang tetap tinggi dalam jangka waktu lama menyebabkan pembuluh darah kecil dan besar menyempit.
Penyempitan ini mengurangi aliran darah ke banyak bagian tubuh, sehingga menyebabkan masalah. Berikut komplikasi yang bisa timbul akibat diabetes, seperti yang telah dinukil dari laman WebMD.
1. Penyakit kardiovaskular
Merupakan salah satu komplikasi diabetes yang paling umum. Tingginya kadar gula darah berpotensi menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah. Di mana, jika pembuluh darah rusak, maka sirkulasi darah di seluruh tubuh, termasuk jantung akan terganggu.
Akibatnya beberapa penyakit yang mungkin akan muncul adalah penyakit jantung, seperti aterosklerosis, serangan jantung, sampai stroke. Untuk mencegahnya, kadar gula darah harus selalu terkontrol.
(Pada diabetes, kadar gula darah yang tinggi dalam waktu yang lama dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah di seluruh tubuh, termasuk di ginjal. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)
2. Kerusakan ginjal
Jika menderita diabetes, tes urine harus dilakukan setiap tahun untuk mencari nefropati diabetik - penyakit ginjal. Tes darah kreatinin dasar juga harus dilakukan untuk menentukan fungsi ginjal.
Komplikasi rusaknya ginjal berupa kerusakan ginjal yang diakibatkan oleh berkurangnya aliran darah ke ginjal pada pasien diabetes. Risikonya, penderita harus rutin melakukan cuci darah secara rutin atau mungkin harus menjalani operasi transplantasi ginjal.
3. Retinopati diabetik (kerusakan mata)
Untuk melindungi penglihatanmu, semua penderita diabetes harus menemui dokter mata, setidaknya setiap tahun. Retinopati diabetik, disebabkan oleh rusaknya pembuluh darah di retina.
Kondisi ini berpotensi mengakibatkan kebutaan. Penyumbatan pembuluh darah pada retina juga akan memicu pembentukan pembuluh darah baru yang tidak berkembang sempurna. Akibatnya, bisa mengakibatkan perdarahan dalam mata.
4. Disfungsi ereksi
Diabetes meningkatkan kemungkinan terjadinya disfungsi ereksi, atau impotensi. Banyak pria tidak sadar kalau diabetes pada pria bisa berakibat kondisi ini.
Melansir dari Hello Sehat, satu dari tiga pria yang terkena diabetes mengalami disfungsi ereksi. Hal ini terjadi karena rusaknya pembuluh darah dan saraf. Padahal organ penis dipenuhi saraf dan pembuluh darah.
5. Infeksi
Diabetes tipe 2 memperlambat kemampuan tubuh untuk melawan infeksi. Glukosa darah tinggi menyebabkan tingginya kadar gula di jaringan tubuh. Jika hal ini terjadi, bakteri akan tumbuh dan infeksi dapat berkembang lebih cepat.
Tempat infeksi yang umum adalah kandung kemih, ginjal, vagina, gusi, kaki, dan kulit. Pengobatan infeksi secara dini dapat mencegah komplikasi yang lebih serius.
6. Gastroparesis
Diabetes meningkatkan risiko gastroparesis. Dengan gastroparesis, saraf lambung rusak dan berhenti bekerja dengan baik. Hal ini menyebabkan lambung terlalu lama mengosongkan isinya dan menyulitkan pengelolaan kadar glukosa darah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)
Copyright © 2025, Medcom.id, All Rights Reserved. 0.0593 [53]
