Jakarta: Kopi menjadi salah satu minuman paling populer di seluruh dunia, dihargai karena rasanya yang kuat dan efeknya yang menyegarkan. Namun ternyata, ada beberapa tipe orang yang sebaiknya menghindari minum kopi.
Orang dengan sensitivitas kafein, kondisi jantung, kehamilan, atau memiliki GERD, dapat menghadapi risiko kesehatan yang serius. Memahami siapa yang tidak boleh minum kopi sangat penting untuk kesehatan secara keseluruhan.
Baca juga: Apakah Kopi Tanpa Gula, tapi Pakai Susu Lebih Sehat?
Jika kamu termasuk golongan ini, mengonsumsi kopi dalam jumlah sedikit pun dapat menyebabkan, detak jantung cepat, kegelisahan dan kegugupan, insomnia, masalah pencernaan, kecemasan.
Sensitivitas kafein dapat bersifat genetik atau disebabkan oleh obat-obatan dan kondisi yang mendasarinya. Jika kamu mengalami gejala-gejala ini setelah minum kopi, sebaiknya kurangi atau hindari sama sekali.

(Kopi dapat memicu atau memperburuk gejala GERD pada sebagian orang karena kandungan kafein dan keasamannya. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Kopi bersifat asam dan dapat merelaksasi sfingter esofagus bagian bawah, yang menyebabkan, refluks asam, mulas, gejala penyakit refluks gastroesofagus (GERD). Kamu bisa mempertimbangkan kopi rendah asam, kopi seduh dingin, atau hindari sama sekali.
Selain itu, menurut Times of India, hindari kopi saat perut kosong dan membatasi asupan dapat membantu mengurangi ketidaknyamanan dan melindungi kesehatan pencernaan kamu.
Baca juga: 5 Kebiasaan Minum Kopi yang Sebaiknya Kamu Hindari
Meskipun asupan kafein sedang dianggap aman selama kehamilan (berkisar 200 mg/hari), kafein yang berlebihan dapat meningkatkan risiko:
- Berat badan lahir rendah
- Persalinan prematur
- Keguguran
Ibu hamil disarankan untuk membatasi atau menghindari kopi dan memilih alternatif bebas kafein seperti teh herbal atau kopi tanpa kafein.
Namin begitu, ada hal yang juga harus diperhatikan. Zaman moderen ini, kafein sudah mulai memengaruhi anak-anak dan remaja lebih intens daripada orang dewasa.
Para ahli kesehatan menyarankan agar anak-anak menghindari kafein sepenuhnya, dan remaja harus membatasi asupannya tidak lebih dari 100 mg per hari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)
Orang dengan sensitivitas kafein, kondisi jantung, kehamilan, atau memiliki GERD, dapat menghadapi risiko kesehatan yang serius. Memahami siapa yang tidak boleh minum kopi sangat penting untuk kesehatan secara keseluruhan.
Baca juga: Apakah Kopi Tanpa Gula, tapi Pakai Susu Lebih Sehat?
1. Orang dengan sensitivitas kafein
Jika kamu termasuk golongan ini, mengonsumsi kopi dalam jumlah sedikit pun dapat menyebabkan, detak jantung cepat, kegelisahan dan kegugupan, insomnia, masalah pencernaan, kecemasan.
Sensitivitas kafein dapat bersifat genetik atau disebabkan oleh obat-obatan dan kondisi yang mendasarinya. Jika kamu mengalami gejala-gejala ini setelah minum kopi, sebaiknya kurangi atau hindari sama sekali.
2. Penderita refluks asam atau GERD

(Kopi dapat memicu atau memperburuk gejala GERD pada sebagian orang karena kandungan kafein dan keasamannya. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Kopi bersifat asam dan dapat merelaksasi sfingter esofagus bagian bawah, yang menyebabkan, refluks asam, mulas, gejala penyakit refluks gastroesofagus (GERD). Kamu bisa mempertimbangkan kopi rendah asam, kopi seduh dingin, atau hindari sama sekali.
Selain itu, menurut Times of India, hindari kopi saat perut kosong dan membatasi asupan dapat membantu mengurangi ketidaknyamanan dan melindungi kesehatan pencernaan kamu.
Baca juga: 5 Kebiasaan Minum Kopi yang Sebaiknya Kamu Hindari
3. Wanita hamil
Meskipun asupan kafein sedang dianggap aman selama kehamilan (berkisar 200 mg/hari), kafein yang berlebihan dapat meningkatkan risiko:
- Berat badan lahir rendah
- Persalinan prematur
- Keguguran
Ibu hamil disarankan untuk membatasi atau menghindari kopi dan memilih alternatif bebas kafein seperti teh herbal atau kopi tanpa kafein.
Namin begitu, ada hal yang juga harus diperhatikan. Zaman moderen ini, kafein sudah mulai memengaruhi anak-anak dan remaja lebih intens daripada orang dewasa.
Para ahli kesehatan menyarankan agar anak-anak menghindari kafein sepenuhnya, dan remaja harus membatasi asupannya tidak lebih dari 100 mg per hari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)